Gen Z Bakal Mendominasi Media Sosial, Populasinya Lebih dari 41 Persen di Seluruh Dunia

Gen z digadang bakal mendominasi media sosial. Sepanjang tahun 2022, Meta di Indonesia pun meluncurkan beragam program dan inisiatif agar orang-orang dapat mengambil manfaat dari kekuatan teknologi digital.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 06 Des 2022, 16:31 WIB
Konferensi Pers Meta di Jakarta tren report 2022. (Dok: Dyah Ayu Pamela)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3,2 miliar atau 41 persen penduduk dunia merupakan Gen z yang berusia di bawah 25 tahun. Data dari Kementrian Dalam Negeri, Indonesia memiliki sekitar 68 juta jiwa Gen z, dinilai sebagai jumlah besar yang harus diperhatikan.

Gen z juga memiliki peran penting membentuk ekonomi. Instagram pun merujuk data internal dan berkolaborasi dengan mitra strategis survei seperti Populix untuk memperlajari lebih mengenai tren yang terjadi di Instargam, favorit Gen z.

Dalam hal koneksi dan hiburan, Gen z menyatukan kedua hal ini di satu tempat. Survei yang dilakukan Meta dengan Ipsos di Asia Pasifik pun menyeatakan kalau media sosial berperan dalam menyediakan konten menghibur sambil tetap terhubung dengan orang-orang terdekat.

Sepanjang tahun 2022, Meta di Indonesia meluncurkan beragam program dan inisiatif agar orang-orang dapat mengambil manfaat dari kekuatan teknologi digital.

Sebanyak 73 persen dari mereka menyukai konten video yang dikonsumsi dari Reels atau video pendek. Instagram Story juga masih disukai Gen z lantaran mereka bisa menjalin hubungan yang bermakna dengan teman dan orang-orang penting terdekatnya.

Fakta tersebut merupakan wawasan tren tahun 2023 yang dibagikan Meta. Gen z disebut bakal mendominasi media sosial di mana edukasi mengenai penggunaan yang tepat akan membuat teknologi digital memberi manfaat dan peluang besar. Salah satunya memanfaatkan media sosial untuk bisnis dan hal positif lain melalui semua platform di bawah Meta seperti Instagram, Whats'App, maupun Facebook.

Populasi Gen z di Instagram, juga akan menjadi kekuatan untuk menciptakan tren dan mengarahkan percakapan mengenai kultur-kultur yang tengah populer. Meta menjabarkan deretan fitur, musik, dan tagar yang paling banyak digunakan Gen Z di Instagram tahun ini, dan merangkum karakterisasi unik yang akan membedakan mereka dengan generasi sebelumnya.

"Kami berharap laporan ini dapat menjadi panduan bagi komunitas dan pelaku bisnis mengenai tren yang akan hadir di tahun mendatang, sehingga mereka bisa lebih terhubung dengan hal-hal yang bermakna dan inspiratif di Instagram, serta dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator Asia Tenggara, Meta.”

Di tahun 2023 mendatang, Meta akan terus berfokus untuk mendukung pengguna untuk mengadopsi kekuatan teknologi digital untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada komunitas. "Sepanjang tahun 2022, pihaknya melihat inovasi teknologi telah berperan dalam membantu pelaku bisnis untuk terus tumbuh, serta membantu komunitas untuk terus terhubung dengan lebih banyak orang dan saling berbagi inspirasi," ujar Pieter Lydian, Country Director, Meta di Indonesia, saat konferensi pers Selasa (6/12/2022).


Potensi Sektor Bisnis

Meta konferensi pers tren report 2022. (Dok: Dyah)

Selain itu, dari sektor bisnis, Meta melihat di tahun 2023 aktivitas bisnis di ranah online akan semakin erat dengan penggunaan layanan perpesanan bisnis atau business messaging, terutama melalui layanan WhatsApp yang begitu populer di Indonesia. Karena itu di tahun 2023, Meta akan berfokus pada tiga hal utama yaitu membantu pelaku bisnis melalui kekuatan teknologi digital, mendukung akselerasi digital melalui serangkaian kemitraan dan program, serta mendorong tren dan inspirasi bagi kreator dan komunitas yang menggunakan platform-platform Meta. 

"Studi yang diluncurkan oleh Kantar di tahun 2022 menunjukkan, 7 dari 10 orang di Indonesia lebih suka menggunakan layanan business messaging untuk terhubung dengan bisnis daripada melalui telepon atau email," ujar Aldo Rambie, Kepala Industri, Meta di Indonesia saat konferensi pers Meta di Jakarta, Selasa, (6/12/2022).

Sementara itu, pertumbuhan penggunaan business messaging mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. "Artinya, bisnis dan konsumen sudah menempatkan hal tersebut sebagai cara yang signifikan untuk memperoleh barang atau jasa dari bisnis secara personal," ungkapnya lagi.

Hal ini juga didorong dengan lebih banyaknya kelompok Milenial dan Gen-Z yang terus menciptakan tren dan inovasi di ranah digital, termasuk menentukan bagaimana perjalanan belanja online dengan metode perpesanan. Pihaknya pun melihat kesempatan yang besar kedepannya mengingat Indonesia juga adalah salah satu negara dengan pengguna teknologi digital terbesar di dunia. 


Buat Program Pelatihan

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Agar pelaku bisnis dapat terus tumbuh dan berkembang untuk bisa memanfaatkan teknologi digital secara maksimal, Meta juga akan melanjutkan beragam program pelatihan untuk pelaku bisnis. Beberapa di antaranya Meta Boost yang sepanjang 2021-2022 telah melatih 14.860 UKM dan #Shemeansbusiness, program untuk memberdayakan pengusaha perempuan, bahkan tahun 2022 ini sudah melatih 15.349 pelaku usaha perempuan.

Selain pelaku bisnis, Meta juga akan berfokus untuk melanjutkan program-program yang ditujukan untuk berbagai komunitas yang tumbuh di atas platform. Tahun ini, Meta juga melihat bagaimana komunitas yang ada di Facebook dan Instagram telah mengadopsi pengalaman awal metaverse untuk dapat terhubung dengan lebih banyak orang dengan cara yang unik dan berbeda, salah satunya melalui pengalaman Augmented Reality (AR).

Bulan September tahun ini, Meta meluncurkan Akademi Pembelajaran Virtual, sebuah program pelatihan untuk kreator-kreator Spark AR di seluruh Indonesia. Program bertujuan memberikan mereka kemampuan dari tingkat dasar hingga lanjut, untuk menciptakan pengalaman Augmented Reality (AR) yang menarik dan membawa dampak ekonomi.

"Akademi Pembelajaran Virtual merupakan upaya kami untuk mendukung anak-anak muda di Indonesia yang tertarik belajar Spark AR dan menjadi kreator-kreator masa depan sebagai tulang punggung dari masa depan metaverse dan evolusi teknologi secara umum,” ujar Noudhy Valdryno, Kepala Kebijakan Publik, Meta di Indonesia di kesempatan yang sama.


Fokus Meta Selanjutnya

Instagram Ungkap Gen Z Suka Akses Hiburan dan Terhubung dengan Orang Lain di Satu Platform. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Pengalaman awal metaverse dan Web3 menjadi evolusi teknologi menarik bagi kelompok muda di Indonesia, khususnya Gen-Z, dalam menciptakan tren dan inspirasi di atas platform Meta, dan inilah yang menjadi fokus Meta selanjutnya. Untuk melihat bagaimana tren dan inovasi yang dilakukan kelompok muda di atas platform, Instagram bersama dengan Populix merilis Laporan “Yang dicintai Gen Z Indonesia di Instagram”1 untuk pertama kalinya. 

Dalam laporan ini, Instagram menyoroti hal-hal yang paling diminati Gen Z tahun ini, serta tren dan topik yang mereka ikuti di Instagram. Laporan ini menunjukkan, kelompok Gen-Z ternyata tidak hanya kelompok yang menikmati konten hiburan, namun mereka juga cenderung ingin lebih terhubung dengan orang-orang yang ada di dalam lingkaran pertemanan mereka.

Salah satu temuan menarik di Indonesia adalah bagaimana kelompok Gen-Z di Instagram menjadikan tren hashtag #PesonaIndonesia dan #Kuliner sebagai top hashtag di tahun 2022 dengan masing-masing masing-masing 37 persen dan 40 persen Gen-Z menggunakan dua hashtag ini. Sementara itu hastag #PesonaIndonesia dan #kuliner akan terus menjadi tren di tahun 2023. 

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya