Liputan6.com, Yogyakarta - Jersey merupakan seragam yang dikenakan pemain saat berlaga di lapangan. Jersey juga digunakan sebagai tanda pengenal sebuah tim untuk membedakannya dengan tim lain.
Penggunaan jersey sepak bola dimulai pada abad ke-18. Saat itu, penggunaan jersey belum diatur secara khusus.
Pada 1891, Federasi Sepak Bola Inggris atau FA membentuk peraturan penggunaan jersey. FA merupakan badan yang mengendalikan dan mengatur seluruh tim sepak bola di Inggris dan di tanah jajahan Inggris.
Dahulu, jersey yang dipakai oleh tim kesebelasan menggunakan baju berbahan dasar wol. Namun, penggunaan wol mulai dihilangkan karena dianggap terlalu berat dan menyulitkan pergerakan pemain.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal abad ke-19, jersey mulai menggunakan bahan katun. Saat itu, desain jersey masih menggunakan kerah.
Pasa masa itu pula, mulai diterapkan penggunaan nomor punggung pada jersey. Pada 1928, aturan penggunaan nomor jersey mulai diberlakukan.
Pada 1950, jersey sudah beralih menggunakan bahan sintetis. Bersamaan dengan itu, aturan penggunaan emblem logo klub di jersey juga diberlakukan.
Selain itu, beberapa jersey di masa tersebut mulai menggunakan kerah jersey dengan pola V. Pada era 1970-an hingga 1990-an, peraturan penggunaan jersey kian bertambah, salah satunya dengan penambahan logo sponsor dan pencantuman nomor pemain di atas dada.
Saat ini, jersey telah menggunakan bahan dry-fit. Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan daur ulang.
Perubahan bahan jersey dari tahun ke tahun ini memudahkan pergerakan para pemain ketika berlaga di lapangan. Saat ini, jersey semakin inovatif dengan penambahan motif yang disesuaikan dengan identitas klub atau negara tertentu.
Penulis: Resla Aknaita Chak