Studi: Orang Obesitas Bisa Turun Berat Badan Lebih Banyak jika Diberi Uang

Sebuah studi yang dilakukan selama 6 bulan ini menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dapat menurunkan lebih banyak berat badan jika diberi insentif.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2022, 18:14 WIB
Obesitas atau kelebihan lemak pada tubuh menjadi ancaman penduduk dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Oleh karena itu, orang yang kelebihan berat badan perlu menurunkannya agar terhindar dari hal tersebut. Meskipun demikian, tak jarang seseorang gagal menurunkan berat badannya sebab kurangnya motivasi.

Salah satu motivasi yang menggiurkan yang sulit untuk ditolak yaitu uang tunai. Jadi, apakah memberi uang kepada orang yang obesitas dapat membantunya menurunkan berat badan? Benar.

Dilansir dari New York Post, sebuah studi menunjukkan bahwa memberi orang insentif moneter untuk menurunkan berat badan terbukti dapat menggandakan penurunannya.

Para peneliti mengamati penurunan berat badan 668 orang dewasa yang sangat gemuk di New York City dan Los Angeles selama enam bulan. Tujuannya agar peserta kehilangan sekitar 4,5 kg.

Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa dua pertiga peserta mencapai tujuan ketika ditawari uang sebagai hadiah, sementara mereka yang tidak ditawari berhasil menurunkan setengah dari tujuan.

Berat rata-rata peserta sebelum penelitian adalah 99 kg, menempatkannya dalam kelompok obesitas yang tidak wajar. Orang-orang dalam penelitian ini berusia antara 18 hingga 70 tahun dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Mayoritas—80 persen—adalah wanita. Penelitian ini dilakukan pada November 2017 hingga Mei 2021.

Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok, menugaskan mereka untuk menurunkan 5 persen dari total berat badannya, dan memberikan insentif secara acak. Kelompok tersebut yaitu insentif yang berbasis tujuan, insentif berbasis hasil, dan kelompok khusus sumber daya (tanpa insentif). Semua peserta terdaftar dalam program untuk menurunkan berat badan.

Setiap kelompok diberi alat dan hadiah yang berbeda untuk membantunya menurunkan berat badan tetapi hanya dua dari tiga kelompok yang ditawari insentif moneter.


Model Penelitian

Ilustrasi obesitas, perut buncit. (Photo by Andres Ayrton/Pexels)

Peserta kelompok khusus sumber daya hanya menggunakan program penurunan berat badan. Dua kelompok lainnya diberikan insentif keuangan yang berbeda-beda. Kelompok insentif berbasis hasil diberi alat pemantauan mandiri—timbangan digital, jurnal makanan, dan pemantau aktivitas fisik—pendidikan kesehatan, dan pemeriksaan bulanan.

Sementara kelompok berbasis tujuan diberi alat penurun berat badan. Keduanya bisa menghasilkan hingga $750 (Rp11.718.750,00 per 6 Desember 2022) jika mencapai tujuannya.

Peserta menerima $150 (Rp2.343.750,00) jika mendaftar dan menghadiri setidaknya setengah dari sesi program manajemen berat badan mingguan selama satu bulan, dan menerima tambahan $60 (Rp937.500,00) setiap bulannya jika terus menghadiri setidaknya setengah dari sesi program mingguan.

Peserta menerima hingga $30 (Rp468.750,00) per bulan untuk menggunakan jurnal makanannya setidaknya lima hari dalam seminggu dan mencatat berat badannya setidaknya tiga hari per minggu dalam enam bulan pertama.

Para partisipan juga mengenakan pelacak kesehatan, menerima hingga $20 (Rp312.500,00) per bulan jika melakukan 75 menit aktivitas fisik per minggu, yang meningkat menjadi 150 menit dari bulan keempat hingga bulan keenam.


Hasil Penelitian

Ilustrasi orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Credits: pexels.com by Towfiqu barbhuiya

Hasilnya, kelompok berbasis tujuan berhasil menurunkan berat badan rata-rata 4,4 kg dan mendapat $440.44 (Rp688.187.500,00). Dalam kelompok berbasis hasil, mereka kehilangan rata-rata 4,8 kg dan mendapat $303.56 (Rp474.312.500,00).

Sementara partisipan yang berada dalam kelompok tanpa insentif mengalami penurunan sebesar 2,2 kg selama masa studi.

Jumlah partisipan yang keluar dari penelitian ada sekitar 61 orang dalam enam bulan pertama untuk kelompok berbasis tujuan, 51 di kelompok berbasis hasil dan 54 di kelompok tanpa insentif tunai.

Peneliti senior studi ini, Melanie Jay, MD dari NYU Langone Health mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan. Meskipun demikian, penelitian ini menawarkan bukti bahwa insentif dapat membuat perbaikan jangka pendek.

"Studi kami memberikan bukti kuat bahwa menawarkan insentif, terutama hadiah uang tunai, meskipun hanya selama enam bulan, membantu orang-orang berjuang dengan obesitas untuk menurunkan berat badan," kata Jay dalam siaran pers.

"Namun, segala jenis insentif untuk menurunkan berat badan dapat berhasil, bahkan jika itu hanya dengan menawarkan alat untuk membantu melakukannya."


Tips Menjaga Berat Badan

Ilustrasi Obesitas Credit: freepik.com

Ketika telah berhasil menurunkan berat badan, Anda harus terus membuat perubahan gaya hidup sehat sehingga berat badan tidak naik lagi. National Weight Control Registry (NWCR) memberikan lebih dari 10.000 kisah sukses orang yang berhasil menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Jika Anda tidak ingin berat badan naik lagi, ikuti tips yang dibagikan Cleveland Clinic di bawah ini:

1. Rajin berolahraga

Studi membuktikan bahwa orang dengan tingkat aktivitas tinggi lebih mungkin untuk mempertahankan penurunan berat badannya ketimbang orang yang tidak aktif. Lakukan olahraga selama 200-300 menit per minggu.

2. Sarapan sehat setiap hari

78 persen partisipan NWCR sarapan setiap hari.

3. Tetap terhidrasi

Minumlah banyak air atau minuman tanpa pemanis dan tanpa kalori lainnya. Hindari minuman yang manis.

4. Perhatikan porsi makan

Perhatikan ukuran porsi dan hindari makan berlebihan. Baca nutrition facts pada label makanan yang terdapat pada kemasan, termasuk ukuran porsinya.

Menggunakan piring dan mangkuk yang lebih kecil juga membantu mengurangi porsi makan. Makan perlahan dan fokus pada makanan Anda. Dengarkan isyarat fisik tubuh Anda untuk berhenti makan sebelum merasa terlalu kenyang.

Jangan lupa untuk memperhatikan apa yang dimakan ketika berada dalam acara atau perayaan tertentu.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya