Liputan6.com, Jakarta Anak berkembang dengan ajaran dari kecil yang sudah dididik oleh orang tua. Oleh karena itu, perilaku dan persepsi kita seiring bertambahnya usia pasti dipengaruhi oleh karakter yang terjadi pada saat kita masih kecil.
Dilansir melalui Harley Theraphy, pada Selasa (6/12/2022), inner child adalah bagian dari hidup seseorang yang menggambarkan sifat dan perilaku kekanak-kanakan.
Advertisement
Inner child mencerminkan diri seseorang dalam aspek negatif dan positif. Baik dari kebutuhan kita yang tidak terpenuhi dan emosi masa kecil yang tertekan, serta kreativitas, kepolosan, kebahagiaan layaknya anak kecil yang masih terbayang dalam diri kita.
Bagaimana kita berperilaku sebagai orang dewasa, sebagian besar dibentuk oleh peran yang kita mainkan semasa anak-anak.
"Apakah kita kakak perempuan selalu harus menjaga anak-anak kecil? Apakah kita harus bersaing untuk menjadi yang terdepan dalam bidang pendidikan?"
Kita tidak akan menyadari bahwa sebagian besar waktu kita dan seberapa besar pola dan keyakinan yang kita adopsi sebagai anak-anak dapat mempengaruhi dan membimbing hidup kita.
Dan betapa pentingnya untuk mengenali, memahami, dan jika perlu mengenyahkan pola dan keyakinan ini jika merugikan kita dan menjadi penghalang. Karena hanya dengan berdamai dengan inner child, kita bisa dengan bebas menentukan hak kita ingin jadi seperti apa.
Secara umum, kita dapat membawa bagian dari tipe yang berbeda di dalam diri kita, di mana salah satunya sering menonjol sebagai yang dominan. Psikolog Nicole LePera memberikan dalam bukunya How to do The Work dengan mengusulkan tujuh tipe berbeda dari inner child.
1. The Caretaker: Tipe Rela Berkorban
Kebanyakan orang yang memiliki tipe inner child ini lebih peduli pada orang-orang di sekitar mereka daripada diri mereka sendiri.
Mereka tampak terlalu peduli, dan sering mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri demi kepentingan orang lain, dan mendapatkan banyak harga diri dari mengurus diri dengan perhatian orang lain.
Sebagai aturan, orang-orang dari pola dasar anak batin ini harus bertanggung jawab atas seseorang yang dekat dengan mereka atau merasa bertanggung jawab sejak awal kehidupan mereka. Di sisi lain, mereka biasanya tidak memiliki pengalaman masa kanak-kanak akan cinta tanpa syarat dari orang tua mereka dan kepastian bahwa orang dewasa selalu mengendalikan situasi.
2. The Overachiever: Tipe Ambisius
Sebagian besar tipe inner child seperti ini, selalu merasa bahwa kita harus mencapai kinerja tinggi dan mengungguli orang lain agar menjadi sesuatu yang berharga dan mendapatkan privilege.
Ketika kita tidak sukses dapat memicu rasa malu pada orang-orang dengan tipe ini, sehingga mereka hdup dengan tekanan batin yang konstan untuk tampil.
Mereka yang terkena dampak, seringkali memiliki fokus yang kuat pada kinerja dan kesuksesan di masa kecil mereka, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Advertisement
3. The Underachiever: Tipe yang Kurang Berprestasi
Masalah yang kerap terjadi dialami oleh orang-orang dari pola dasar seperti ini adalah tidak pernah menghalangi siapa pun dan tidak menggapang orang lain sebagai saingan.
Mereka menghindari cobaan dan tantangan apa pun karena mereka sangat takut akan kegagalan dan kritik dari orang lain yang membuat banyak potensi mereka tidak terpenuhi.
Fokus yang terlalu tinggi pada pencapaian selama masa kanak-kanak juga bisa menjadi alasan mereka membekas pada orang-orang tipe ini.
4. The Rescuer/ Protector: Penyelamat atau Pelindung
Seseorang dengan pola inner child seperti ini selalu yakin bisa dan berusaha membantu, melindungi, dan menyelamatkan orang lain.
Keyakinan ini memberi mereka rasa kekuasaan dan kendali, yang merupakan bagian besar dari harga diri mereka.
Mereka yang terkena dampak sering memberikan kompensasi yang berlebihan untuk pengalaman awal berada di belas kasihan dan ketidakberdayaan dengan jejak inner child mereka ini.
Peristiwa terkait dapat berupa, misalnya, orang tua yang tidak stabil secara mental, atau perpisahan yang dilanda konflik dengan perselisihan hak asuh.
5. The Life of The Party: Tipe yang Riang Gembira
Orang dengan tipe the life of the party ini selalu menunjukkan sisi bahagia, lucu, dan ketegaran mereka. Dia tidak bisa menyakiti atau membuat sedih apapun, tapi dia selalu membuat orang lain tertawa.
Individu yang terkena biasanya mengalami penolakan di masa kecilnya ketika mereka menunjukkan kemarahan, kesedihan, atau emosi tidak nyaman lainnya.
Itulah sebabnya mereka mengembangkan keyakinan bahwa mereka hanya akan dicintai dan diterima jika mereka bahagia dan menyebarkan energi positif.
6. The Yes-Person: Tipe yang Selalu Mengatakan 'Ya'
Pola dasar ini menunjukkan banyak kesamaan dengan tipe inner child yang rela berkorban. Orang yang terkena dampak biasanya menemukan diri mereka sangat awal dalam peran di mana mereka harus ada untuk orang lain dan harus mengesampingkan kesejahteraan mereka sendiri.
Pola dasarnya menyebabkan dia meninggalkan segalanya begitu seseorang meminta sesuatu padanya. Daripada menolak apa pun kepada orang-orang di sekitar mereka, mereka lebih suka menyangkal diri mereka sendiri apa yang mereka butuhkan atau inginkan.
7. The Hero-Worshipper: Tipe Pemuja Pahlawan
Orang-orang dengan tipe inner child seperti ini cenderung mencari seseorang yang terlalu mereka kagumi, dan akan melalukan apa saja untuk diterima dan dihargai.
Mereka benar-benar merasa tidak layak atas perjuangan mereka dan menganggapnya sebagai keberuntungan yang besar ketika dia memberi mereka waktu dan perhatian.
Pola dasar ini dapat berkembang sebagai inner child ketika kita tidak didorong untuk mandiri selama masa kanak-kanak, tetapi diperlakukan dengan sangat hati-hati dan dimanjakan.
Advertisement