Komisi VII DPR RI Minta Agar Target Program BPBL Daerah 3T Jadi Prioritas

BPBL adalah program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang menyasar masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tinggal di daerah 3T.

oleh stella maris pada 08 Des 2022, 08:31 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Oendoen, saat meresmikan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang, Selasa (11/10)/Istimewa.

 

Liputan6.com, Jakarta Agar aliran listrik yang merata hingga ke pelosok Tanah Air, Komisi VII DPR RI berharap agar pemerintah memprioritaskan daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T). Demikian dikatakan anggota Komisi VII DPR RI Katherine Oendoen, saat meresmikan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang, Selasa (11/10).

"Masih banyak desa yang tidak teraliri listrik, saya berharap pemerintah dan PLN memberi prioritas terhadap daerah pedalaman mengalami penerangan seperti daerah lain," ujar Katherine.

Lebih lanjut Katherine menjelaskan kepada masyarakat yang belum mendapatkan program BPBL melalui APBN tahun ini agar tidak berkecil hati. Hingga saat ini, kata Katherine, Komisi VII terus memperjuangkan program BPBL tetap harus ada. 

"Kami ingin masyarakat kami menikmati sama dengan daerah lain terutama daerah jawa yang saat ini sudah surplus," ujarnya.

Sebagai informasi BPBL adalah program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang menyasar masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tinggal di daerah 3T dan atau layak berdasarkan validasi kepala Desa atau Lurah atau pejabat setingkat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menyampaikan pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan Rasio Elektrifikasi mencapai 100% pada 2022, dengan memenuhi akses listrik bagi seluruh desa dan dusun di daerah 3T. Salah satu program yang dilaksanakan adalah BPBL yang tahun ini ditargetkan menyasar 80.000 rumah tangga.

"Kabupaten Bengkayang rencananya akan dipasang sebanyak 398 rumah tangga di mana beberapa di antaranya terdapat di Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang ini," ujarnya.

Di samping Kabupaten Bengkayang, penyalaan pertama program BPBL juga dilakukan di Kabupaten Mempawah dimana rencana pemasangan sebanyak 656 rumah tangga.

Wanhar mengatakan untuk masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan agar penerima manfaat BPBL di Desa Samalantan ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga.

"Marilah dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya supaya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya," pungkas Sebastianus.

Ungkapan Bahagia Penerima BPBL

Malik (35), merupakan petani dari Kabupaten Mempawah, mengucapkan terima kasih karena ia mendapatkan bantuan pasang baru listrik yang sebelumnya ia menyalur dari rumah ibunya.

"Dengan adanya bantuan ini anak-anak saya bisa belajar sampai malam hari," katanya.

Penerima bantuan BPBL lainnya, Lukman Hakim (42) yang pekerjaannya menanam pohon karet dan penambang emas mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN.

"Saya sangat senang atas bantuan ini, sampai tidak bisa berkata-kata." 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya