Liputan6.com, Jakarta - Singapore Management University (SMU) secara resmi membuka kantor pusat luar negeri pertamanya atau Overseas Centre Jakarta (OCJ) di Jakarta, Indonesia, pada Selasa (6/12/2022). Sejak didirikan pertama kali pada tahun 2000, SMU telah memposisikan institusinya sebagai universitas berstandar dunia di Asia.
Hal ini mampu tercapai lewat konsistensi SMU memanfaatkan kekuatan lintas disiplin guna memberikan pendidikan transformatif, penelitian yang mutakhir dan keterlibatan penuh dalam mendukung Singapura demi mencapai kebutuhan masa depan di kawasan.
Advertisement
Pembukaan Overseas Centre Jakarta (OCJ) secara resmi disampaikan oleh President SMU, Profesor Lily Kong.
"Saya sangat senang berada di sini bersama tim untuk mengumumkan pembukaan kantor pusat luar negeri pertama SMU. Ini adalah bagian dari niat kami untuk membangunjaringan luar negeri di kawasan selama beberapa tahun ke depan," kata Profesor Lily Kong di Jakarta.
Profesor Lily Kong menyebut pendirian kantor pusat luar negeri SMU merupakan konteks rencana strategis institusinya.
"Diinisiasi pada tahun 2020, kami mengidentifikasi tiga prioritas strategis untuk melangkah lebih jauh guna membangun pendidikan, penelitian dan engagement work, serta memfokuskan seluruh energi dan keahlian kelembagaan kami pada bidang-bidang yang meliputi; transformasi digital (digital transformation), kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living), dan pertumbuhan di Asia (growth in Asia)," ujar Profesor Lily Kong.
"Sejalan dengan prioritas strategis 'Growth in Asia', pada akhirnya kami mengidentifikasi pembentukan kantor pusat di luar negeri sebagai langkah penting untuk memperkuat kolaborasi, memungkinkan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam, serta secara kolektif berkontribusi pada pertumbuhan kawasan," tambahnya.
Profesor Lily Kong menegaskan, kantor pusat di luar negeri akan memungkinkan SMU mendorong keterlibatan yang lebih dalam dengan mitra tepercayanya, agar berhasil memberikan dampak yang berarti pada masyarakat di berbagai belahan Asia.
Alasan Pilih Jakarta Sebagai Kantor Pusat Luar Negeri SMU
Pembukaan Overseas Centre di Jakarta bukan tanpa alasan. Ada penilaian khusus di baliknya.
Profesor Lily Kong menyebut pemilihan Jakarta sebagai kantor pusat luar negeri pertama SMU karena tiga alasan utama.
"Pertama, di masa depan Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan sedang naik daun sebagai pusat kekuatan ekonomi kawasan. Ini akan memiliki pengaruh yang cukup besar atas masa depan kawasan. Mendirikan pusat luar negeri di sini juga memungkinkan kami untuk berpartisipasi secara bermakna dan berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia," kata Profesor Lily Kong.
Alasan kedua pemilihan Jakarta sebagai kantor pusat luar negeri pertama lantaran Profesor Lily Kong melihat sepak terjang kedua negara di masa lalu. Ia menyebut; "Saat melihat ke masa depan, kita tidak lupa melihat ke belakang. Indonesia dan Singapura adalah mitra dengan hubungan bilateral yang telah lama terjalin."
"Indonesia telah menjadi mitra dekat SMU sejak awal kami berdiri sebagai institusi pendidikan 22 tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, universitas kami telah menjadi tuan rumah bagi mahasiswa dan staf pengajar yang luar biasa dan berbakat dari Indonesia. Mereka juga telah berkontribusi pada pertumbuhan SMU."
Sementara itu, alasan ketiga lantaran SMU menghargai sejumlah tokoh Indonesia yang tergabung sebagai International Advisory Council (IAC).
"Ketiga, saya ingin memberi penghargaan kepada International Advisory Council (IAC) kami dari Indonesia. Kami sangat bangga pada tahun 2018 bisa membentuk IAC bersama beberapa pemimpin dan pelaku bisnis terkemuka di Indonesia, kepada bapak Eddy Sariaatmadja dan juga untuk para pemimpin hebat lainnya," kata Profesor Lily Kong.
"Berkat bantuan IAC Indonesia, SMU telah memperkuat hubungannya di Indonesia."
Advertisement
Peran Overseas Centre Jakarta
Peran Overseas Centre Jakarta (OCJ) akan menitikberatkan pada upaya kemitraan dan kolaborasi. Kehadiran OCJ di Indonesia juga akan memfasilitasi mobilisasi para siswa baik soal kemampuan maupun pertukaran pengetahuan.
"Kolaborasi ini akan memfasilitasi mobilitas siswa, meningkatkan kemampuan dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan," kata Profesor Lily Kong.
"Pertama, mobilitas siswa sangat penting untuk memperluas cakrawala belajar baik bagi siswa Singapura maupun Indonesia. Hal ini mampu berkontribusi pada pemahaman lintas budaya dan membuka mata serta hati kaum muda terhadap cara lain dalam melakukan sesuatu, memperluas pengalaman baru agar bisa tetap bersama mereka seumur hidup. OCJ akan memfasilitasi hal ini."
"Kedua, OCJ juga akan berkontribusi pada upaya peningkatan kemampuan lokal di Indonesia, dengan berupaya memahami kebutuhan pengembangan bakat dan keterampilan yang lebih baik, sehingga membantu SMU untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan dan keterampilan di Indonesia secara terarah lewat cara yang relevan."
Kemudian, Profesor Lily Kong juga menyebut bahwa OCJ akan menyelenggarakan dialog dan acara lainnya untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan mengembangkan dialog reguler lintas sektor publik dan swasta serta akademisi.
"Ini bisa berupa acara publik atau acara tertutup, dan akan menghadirkan penelitian dan para pihak yang memiliki keahlian mutakhir di berbagai bidang seperti sustainability dan transformasi digital untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Dengan cara ini, kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra pendidikan dan industri lokal untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau dan ekonomi digital."
Kolaborasi dan Pengembangan Bakat
Sementara itu, Shoeb Z Kagda ditunjuk sebagai Direktur Kantor Pusat Luar Negeri SMU di Jakarta, dan akan memimpin pusat tersebut guna mengembangkan keterlibatan SMU bersama sekolah lain, perkantoran, institut dan perguruan tinggi di Indonesia, para pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan.
"Menjadi bagian dari institusi akademik kelas dunia merupakan suatu keistimewaan dan berkah," kata Shoeb Z Kagda, Direktur Pusat SMU Overseas Center Jakarta yang juga telah menghabiskan lebih dari dua dekade tinggal dan bekerja di Indonesia.
"Indonesia adalah kekuatan ekonomi regional yang sedang berkembang dalam membentuk masa depan Asia dan kawasan. Kolaborasi dengan perusahaan Indonesia, institusi pendidikan tinggi, lembaga pemerintah, dan masyarakat luas akan sangat penting untuk meningkatkan pengembangan bakat, kepemimpinan pemikiran, inovasi, dan kewirausahaan di kedua negara."
Ia juga menyampaikan rasa hormatnya bisa mewakili SMU di Indonesia, dan berharap dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk secara aktif mendorong iklim pengetahuan di mana keragaman intelektual dan budaya dihormati.
Advertisement