Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan rata-rata 400 ribu file berbahaya didistribusikan setiap hari selama 2022. Mereka mencatat, angka itu berarti ada pertumbuhan lima persen dibandingkan tahun 2021.
Temuan ini dan beberapa temuan lain, dilaporkan dalam Kaspersky Security Bulletin (KSB), rangkaian prediksi dan laporan analitis tahunan tentang perubahan penting dalam dunia keamanan siber.
Advertisement
Melalui siaran pers, dikutip Rabu (7/12/2022), sistem deteksi Kaspersky menemukan rata-rata 400 ribu file berbahaya baru setiap hari selama 10 bulan terakhir.
Sebagai perbandingan, sekitar 380 ribu file semacam ini terdeteksi setiap hari pada tahun 2021, menunjukkan peningkatan sebesar lima persen.
Total, Kaspersky mendeteksi sekitar 122 juta file berbahaya pada tahun 2022, enam juta lebih banyak dari tahun lalu.
Para peneliti di Kaspersky juga menemukan, pangsa ransomware yang ditemui setiap hari meningkat sebear 181 persen dibandingkan tahun 2021, mencapai 9.500 file enkripsi per hari.
Di antara ancaman lainnya, Kaspersky juga mendeteksi pertumbuhan 142 persen pangsa Downloaders, program berbahaya yang menginstal versi baru malware atau aplikasi yang tidak diinginkan pada perangkat yang terinfeksi.
Windows menjadi target utama di antara semua platform tempat keluarga ancaman tersebar. Di tahun 2022, pakar Kaspersky menemukan rata-rata hampir 320 ribu file berbahaya menyerang perangkat Windows.
Dari semua penyebaran file berbahaya, 85 persen di antaranya menargetkan Windows. Namun, menurut Kaspersky, platform ini bukan satu-satunya yang populer bagi penyerang.
Tahun Depan Bisa Setengah Juta
Sistem deteksi Kaspersky juga menemukan pangsa file berbahaya dalam format Microsoft Office yang didistribusikan setiap hari tumbuh menjadi dua kali lipat atau dengan pertumbuhan 236 persen.
Tahun 2022, pakar juga mengidentifikasi peningkatan 10 persen dalam pangsa file berbahaya yang menargetkan platform Android setiap hari. Jadi selain Windows dan Office, pengguna Android jadi target favorit penjahat siber.
Vladimir Kuskov, Kepala Penelitian Anti-Malware Kaspersky mengatakan, sangat mungkin tahun depan mereka bisa mendeteksi setengah juta file berbahaya per hari.
Hal ini mengingat begitu cepatnya lanskap ancaman memperluas jangkauannya, dan jumlah perangkat baru yang muncul dalam kehidupan sehari-hari pengguna.
"Yang lebih berbahaya adalah, dengan pengembangan Malware-as-a-Service, setiap penjahat dunia maya pemula sekarang dapat menyerang perangkat tanpa pengetahuan teknis dalam pemrograman," kata Kuskov.
"Sangat penting tidak hanya untuk organisasi besar tetapi juga para pengguna biasa untuk menggunakan solusi keamanan yang andal, sehingga menghindari menjadi korban para pelaku kejahatan siber tersebut," imbuhnya.
Advertisement
Tips untuk Pengguna
Kaspersky pun mengingatkan pengguna untuk melakukan beberapa hal yang bisa mencegah mereka dari serangan siber:
- Jangan mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya
- Jangan mengklik tautan apa pun dari sumber yang tidak dikenal atau iklan daring yang mencurigakan
- Membuat kata sandi yang kuat dan unik, termasuk campuran huruf kecil dan huruf besar, angka, dan tanda baca, serta aktifkan autentikasi dua faktor
- Selalu instal pembaruan. Beberapa di antaranya mungkin berisi perbaikan masalah keamanan penting
- Abaikan pesan yang meminta untuk menonaktifkan sistem keamanan untuk perangkat lunak kantor atau solusi keamanan siber
- Gunakan solusi keamanan tangguh yang sesuai dengan jenis sistem dan perangkat Anda.
Rekomendasi untuk Organisasi
Sementara untuk organisasi, agar terhindar dari serangan, berikut ini beberapa tips yang direkomendasikan oleh Kaspersky:
- Selalu perbarui perangkat lunak pada semua perangkat yang digunakan untuk mencegah penyerang menyusup ke jaringan Anda dengan mengeksploitasi kerentanan.
- Menetapkan praktik penggunaan kata sandi yang kuat untuk mengakses layananperusahaan. Gunakan autentikasi multi-faktor untuk akses ke layanan jarak jauh.
- Pilih solusi keamanan titik akhir yang telah terbukti dan dilengkapi dengan kemampuan deteksi berbasis perilaku dan kontrol anomali untuk perlindungan efektif terhadap ancaman yang dikenal dan tidak dikenal.
- Gunakan perangkat khusus untuk perlindungan titik akhir yang efektif, dilengkapi dengan deteksi ancaman, dan produk respons untuk mendeteksi dan memulihkan ancaman baru serta menghindar secara tepat waktu.
- Gunakan informasi Intelijen Ancaman terbaru untuk tetap mengetahui TTP sebenarnya yang digunakan oleh pelaku ancaman siber.
(Dio/Isk)
Advertisement