7 Latihan Asah Otak yang Perlu Dilakukan Seiring Bertambahnya Usia

Seiring bertambahnya usia, seseorang perlu melatih pikirannya dengan asah otak. Ini 7 latihan asah otak yang bisa dilakukan.

oleh Ine Vania Putri diperbarui 07 Des 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi Gangguan Sinkronisasi Informasi Pada Otak Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Cara terbaik untuk merawat kebugaran mental adalah dengan memperlakukan otak seperti otot lain dalam tubuh dan terus menggunakan dan menantangnya.

Menyelami teka-teki silang, membaca buku yang bagus, dan menyelesaikan permainan kata adalah cara yang menyenangkan untuk menstimulasi otak Anda. Semua itu menjadi semakin penting seiring dengan bertambahnya usia Anda.

Para ahli saraf dan psikolog yang berfokus pada penuaan, membagikan tentang latihan atau senam otak terbaik untuk menjaga pikiran Anda tetap tajam selama beberapa dekade.

"Senam otak menjaga otak Anda tetap fleksibel dan berubah, ini adalah neuroplastisitas," kata ahli saraf, Tara Swart,  mengutip Mind Body Green Rabu (7/12/2022).

"Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, maka kita mendapatkan manfaat langsung dari pembelajaran baru itu, tetapi juga manfaat global di otak dalam fungsi eksekutif kita, seperti pengaturan emosi, pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kreatif, dan lain-lain," tambah Swart.

Ketika kita menggunakan strategi untuk memecahkan teka-teki atau memainkan permainan berpikir, kita melibatkan kecerdasan linguistik-verbal kita dan menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam kata-kata. Hal ini membantu mengembangkan kognisi dan kreativitas kita.

"Permainan intelektual dan permainan yang melibatkan pemecahan masalah, berpikir, dan melatih keterampilan mental baru dapat mengajari kita bagaimana segala sesuatu bekerja di dunia. Ada aktivasi konsentrasi, strategi, dan pemikiran aktif selama waktu bermain," kata seorang psikolog Elane O'Brien, Ph.D.

Swart menambahkan, penting untuk memainkan permainan otak sepanjang hidup Anda, bukan hanya ketika Anda berada di sekolah atau ketika Anda mencapai usia yang lebih tua.

"Sel-sel otak bisa mulai menyusut atau mati pada usia 20-an, jadi usia untuk mulai menantang otak Anda adalah ketika Anda tidak secara alami belajar banyak hal baru," katanya. 

 

 


4 Latihan yang Dapat Merangsang Otak

Ilustrasi risiko, bermain catur. (Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash)

Ahli saraf Dean Sherzai dan Direktur Program Pencegahan Alzheimer di Universitas Loma Linda Ayesha Sherzai, mengatakan, melakukan berbagai jenis latihan otak bisa membantu seseorang untuk fokus. Latihan permainan otak untuk fokus perhatian bisa dilakukan di usia 20 tahunan.

Sementara latihan untuk meningkatkan memori penting dilakukan pada usia 30 tahunan. Lalu, untuk meningkatkan fungsi eksekutif otak, bisa dilakukan di usia 40 tahunan, dan seterusnya.

Ada berbagai permainan dan latihan yang dapat menstimulasi otak Anda dan membantu daya ingat, kreativitas, dan pemecahan masalah Anda.

"Seperti halnya pembelajaran apa pun, semakin banyak Anda mengulangi proses pembelajaran dan semakin lama Anda melakukannya, semakin banyak manfaat yang akan Anda dapatkan," kata Swart.

Berikut adalah 7 latihan menarik, menyenangkan, dan berkelanjutan, yang dapat merangsang otak:

1. Bermain permainan papan dan kartu.

Permainan sosial seperti permainan papan dan kartu dapat menggabungkan manfaat latihan otak dengan manfaat hubungan sosial. Permainan-permainan ini ideal untuk dimainkan setiap minggu bersama teman atau keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi elemen sosial dan stimulasi mental ini sangat efektif. 

 


2. Lakukan Teka-teki Silang, Sudoku, Tebak Kata, dll.

Intip beberapa permainan seru yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak! (unsplash.com/Richard Bell)

Penelitian menunjukkan bahwa permainan yang melatih otak yang dilakukan sendiri, seperti teka-teki silang atau Sudoku, juga dapat membantu melindungi seseorang dari penurunan kognitif. Jenis-jenis aktivitas ini mudah dilakukan setiap hari.

Pertimbangkan teka-teki silang dengan tingkat kesulitannya berbeda berdasarkan hari dalam seminggu, hal ini untuk memastikan Anda terus melenturkan otot mental Anda.

3. Lihatlah aplikasi dan permainan otak online.

Latihan otak harus menjadi lebih menantang dari waktu ke waktu, kata Swart. Itulah mengapa dia menyarankan aplikasi dan permainan otak online yang dapat dengan mudah ditingkatkan intensitas dan kesulitannya.

Brain HQ dan Cognifit telah terbukti memiliki manfaat untuk fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan lain-lain. Permainan dan aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan kesulitan dan mudah dilakukan setiap hari, terutama karena mudah diakses di ponsel Anda.

4. Pelajari keterampilan baru yang berharga.

Swart mencatat, latihan otak harus dapat ditransfer ke pemecahan masalah kehidupan nyata. Dia juga menyarankan kegiatan seperti belajar bahasa baru, alat musik, menari, coding, atau memasak.

 


Cara Lain untuk Menjaga Pikiran Tetap Tajam Seiring Bertambahnya Usia

Ilustrasi menjadi tua. (Photo by Matthew Bennett on Unsplash)

Menyelesaikan permainan dan latihan otak bukanlah satu-satunya cara untuk mendukung fungsi kognitif Anda. Berikut adalah beberapa elemen lain yang telah terbukti secara ilmiah untuk menjaga pikiran tetap tajam seiring bertambahnya usia Anda:

5. Prioritaskan hubungan sosial dan hal-hal yang Anda miliki bersama dengan rekan-rekan Anda

Ellen Cole, seorang psikolog yang berfokus pada wanita berusia 70-an dan seterusnya, percaya bahwa hubungan sosial adalah hal yang sangat penting. Penelitian mendukung dampak positif yang luar biasa dari koneksi sosial terhadap kesehatan fisik dan mental. Isolasi dan kesepian menjadi lebih umum seiring dengan bertambahnya usia, dan hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Salah satu hal yang saya sukai lebih dari apa pun ketika saya bersama orang-orang seusia saya adalah bagaimana kami tertawa tentang bagaimana kami tidak bisa memakai sepatu hak tinggi lagi, atau kami naik ke atas dan kemudian kami lupa mengapa kami ada di sana," kata Cole.

Dia menemukan hal ini tercermin dalam penelitiannya, mengamati kelompok fokus wanita yang berkembang dalam dekade ke-8 mereka. Ada perasaan lega yang dirasakan bersama saat membicarakan perubahan ini, dan yang universal dalam kelompok fokus ini adalah diskusi tentang perubahan dalam ingatan. 

 

 


6. Teruslah bergerak dan bermain

Ilustrasi lagu, musik. (Photo by bruce mars on Unsplash)

"Secara neurologis, bermain adalah salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk memicu pembelajaran seumur hidup, kreativitas, dan ketahanan, sekaligus menjaga kebugaran otak Anda," kata O'Brien.

Salah satu cara untuk mulai bermain demi otak adalah dengan menggerakkan tubuh Anda mengikuti musik. Dalam penelitian O'Brien tentang wanita lansia aktif yang berpartisipasi dalam kelas latihan tari komunitas, kombinasi musik dan tarian menyatukan orang-orang.

"Musik menggerakkan kita secara fisik dan emosional dan meningkatkan kognisi dan fungsi otak kita di setiap usia dan tahap kehidupan kita," ujarnya.

7. Tolak ageisme

"Ageisme adalah pembunuh, secara harfiah dan kiasan. Jika Anda berpikir lebih baik menjadi lebih muda daripada lebih tua, Anda tidak akan menua dengan baik," kata Cole.

Swart menggemakan bahwa siapa pun, berapa pun usianya, dapat menggunakan neuroplastisitas untuk menemukan kembali diri mereka sendiri, yang mengingatkan kita tentang peluang yang dibawa di setiap tahap kehidupan. 

Permainan otak membantu melawan penurunan kognitif dengan melatih otak seperti otot lainnya. Selain menggunakan permainan klasik seperti teka-teki silang dan Sudoku, permainan yang menghubungkan Anda dengan orang lain sangat efektif karena betapa pentingnya bersama orang lain, terutama seiring bertambahnya usia.

Penting juga untuk mengakui bahwa otak kita akan berubah dan bahwa penuaan membawa peluang baru untuk terus mengejar hasrat, mengikuti rasa ingin tahu, dan mengalami kegembiraan. 

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya