Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Koreksi IHSG ini terjadi di tengah ada sentimen Bom Bandung dan mayoritas sektor saham.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 0,98 persen ke posisi 6.825,08. Indeks LQ45 tergelincir 1,31 persen ke posisi 949,27. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.892,66 dan terendah 6.810,74. Sebanyak 404 saham merosot sehingga menekan IHSG. 154 saham menguat dan 131 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 759.814 kali dengan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.555.
Mayoritas indeks sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan mendaki 1,25 persen. Sementara itu, sektor saham energi merosot 0,01 persen, sektor saham basic susut 1,41 persen, sektor saham industri tergelincir 0,11 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,89 persen dan sektor saham siklikal terpangkas 0,44 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan merosot 1,13 persen, sektor saham properti melemah 0,25 persen, sektor saham teknologi terperosok 1,19 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 1,47 persen dan sektor saham transportasi susust 1,89 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selain dipengaruhi oleh pergerakan bursa Amerika Serikat dan Asia yang bergerak koreksi, IHSG juga masih diperberat oleh pergerakan sektor saham teknologi yang masih koreksi.
“Dapat kita cermati juga GOTO masih menjadi pemberat pergerakan IHSG hari ini,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, sentimen bom tidak terlalu berdampak terhadap IHSG. “Untuk bom kami rasa dampaknya tidak begitu signifikan,” tutur dia.
Herditya menuturkan, IHSG memasuki fase downtrend. Apalagi IHSG tembus support di 6.955 sehingga akhiri masa konsolidasi. “Ya dengan kondisi makro yang kurang baik bagi sektor teknologi dan lepas lock up period bagi GOTO dapat saja dikatakan wajar,” tutur dia.
Sebelumnya, sebuah ledakan yang diduga merupakan bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, di Jalan Astana Anyar 340, Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2022 sekitar pukul 08.30 WIB.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah warga berlarian dan muncul kepulan asap. "Apa itu yang meledak?" kata seseorang dalam video.
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki dan mengamankan area lokasi ledakan yang diduga bom tersebut.
Top Gainers-Losers pada Rabu 7 Juli 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BBRM melonjak 26,67 persen
-Saham SDMU melonjak 19,40 persen
-Saham CBUT melonjak 17,73 persen
-Saham NZIA melonjak 12,24 persen
-Saham MPPA melonjak 9,93 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham EURO merosot 10 persen
-Saham IPAC merosot 9,82 persen
-Saham NINE merosot 9,52 persen
-Saham MGLV merosot 9,26 persen
-Saham CASH merosot 8,85 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BSBK tercatat 40.089 kali
-Saham SWID tercatat 26.046 kali
-Saham BBCA tercatat 25.224 kali
-Saham INDX tercatat 25.214 kali
-Saham MMIX tercatat 18.336 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 845 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 477,6 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 464,9 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 370,6 miliar
-Saham BSBK senilai Rp 369,6 miliar
Advertisement
Penutupan IHSG pada 6 Desember 2022
Laju IHSG tersungkur sepanjang perdagangan saham Selasa, (6/12/2022). Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,36 persen ke posisi 6.892,57.
Sebanyak 461 saham melemah sehingga menekan IHSG. 122 saham menguat dan 123 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.294.007 kali dengan volume perdagangan 32,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.611.
Mayoritas indeks sektor saham tertekan, kecuali sektor saham energi naik 0,54 persen. Sektor saham basic merosot 2,61 persen, sektor saham industri merosot 1,41 persen, sektor saham non siklikal turun 0,58 persen, sektor saham siklikal terpangkas 1,54 persen, dan sektor saham kesehatan melemah 1,46 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,76 persen, sektor saham properti terpangkas 1,62 persen, sektor saham teknologi melemah 1,54 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 2,83 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,87 persen.