3 Hal yang Akan Mengubah Bentuk Persahabatan Seiring Bertambahnya Usia

Satu hal yang tidak berubah adalah pertemanan tetap menjadi sesuatu yang penting di masa dewasa.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 07 Des 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi/Copyright unsplash/Antonino Visalli

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki teman merupakan suatu hal sederhana, yang sering kali dianggap sepele tetapi bisa menjadi sangat berharga bagi kita.

Pertemanan merupakan salah satu bagian dari jaringan sosial yang kita buat. Hal ini juga yang menjadi salah satu cara manusia menghindari perasaan kesepian, karena mereka mempunyai seseorang yang selalu hadir bersamanya.

Dahulu, seorang teman akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan sehari-hari kita. Tidak jarang kita akan selalu berusaha berada di dekat mereka.

Saat sekolah, kita akan duduk berdampingan dengan mereka di dalam kelas, pergi ke kantin bersama, sampai masuk mengikuti ekstrakulikuler yang serupa demi menghabiskan waktu lebih lama bersama-sama.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, tanpa kita sadari sifat persahabatan ini memiliki kemungkinan untuk berubah dalam berbagai cara.

Hal ini yang membuat kita merasakan perasaan campur aduk saat merayakan kelulusan sekolah. Hal itu dikarenakan kita tahu bahwa waktu yang akan dihabiskan bersama pasti berkurang dan bisa saja hubungan pertemanan akan merenggang karena alasan itu.

Saat memasuki fase menjadi orang dewasa, kita akan mulai merasakan bahwa pertemanan yang dimiliki saat ini berbeda dengan pertemanan yang dijalin dulu.

Pada fase ketika kita mulai sibuk dengan pekerjaan yang kita punya, berpindah tempat tinggal, sampai waktu luang yang semakin menipis, kita mulai merasakan lingkaran pertemanan akan semakin mengecil dan acak.

Satu hal yang tidak berubah adalah pertemanan tetap menjadi sesuatu yang penting di masa dewasa. Hanya saja hubungan-hubungan ini cenderung akan tampak sedikit berbeda dari yang dulu kita sangka.

Melansir dari Fast Company, Rabu (7/12/2022), berikut tiga faktor yang memengaruhi hubungan pertemanan di masa dewasa


1. Tujuan dalam Kehidupan (Life Task)

Ilustrasi Teman/https://unsplash.com/Priscilla Du Preez

Setiap orang memiliki tujuan-tujuan utama yang ingin dikejar dalam hidupnya. Sasaran-sasaran ini sering kali ditetapkan seseorang berdasarkan pengaruh budaya lingkungan dan minat yang mereka miliki. Sasaran ini pun kemudian menjadi misi yang akan mereka kejar sebagai masa depan.

Ini biasanya akan dirasakan seseorang saat memasuki usia 20-an. Mereka mungkin memiliki misi untuk membangun karier impiannya.

Kemudian, kemungkinan mengadopsi tujuan yang lain untuk menemukan pasangan romantis. Hal ini kemudian akan terus berkembang sampai mereka mencapai misi mereka untuk membangun sebuah keluarga.

Secara langsung ataupun tidak langsung, tujuan hidup yang sedang dikejar ini akan memengaruhi hubungan pertemanan seseorang. Dalam hal ini, seseorang kemungkinan akan memiliki jalinan pertemanan yang lebih dekat ketika orang lain memiliki tujuan hidup yang sama dengannya.

Berbeda pekerjaan juga dapat menjadi indikasi berkurangnya waktu untuk bertemu dengan teman-teman.

Mereka mungkin akan kesulitan untuk mengoordinasikan jadwal waktunya dengan teman yang lain, karena tidak memiliki jadwal waktu luang yang sama. Dari sini mereka pun akan mulai menyadari perbedaan-perbedaan yang mereka miliki.


2. Menjalin vs Mempertahankan Pertemanan

Ilustrasi teman, sahabat, kepercayaan. (Photo by Hannah Busing on Unsplash)

Kesulitan dalam menjalin pertemanan baru menjadi alasan mengapa seseorang biasanya akan mempunyai lebih sedikit teman baru di usia dewasa akhir, dibandingkan saat remaja dan berusia awal 20-an. Ini karena saat masih remaja, mereka memiliki waktu luang lebih banyak daripada saat beranjak dewasa.

Oleh karena itu, tidak jarang mereka lebih memilih untuk mempertahankan persahabatan dengan orang yang sudah lama mereka kenal.

Jadi, mereka hanya akan mendapatkan terima baru ketika sedang berada di lingkungan pekerjaan atau komitmen penting lainnya, seperti organisasi.

Pola ini menjadi penyebab mengapa seseorang secara psikologis merasa kesulitan untuk mengakhiri hubungan romantis yang sudah dijalani cukup lama.

Saat seseorang memiliki pasangan, lingkaran pertemanan mereka biasanya terdiri dari pasangan lain yang juga merupakan teman mereka. Inilah yang membuat mereka merasa kesulitan untuk melanjutkan pertemanannya ketika hubungan mereka berakhir.


3. Berteman dengan Orang Berbeda Usia

Ilustrasi berkumpul dengan teman. Photo by Brooke Cagle on Unsplash

Salah satu perubahan yang menarik dalam pertemanan di masa dewasa adalah memiliki teman dengan rentang usia yang tanpa diketahui bisa jauh berbeda.

Dulu, saat masih remaja kita sering kali berteman dengan orang yang memiliki usia yang sama dengan kita karena berada di kelas yang sama.

Namun, hal ini kemudian menjadi kurang penting untuk diperhatikan sebab kita mulai berteman dengan orang yang punya minta dan tujuan hidup yang sama. Selanjutnya, tanpa disadari kita jadi mempunyai teman yang berusia jauh lebih tua atau lebih mudah dari kita.

Perbedaan usia ini didukung dengan tujuan lain yang dimiliki, kemudian akan membuat seseorang dapat berbagi perspektif yang berbeda dengan yang lainnya.

Teman-teman dengan usia lebih tua terkadang sudah pernah mengalami sesuatu yang sedang kita alami dan mampu berbagi pengertian mereka akan cara mereka menghadapi situasi tersebut.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya