Singapore Art Week 2023, Siap-Siap Terpukau Pengembangan Bentuk Seni yang Baru

Singapore Art Week edisi ke-11 akan terselenggara pada 6--15 Januari 2023.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Des 2022, 09:00 WIB
Let’s Go Tour Singapore dalam foto kampanye Singapore Art Week (SAW) 2023. (dok. Let’s Go Tour Singapore untuk SAW)

Liputan6.com, Jakarta - Singapore Art Week yang diinisiasi National Arts Council (NAC), akan kembali hadir. Edisi ke-11 pertunjukan seni visual ini akan berlangsung pada 6--15 Januari 2023, menarik penggemar seni lokal dan internasional, kolektor, serta "mereka yang penasaran" ke jantung Negeri Singa.

Dalam keterangannya pada Liputan6.com, Rabu, 7 Desember 2022, sebagai acara puncak tahunan dalam kalender seni visual Asia, SAW 2023 akan menampilkan lebih dari 700 seniman dan kurator dari Singapura dan seluruh dunia. Mereka berkumpul untuk mempersembahkan lebih dari 130 program dan pameran terkurasi.

Selama satu dekade terakhir, SAW telah menampilkan karya terbaik dari komunitas seni visual Singapura. Mereka mewakili keragaman, semangat, dan pertumbuhan negara itu, serta mendekatkan seni dalam keseharian.

Seperti tahun lalu, lokasi pameran SAW 2023 tidak hanya di dalam galeri atau ruang pamer konvensional, namun juga sederet ruang publik yang disulap visualnya menggunakan karya seni memesona. Dari pameran seni terkemuka, program pengalaman tertentu, tur, sesi bincang-bincang, hingga aktivasi gaya hidup, semua bermaksud menghubungkan seni dengan masyarakat umum.

Edisi ini juga berfungsi sebagai medium kolaborasi kreatif di mana seniman dapat memperluas bentuk seni yang baru, bahkan di luar praktik biasanya. Panitia menyediakan platform bagi mereka untuk membangun kemampuan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, seperti Art X Design dan Art X Tech. SAW 2023 juga akan menghadirkan konsolidasi panel dan bincang-bincang yang menampilkan seniman dan pakar untuk berbagi wawasan dan pengalaman tentang topik-topik terkait seni saat ini. 


Seniman dan Pengunjung Sama-Sama Terinspirasi

Loose Leno, 2019, dalam foto kampanye Singapore Art Week (SAW) 2023. (dok. Tiffany Loy untuk SAW)

SAW 2023 ingin seniman dan pengunjung sama-sama terinspirasi dan terlibat untuk berkreasi, berkolaborasi, dan terhubung melalui seni visual. Karena itu, mereka merangkul komunitas seni dan mitra, baik di sektor publik maupun swasta.

Wakil Kepala Eksekutif (Sektor Pengembangan) di NAC, Low Eng Teong, berkata, "SAW terus jadi platform utama untuk lebih mengembangkan ekosistem seni visual. Saat kami memulai fase selanjutnya dari perjalanan kami melalui Our SG Arts Plan (2023--2027), SAW mewakili upaya NAC membangun masyarakat yang terhubung melalui inisiatif seni yang dapat diakses."

"Kami harap bisa menjadikan negara kami sebagai destinasi unik yang menginspirasi dan menciptakan peluang baru untuk sektor kreatif kami, memperkuat ekonomi kreatif Singapura," imbuhnya.

SAW 2023 didesain untuk mengambil alih pulau dengan intervensi menyenangkan yang mengubah ruang. Penonton dapat menjelajahi hubungan pribadi mereka dengan lingkungan yang memicu interaksi bermakna, namun spontan.

Low Eng Teong menyambung, "Ketika seni mengambil alih kota kami pada Januari (2023) ini, kami berharap banyak orang akan menemukan seni secara kebetulan dan melihat ruang yang dimeriahkan seni. Kami ingin publik mengeksplorasi dan berpartisipasi dalam beragam penawaran seni menarik yang telah disusun komunitas seni, lembaga budaya, dan mitra kami."

"Melalui pengalaman seni bersama inilah kita akan memahami, terlibat, dan membina hubungan yang lebih dalam satu sama lain," tuturnya. 


Sepenggal Karya Seni

Justin Loke, Block Party (2023), dalam foto kampanye Singapore Art Week (SAW) 2023. (dok. Justin Loke untuk SAW)

BLOCK PARTY:Our Neighbourhood Furniture Tetris oleh Justin Loke akan jadi salah satu "penampil." Terinspirasi ide menumpuk yang tampaknya sederhana dalam gim Tetris, BLOCK PARTY: Our Neighborhood Furniture Tetris adalah permainan yang bertujuan menyelesaikan garis menggunakan balok dengan bentuk berbeda.

"Tetris sering melibatkan kita untuk mempertimbangkan cara berbagai bentuk di dunia nyata dapat cocok satu sama lain. Dalam karya ini, segudang bentuk menciptakan metafora visual tentang bagaimana beragam kelompok di komunitas kita dapat bersatu untuk membentuk garis, tetap bersatu, dan tangguh menghadapi tantangan," bunyi keterangan pihaknya.

"Di BLOCK PARTY, multisiplisitas adalah kesatuan, dan tidak ada yang Misfit," tutupnya. Bisa diakses secara gratis, karya seni visual ini akan berada di ruang terbuka di depan 440 Pasir Ris Drive 4, (S) 510440 pada 6--26 Januari 2023.

Di samping itu, ada juga ARTWALK 2023, hasil kerja sama LASALLE College of the Arts dan Singapore Tourism Board. ARTWALK adalah festival seni publik multidisiplin tahunan yang diadakan di kawasan Little India dan Katong-Joo Chiat.

Menampilkan mural dinding, lokakarya, live music, dan pertunjukan, festival ini bertujuan memunculkan semangat warisan lokal setempat. Berputar kembali ke pengalaman seni multi-indera di tempat setelah dua tahun, ARTWALK 2023 mengajak penonton membayangkan berbagai cara budaya Singapura dapat tumbuh dari sini.


Dorong Kunjungan Pelancong

LASALLE College of the Arts dalam foto kampanye Singapore Art Week (SAW) 2023. (dok. LASALLE College of the Arts untuk SAW)

Sejalan dengan itu, SAW 2023 juga ingin menempatkan Singapura sebagai tujuan seni global. Menyatukan pemain ekologi seni visual Singapura dan internasional, edisi ini akan menampilkan dua pameran seni penting: platform seni lokal S.E.A. Focus dan edisi perdana ART SG.

Direktur Proyek S.E.A. Focus,  Emi Eu, "Sebagai platform seni perintis yang menghadirkan bakat seni dari Asia Tenggara untuk dipamerkan ke khalayak internasional, S.E.A. Focus memainkan peran penting dalam menempatkan Singapura dalam sorotan global sebagai pemain pasar seni yang dinamis dari Asia."

"Selama lima tahun berjalan sebagai pembawa acara SAW, kami telah bekerja sama secara erat dengan NAC dan pemangku kepentingan pribadi kami untuk memperluas kemampuan dan pengaruh kami dengan masing-masing edisi, mendorong skema seni visual Singapura dan di seluruh kawasan (Asia Tenggara)," imbuhnya.

Direktur Kawasan Seni dan Budaya Singapore Tourism Board (STB), Lim Shoo Ling, menambahkan, "SAW mengundang pengunjung lokal dan internasional untuk merasakan pengalaman terbaik seni visual Singapura secara langsung melalui berbagai pengalaman inovatif dan imersif."

"Itu rangkaian acara yang kuat di bawah SAW, termasuk edisi perdana ART SG, adalah pertunjukan dari kepercayaan pada Singapura sebagai pusat seni regional, dan memperkuat posisi kami sebagai pemimpin destinasi seni dan budaya," tandasnya.

Jadi, tertarikkah Anda untuk berkunjung?

Wayang Potehi menjadi salah satu warusan seni budaya Tionghoa - Jawa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya