Liputan6.com, Probolinggo - Gunung Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo tak terpengaruh dengan erupsi Gunung Semeru. Namun, warga dan wisatawan diimbau tetap waspada.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pos Pantau Vulkanologi di Metigen,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo, Kamis (8/12/2022).
Advertisement
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, status Gunung Bromo ada di level 2 atau Waspada. Sementara status Gunung Semeru pada Level 4 atau Awas sejak Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB.
Aktivitas kegempaan Gunung Bromo dalam 24 jam terakhir tercatat sekali dengan amplitudo 39 mm. Tektonik jauh, juga tercatat sekali dengan amplitudo 38 mm. Sementara tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 0.5 mm).
Untuk itu, petugas pos pengamatan Gunungapi Bromo di Cemoro Lawang mengimbau tetap berhati-hati. Masyarakat dan pengunjung diminta tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
“Masyararakat dan wisatawan agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Bromo Wahyu Andrian Kusuma.
Sektor pariwisata di Gunung Bromo juga tidak terpengaruh erupsi Semeru yang terjadi sejak Minggu (4/12/2022). Kunjungan wisatawan tetap dibuka.
“Sejauh ini tidak ada dampaknya,” sebut Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Sarif Hidayat.
Meski secara langsung tidak terdampak, wisatawan diminta untuk tetap waspada. Mengingat kejadian alam yang tidak bisa diprediksi.
“Semua wisatawan di kawasan Gunung Bromo wajib mengikuti arahan para petugas lapangan,” pungkasnya