Liputan6.com, Jakarta - Natal adalah waktu di mana kita merayakan kelahiran Yesus Kristus. Tetapi selama beberapa dekade, Natal juga menjadi suatu momen untuk bertukar kado dan menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman-teman kita.
Setiap Natal akan datang seluruh dunia akan secara serentak mendekorasi rumah dan tempat-tempat dengan warna tertentu agar suasana semakin terasa meriah. Ada banyak kaitan dan cerita yang diklaim sebagai alasan pilihan warna pada hari Natal.
Advertisement
Mengutip dari laman The Fact Site, Kamis (8/12/2022), secara global, merah dan hijau terkenal sebagai warna yang mewakili Natal.
Setiap kali kita melihat kedua warna ini bersama-sama, maka secara otomatis mendeskripsikannya dengan suasana liburan.
Tapi mengapa hanya dua warna ini dan dari mana asal usulnya berasal?
Meskipun tidak ada yang tahu asal-usul warna merah dan hijau pada hari Natal secara pasti, ada banyak teori yang dapat menjelaskannya.
Dalam agama Kristen diajarkan bahwa warna merah melambangkan darah Yesus ketika dia disalibkan dan warna hijau melambangkan kehidupan kekal Yesus seperti pohon cemara.
Beberapa orang mengklaim bahwa itu berasal dari semak-semak holly, dengan buah beri merah dan daun hijau gelapnya saat mereka tumbuh subur pada waktu itu.
Semak-semak holly digunakan untuk membuat karangan bunga yang kita gantung di pintu depan kita selama musim liburan.
Warna Merah dan Perayaan Natal
Meskipun warna merah telah menjadi warna yang menonjol yang digunakan pada hari Natal, namun konon Coca-Cola-lah yang menjadikannya sebagai warna dominan.
Pada 1931 iklan Coca-Cola menjadi lebih populer di majalah-majalah, terutama saat mendekati liburan.
Salah satu iklan pertama ditugaskan kepada ilustrator Haddon Sundblom, dengan instruksi membuat iklan dengan Sinterklas yang sedang minum Coca-Cola.
Sundblom ingin menciptakan gambar Sinterklas yang sebenarnya, bukan seseorang yang berpakaian seperti Sinterklas.
Ini adalah titik balik dalam sejarah, karena ilustrasi Sinterklas begitu hidup sehingga menjadi representasi citra Bapa Natal yang sebenarnya.
Sinterklas mengenakan warna merah dan sejak saat itu, Coca-Cola terus beriklan dengan branding merahnya dan karenanya menjadi warna yang terkait dengan Natal.
Advertisement
Warna Hijau dan Perayaan Natal
Kaitan warna hijau pada hari Natal tidak memiliki momen yang cukup signifikan seperti warna merah.
Banyak kaitan warna hijau yang menunjuk kembali ke flora dan konsep membawa pohon cemara ke dalam rumah sekitar waktu Natal.
Dokumentasi pertama membawa pohon ke dalam rumah adalah dalam budaya Romawi ketika mereka merayakan Saturnalia. Perayaan ini untuk menghormati Dewa Saturnus dan dirayakan dari tanggal 17 hingga 23 Desember.
Tradisi ini melibatkan dekorasi rumah dengan pohon holly dan cemara yang akan dihiasi dengan figur-figur kecil. Ini adalah salah satu contoh tertua dari pohon-pohon yang dibawa masuk ke dalam selama musim dingin untuk menghiasi rumah.
Sejarah Warna Merah dan Hijau dalam Perayaan Natal
Kartu Natal Victoria menunjukkan bahwa berbagai kombinasi warna dipasangkan saat Natal.Kartu Victoria menggunakan kombinasi warna seperti merah dan hijau, merah dan biru, biru dan hijau, biru dan putih.
Dekorasi asli akan berasal dari unsur-unsur alam yang ditemukan pada waktu itu di seluruh flora dan fauna yang memiliki berbagai warna.
Banyak yang masih tercermin pada Natal hari ini seperti salju, es, robin, holly, dan mistletoe.
Sinterklas bahkan digambarkan mengenakan pakaian berwarna berbeda, dari merah ke hijau dan biru. Baru pada tahun 1931, Natal mulai menjadi hari libur komersial dan inilah saat hijau dan merah menjadi warna yang menentukan.
Seperti hari libur lainnya, Natal memiliki tradisi dan keunikan tersendiri. Beberapa lebih baru daripada yang lain, tetapi merah dan hijau telah menjadi warna Natal selama ratusan tahun.
Tampaknya karena iidentik dengan saat liburan, telah mengakibatkan kedua warna ini menjadi yang paling menonjol saat Natal.
Sama seperti oranye dan hitam pada Halloween, merah dan hijau telah melekat sebagai warna representasi Natal dari waktu tahun itu.
Advertisement