China akan memiliki satu lagi proyek transportasi skala besar di negaranya. Negara tersebut berencana membangun kereta bawah tanah baru di Beijing senilai US$ 5,78 miliar setara Rp 55,9 triliun untuk memudahkan lalu lintas di ibukota negeri tirai bambu tersebut.
Data Statistik Departemen Transportasi Beijing memperkirakan kereta bawah tanah ini mampu mengangkut sekitar 10 juta penumpang setiap hari tahun ini. Jumlah ini melebihi angkutan kereta bawah tanah tersibuk dunia di Moskow, yang mengangkut sembilan juta penumpang setiap hari.
Kereta bawah tanah dengan 16 jalur ini akan dioperasikan pada akhir 2016. Rute kereta tersebut akan menghubungkan Yongfeng yang merupakan basis industri berteknologi tinggi di utara dengan kota Lugouqiao di selatan, akan melewati pusat kota Beijing, menurut penjelasan Manajemen KOnstruksi Subway Beijing City.
Kereta ini akan memiliki 24 stasiun, termasuk 11 stasiun transfer dengan panjang 36 kilo meter (km). Ini akan menelan biaya sekitar CNY 36 miliar. Nilai pembangunan diperkirakan mencapai US$ 5,78 miliar, sepert dilansir Xinhua, Senin (18/2/2013).
Dua bulan lalu, Beijing menambahkan empat jalur kereta baru yang mulai beroperasi pada 30 Desember 2012. Jalur kereta ini mencapai 442 km, merupakan yang terpanjang di negara itu.
Selanjutnya pada 2015, jumlah jalur kereta bawah tanah di Beijing akan mencapai 19, sehingga total panjang jalur keretanya akan mencapai 561 km. Di mana, Beijing juga berencana untuk meningkatkan panjang kereta bawah tanah total 1.000 km pada tahun 2020.
Advertisement
Pemerintah China telah menyetujui sejumlah pembangunan infrastruktur baru proyek rel kereta api dan kereta bawah tanah di kota-kota di negaranya sebagai upaya mendukung perekonomiannya. (Nur)