Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memberlakukan sistem bayar tol tanpa kartu alias sentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF) pada akhir 2023 mendatang. Penerapannya akan menyasar setidaknya 40 ruas tol yang dinilai sudah siap.
Melalui sistem bayar tol tanpa stop ini, pengguna jalan tol tak perlu lagi melakukan tap-in di gerbang tol ketika masuk ke salah satu ruas tol. Serta, pengguna juga tidak perlu melakukan tap-out di gerbang tol tujuan.
Advertisement
Lantas, bagaimana cara pembayarannya?
Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai badan usaha pengelola MLFF bakal menyediakan aplikasi. Aplikasi bernama Cantas inilah yang perlu dimiliki setiap pengguna jalan tol.
Project Manajer RITS Emil Iskandar menjelaskan nantinya pengguna aplikasi perlu memasukkan sejumlah data. Seperti data kendaraan serta metode pembayaran yang dipilih.
Sementara ini, Emil menyebut aplikasi Cantas akan terhubung dengan dalah satu dompet digital untuk mengintegrasikan pembayaran tarif tol.
"Pengguna unduh aplikasi Cantas. Semua bisa download, ketika sudah bisa, dia bisa terkoneksi ke sistem pembayaran. Apapun sistem pembayarannya udah dia integrasikan, ketika sudah melintas (gerbang tol) terindentifikasi ke satelit, otomatis saldo akan terpotong," ujarnya dalam sesi diskusi di Jakarta, ditulis Kamis (8/12/2022).
Untuk mendukung ini, pemerintah juga memasang gerbang tol khusus untuk mendeteksi. Kemudian, ada kamera pemantau yang terintegrasi dengan data yang dikumpulkan RITS untuk memastikan kendaraan telah sesuai dan melakukan pembayaran.
Data ini juga akan terintegrasi dengan data yang dimiliki Korlantas Polri. Adapun, fungsinya untuk mengetahui informasi kendaraan dan aplikasi Cantas telah sesuai.
"Jika saldo yang dimiliki kurang, sistem (bayar tol tanpa kartu) akan memberikan notifikasi untuk melakukan pembayaran, dan ada waktu sekitar 2 jam sejak deklarasi (melalui sistem) masuk gerbang tol untuk melakukan pembayaran," kata dia.
Tiket
Selain melalui aplikasi, RITS juga akan menyediakan tiket yang bisa didapatkan oleh pengguna jalan tol. Tiket tol ini nantinya akan dijual di minimarket-minimarket sekitar pintu tol.
Emil menjelaskan, ada sedikit perbedaan dalam penggunaan tiket ini. Nantinya, setelah membeli tiket, pengguna perlu memasukkan data kendaraan yang digunakan.
Serta, data gerbang tol masuk dan gerbang tol tujuan. Dari sana, akan muncul tarif yang harus dibayarkan. Setelah pengguna melakukan pembayaran, maka sistem akan mengindentifikasi kalau kendaraan yang digunakan secara sah sudah melakukan pembayaran.
Lagi-lagi pengecekan ini akan bergantung pada infrastruktur yang dibangun di jalan tol. Utamanya pada kamera pemantau dan kendaraan pemantau yang akan secara rutin melakukan identifikasi kendaraan.
Sementara, untuk kendaraan niaga seperti taksi atau kendaraan umum lainnya, sistem pembayaran akan diintegrasikan kepada perusahaan penyedia. Artinya, kamera pemantau akan mendeteksi kendaraan-kendaraan niaga yang melewati gerbang tol, lalu, tagihan tarif tol akan disampaikan ke perusahaan penyedia.
Sistem Langganan
Emil menegaskan, sejauh ini proses pembayaran masih menggunakan skema tersebut. Namun, ia tak menutup kemungkinan adanya skema langganan atau sistem tagihan untuk pembayaran dilakukan di akhir.
"Yang namanya sistem itu bisa dilakukan apapun. Secara sistem misalnya pakai tagihan aja deh langgana. Sangat memungkinkan. Apakah diterapkan atau tidak? Itu pilihan kebijakan," ujarnya.
"Dinamic price bisa-bisa saja. GPS base satelit seharusnya sistem bisa. Ini kembali ke kebijakan dalam artian kami menunggu arahan. Sistem mau dibikin A-B-C, bisa," sambungnya.
Advertisement
Tahap Uji Coba
Rencana pemerintah untuk menerapkan pembayaran tol tanpa sentuh semakin terlihat terang. Uji coba secara bertahap akan dimulai pada awal tahun 2023.
Sejauh ini pemerintah melalui Badan Pengelola Jalan Tol Kementerian PUPR telah memasang beberapa gerbang tol khusus untuk melaksanakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) ini. Uji coba terbatas akan dimulai pada Januari 2023.
Project Manajemr PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar menjelaskan tahapan-tahapannya. Uji coba pada periode Januari-April 2023 akan menyasar sejumlah kelompok internalnyang dipilih.
Kemudian, pada April 2023, pihaknya akan merilis aplikasi untuk pembayaran tol bernama Cantas. Pada tahap ini masyarakat bisa mengunduh aplikasi di smartphone masing-masing.
Setelah mengunduh, masyarakat bisa melakukan registrasi pada aplikasi tersebut. Setidaknya, pengguna perlu memasukkan informasi mengenai plat nomor kendaraan yang dipakai. Kendati, rincian mengenai data yang perlu dimasukkan masih akan disempurnakan kemudian sejalan dengan proses uji coba internal yang dilakukan.
"Januari itu testing, nanti di April mulai proses registrasi ke aplikasi. Masyarakat sudah bisa download apliaksi dan mulai registrasi," tutur Emil dalam diskusi di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Setelah itu, uji coba operasional pertama kali akan dilakukan pada Juni 2023. Ini dilaksanakan di Jalan Tol Bali Mandara. Trafik yang cenderung masih sedikit jadi alasan utama uji coba dilakukan di ruas tol ini.