Wika Gedung Percepat Pembangunan Hunian Pekerja di IKN

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) KSO mengerjakan proyek tersebut selama 145 kalender. Proyek pembangunan hunian pekerjan kontruksi di IKN ini senilai Rp 567 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Des 2022, 15:02 WIB
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) KSO saat ini mempercepat  pembangunan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara  (IKN) dengan membangun 22 tower rusun, tercatat hingga November 2022.

Perkembangan pembangunan hunian pekerja  konstruksi ini mencapai 60,03 persen dari perencanaan 55,31 persen. Hal  ini menunjukan kemajuan positif dari perencanaan. 

Proyek hunian pekerja IKN oleh Wika Gedung ini bernilai Rp 567 miliar dengan waktu pelaksanaannya mulai dari 29 Agustus 2022-20 Januari 2023 atau 145 Hari Kalender.  

Di proyek ini Wika Gedung mengerjakan pekerjaan design and build,  landscape dan hardscape. Dari 22 tower, WEGE mengerjakan 12  tower dengan menggunakan teknologi modular sebanyak 1.739  unit yang didalamnya sudah termasuk MEP dan kelengkapan  fasilitas ruangan seperti tempat tidur dan lainnya.  

Direktur Operasi I Wika Gedung Bagus Tri Setyana menuturkan,   pembangunan hunian pekerja konstruksi menggunakan teknologi modular  dapat dialih fungsikan setelah  pembangunan IKN Nusantara selesai.  

"Dengan teknologi Modular WGF dari WEGE memang teruji  khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat cepat dan di  area-area tertentu dan Modular WGF WEGE ini memiliki  konstruksi baja tapi bisa knock down. Produk WEGE ini biasa  dipakai untuk site office di proyek yang kita tangani, jadi setelah  pekerjaan proyek selesai, site office yang kami pakai bisa dilipat  kembali,” kata Bagus dalam keterangan resminya, Kamis (8/12/2022).

Artinya, jika nanti proyek IKN Nusantara selesai  dibangun, rusun ini bisa dialih fungsikan. Sementara itu, Wika Gedung mencatatkan kinerja positif berdasarkan laporan  keuangan per 30 September 2022 (unaudited). Hingga kuartal III 2022, perseroan meraih laba Rp 92,76 miliar dan  pendapatan Rp 1,67 triliun. 

 


Pendapatan Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Pencapaian pendapatan tersebut  didorong oleh pendapatan dari konstruksi sebesar Rp1,49 triliun,  investasi dan konsesi sebesar Rp 39,47 miliar, meningkat 56 persen year on year dan industri modular sebesar Rp 148,44 miliar, meningkat  sebesar 81 persen year on year.

"Hal ini menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular  yang merupakan bagian dari strategi bisnis Perseroan (backward & forward), berhasil dalam menopang pendapatan Perseroan (core business),” ujar Direktur Utama Hadian Pramudita. 

Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2022 sebesar  Rp 428,10 miliar, total ekuitas senilai Rp2,39 triliun dan total aset sebesar Rp5,25 triliun. 

Menurut Hadian, meski pendapatan Perseroan mengalami kontraksi secara yoy, tetapi Perseroan mampu menjaga margin laba kotor di level 8,59 persen meningkat dibandingkan tahun  sebelumnya. Dengan margin laba operasi di level 5,34 persen dan margin laba bersih di level 5,54 persen ditopang dari pendapatan  lainnya. 

Kondisi lain yang membuat WEGE tetap memberikan performa terbaiknya adalah dari sisi rasio leverage, dengan DER WEGE saat ini sebesar 1,20 kali, gearing ratio sebesar 0,30 kali,  dan current ratio sebesar 2,03 kali menunjukkan WEGE  memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat. 


Kontrak Baru hingga November 2022

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Capaian kontrak baru hingga November 2022 telah mencapai  Rp 4,24 triliun atau meningkat 107 persen year on year. Komposisi  perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari kantor 22,13 persen, fasilitas publik 67,08 persen, komersil 0,87 persen dan residensial 9,93 persen.  

Rincian kontrak baru tersebut antara lain berasal dari Dhoho International  Airport phase 2, PT Bio Farma’s Product Development Facility Bandung, Building 1 & 2 ITB Innovation Park Bandung –  Teknopolis, Kalideres Regional Public Hospital.

Selain itu, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) – Makasar, VIP & VVIP Building Halim  Perdanakusuma Airport Revitalization, Renovation of Biofarma   Building No.14, Al Hidayah Phasee-1 Mosque – Bogor, UIN Alaudin   Hospital – Makasar, UPT Vertikal Hospital – Surabaya, MFH Coridor & Roof Garden KOOPERBI, New Capital City - Project  Modular Housing for Contractors.  

Adapun perolehan ini dilihat dari kategori owner antara lain pemerintah sebesar 32,86 persen, BUMN 23,56 persen dan dari swasta sebesar 43,57 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya