Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia baru-baru ini mengadakan kegiatan sertifikasi internasional TOEIC bagi siswa SMK di Indonesia.
Puncak kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 7 Desember 2022, dengan menayangkan acara Penganugerahan Penghargaan Siswa, Guru, dan SMK Berprestasi secara langsung melalui Zoom serta kanal Youtube resmi Direktorat SMK.
Advertisement
Dengan diadakannya acara ini, terlihat bagaimana kesadaran mengenai pentingnya penguasaan bahasa asing di sektor SMK. Secara khusus bahasa Inggris dalam menunjang daya saing SMK di dunia kerja global.
Hal ini disampaikan CEO International Test Center, Jenny Lee, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Kamis, 8 Desember 2022.
"Sertifikasi internasional seperti TOEIC akan membuka pintu peluang masa depan yang lebih sukses bagi angkatan kerja global, termasuk para siswa atau calon lulusan SMK di Indonesia," katanya.
"Sehingga, upaya-upaya untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan Bahasa Inggris di SMK akan memberikan dampak bagi peningkatan daya saing SDM di Indonesia saat ini dan ke depannya," dia menambahkan.
Lebih lanjut dijelaskan Senior Program Manager dari International Test Center, Syaeful Wahidiat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata TOEIC siswa SMK bila dibanding tahun lalu.
Bahkan, peningkatan ini disebut Syaeful kenaikan yang sangat signifikan karena dalam pembelajaran Bahasa Inggris, untuk meningkatkan satu poin nilai (score) TOEIC perlu upaya luar biasa.
Bila pada 2021 nilai rata-rata TOEIC siswa SMK adalah 443, di tahun ini meningkat menjadi 491.
"Sehingga, ketika kami melihat adanya loncatan seperti ini, kami sangat bangga," ujarnya.
Pentingnya Punya Kemampuan Berbahasa Asing untuk Siswa SMK
Dalam sambutannya, Direktur SMK, Dr Wardhani Sugiyanto MPd, mengingatkan pentingnya melengkapi kompetensi kejuruan yang andal dengan kemampuan berkomunikasi secara internasional agar lulusan SMK mampu meraih setiap kesempatan yang ada di dunia kerja global.
Dia juga mengajak stakeholder SMK lainnya untuk bisa bersama-sama memberikan bantuan kepada siswa SMK di daerah yang berpotensi tapi tak tersentuh Direktorat SMK karena keterbatasan anggaran di pusat.
"Sehingga program sertifikasi TOEIC dapat diselenggarakan secara mandiri di unit sekolah atau dengan bantuan penggaran oleh Dinas Pendidikan Provinsi," ujarnya
Advertisement
Penghargaan
Pada acara penganugerahan penghargaan ini diumumkan sederet kategori penghargaan atas prestasi yang berhasil diraih SMK pada 2022, yaitu:
1. Kategori Siswa Terbaik dengan score TOEIC tertinggi di tingkat nasional diraih Clementia Chessa Gunawan dari SMK Bunda Mulia 1 dan Argya Rizky Fadillah Wibowo dari SMKN 22 Jakarta yang sama-sama meraih score sempurna, TOEIC 990.
2. Kategori Guru Berpengaruh diraih Ary Sunaryo dari SMKN 1 Boyolangu
3. Kategori SMK Terbaik diraih SMK Strata Daan Mogot
Program sertifikasi kemampuan bahasa asing dengan TOEIC di SMK telah menjadi wadah bagi para guru SMK dalam mendorong peningkatan mutu Pendidikan Bahasa Inggris di SMK.
"Kegiatan ini luar biasa sangat konstruktif, sangat positif, terutama untuk kami guru-guru SMK dan juga murid-murid SMK dengan adanya kegiatan ini setiap tahun, ini akan men-challenge kami untuk terus mengasah kemampuan berbahasa asing, yaitu Bahasa Inggris sebagai bahasa yang sangat penting di era digital seperti sekarang," kata Guru Bahasa Inggris SMK Telkom Bandung, Aep Rahman, yang berharap agar program Sertifikasi Internasional TOEIC tetap diselenggarakan pada tahun-tahun ke depannya.
Score yang Tinggi Mempercantik CV
Alumni SMAK Bogor yang saat ini bekerja sebagai staf R&D di PT Wijaya Adiputera Perkasa, Noreencia Beatrice, menceritakan pengalamannya saat mencantumkan score TOEIC dalam CV yang ternyata sangat membantunya dalam memperoleh pekerjaan.
Karena tuntutan pekerjaannya saat ini memerlukan kemampuan berkomunikasi dengan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan supplier dari mancanegara seperti Jerman, Belanda dan China.
Selain itu dokumen-dokumen informasi produk juga ditulis dalam Bahasa Inggris, sehingga sebagai staf R&D wajib menguasai bahasa Inggris.
Di samping membuka peluang di dunia kerja, sertifikasi internasional TOEIC juga membuka peluang lainnya bagi pelajar SMK. Di antaranya untuk memperoleh beasiswa Sakura Science Highschool Program yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Jepang.
Dari 5 pelajar yang mewakili Indonesia pada program Sakura, tiga di antaranya adalah dari SMK. Salah satu peserta program Sakura, Qeyla Raiq Alva dari SMK Wikrama Bogor menyampaikan kegembiraanya dapat terpilih sebagai perwakilan Indonesia pada Program Sakura ini, yang salah satu persyaratan seleksinya menggunakan TOEIC.
Advertisement