Tengok Cara Lippo Cikarang Wujudkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Lippo Cikarang untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus memanfaatkan sampah atau limbah menjadi suatu yang bermanfaat.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Des 2022, 18:30 WIB
Suasana pembangunan kota baru berskala internasional di Kota Meikarta, Lippo Cikarang, Sabtu (13/05). Meikarta merupakan proyek investasi Lippo terbesar yang pernah dikerjakan selama 67 tahun di bidang properti. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berkomitmen dalam pengelolaan sampah dan limbah sebagai upaya mengembangkan kawasan kota mandiri yang ramah lingkungan serta berkelanjutan sekaligus mengembangkan kawasan hunian yang bersih dan sehat.  

Untuk mencapai hal tersebut, anak usaha anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ini telah menerapkan sertifikasi di bidang Manajemen Lingkungan berupa Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA).

Sertifikasi tersebut untuk mengelola sampah domestik (Non B3 dan limbah B3 yang meliputi kain majun, minyak pelumas bekas, kemasan bekas B3, Aki/baterai bekas, limbah elektronik, dan Sludge WWTP. Saat ini, LPCK juga telah mengantongi izin TPS B3 No. 660.3/Per.TPLB3.057/II/P3LH/DLH/2020 (2020-2025) dan IPLC No. 503.9/029/DPMPTSP/ IPAL/2020 (2020-2025).

Group CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Lippo Cikarang untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus memanfaatkan sampah atau limbah menjadi suatu yang bermanfaat.

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan, seperti untuk kategori limbah B3 padat dan cair dikumpulkan dan disimpan di Tempat Penimbunan Sementara Limbah B3 dan bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki izin untuk pengelolaan lebih lanjut.

"Sedangkan limbah padat kategori Non-B3 yang dihasilkan sebesar 48 m3 dikumpulkan dan bekerja sama dengan pihak ketiga yang berizin untuk pengelolaan lebih lanjut," jelas dia, Kamis (8/12/2022).

Kategori limbah cair Non-B3 yang dihasilkan dikelola oleh IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sehingga memenuhi baku mutu untuk dialirkan ke badan air.

Lippo Cikarang juga melakukan sosialisasi dan terus menghimbau kepada seluruh tenant akan pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik.

 


Program Produksi Pupuk Kompos

Suasana pembangunan kota baru berskala internasional di Kota Meikarta, Lippo Cikarang, Sabtu (13/05). Proyek yang akan menghabiskan dana sekitar Rp278 triliun berada di koridor Jakarta - Bandung. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Di samping itu, Lippo Cikarang juga mengarahkan agar para tenant untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya agar mempermudah pada saat pembuangan akhir dan pemanfaatannya sesuai dengan jenis sampah tersebut.

Termasuk melakukan pemantauan terhadap dokumen terkait pengelolaan sampah tenant setiap 6 bulan sekali dan mendorong mereka untuk senantiasa memanfaatkan sampah yang dapat di daur ulang. Selain itu, menghimbau kepada anggota untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Lippo Cikarang juga mengadakan Program Produksi Pupuk Kompos dari sampah organik IPAL sehingga timbunan sampah berkurang dan dapat bermanfaat bagi lingkungan.

John Riady menjelaskan bahwa Lippo Cikarang berkomitmen dalam menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan yang diwujudkan melalui kebijakan dan kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti di bidang lingkungan, Lippo Cikarang membangun gedung hijau, menerapkan kebijakan hemat air, listrik, dan paperless.

"Ditambahkan, Lippo Cikarang juga percaya dengan menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan, LPCK akan mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian dapat menciptakan kesejahteraan bersama dalam jangka panjang," kata dia. 

Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya