Liputan6.com, Jakarta Cross The Line yang dibintangi Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan kini bisa diakses secara legal di platform streaming KlikFilm. Karya sineas Razka Robby Ertanto ini diapresiasi positif para pencinta sinema.
Film Cross The Line mengisahkan Maya (Shenina) dan Harris (Chicco) yang bermimpi mengadu nasib di negeri orang sebagai TKI. Gagal menjemput cita-cita, keduanya malah jadi anak buah kapal. Maya butuh duit 35 juta rupiah karena ibunya kini sakit-sakitan.
Impitan ekonomi membuat Maya tergoda untuk jual diri. Ia lantas merapat ke Cici (Oni Seroja Hafiedz). Sementara Harris berkali mendapati kejanggalan saat memeriksa truk yang ternyata berisi cewek-cewek di bawah umur. Ia pun tergoda untuk main kotor.
Baca Juga
Resensi Film Cross The Line: Jungkir Balik Orang Susah, Rela Berbuat Kelewat Batas Demi Rp 35 Juta
Resensi Film Midnight in the Switchgrass: Bruce Willis Cuma Numpang Lewat, Aktor Emile Hirsch Kerja Keras
Resensi Film Keramat 2 Caruban Larang: Rekaman Video Melacak Penari Topeng Yang Hilang Misterius
Advertisement
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com lewat telepon, Kamis (8/12/2022), Razka Robby Ertanto membeberkan 6 fakta dari balik layar film Cross The Line. Termasuk debut istri Ridho Slank di dunia seni peran. Selamat menyimak.
1. 5 Hari di Semarang
Razka Robby Ertanto menjelaskan, syuting Cross The Line diselesaikan selama lima hari di Semarang, Jawa Tengah, tahun lalu. “Di dermaga, ada beberapa kapal swasta yang berlabuh di sana. Kami diizinkan ambil gambar di beberapa ruangan,” kata Razka Robby Ertanto.
Lokasi lain, yakni Hotel Singapura, di Semarang. Ia bersyukur Cross The Line tayang perdana di Jakarta World Cinema Week 2022 dan dua kali tayang di Jogja-Netpac Internasional Film Festival 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Alasan Shenina dan Chicco Lagi
Pernah menyita perhatian publik lewat akting ciamik di film peraih 12 Piala Citra Penyalin Cahaya, kini Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan disatukan lewat Cross The Line. Robby Ertanto mengaku kali pertama menggagas naskah, langsung kepikiran Shenina.
“Saat dapat ide perjuangan pasangan muda mengadu nasib di negeri orang, saya kepikiran Shenina dan menghubunginya. Kalau peran Harris, saya tawarkan ke Chicco. Saat itu belum deal karena jadwal. Lalu ada tiga kandidat lain. Di tengah jalan, Chicco oke,” urainya.
3. Debut Nyonya Ridho Slank
Salah satu karakter yang mencuri perhatian adalah Cici, muncikari jalanan yang dimainkan aktris pendatang baru, Ony Seroja Hafiedz, yang ternyata istri personel Slank, Ridho Fadiedz. Robby Ertanto meyakinkan Ony untuk terjun ke dunia akting sejak 2 tahun silam.
“Dua tahun lalu, saat mengembangkan naskah Cross The Line saya mengontaknya dan menawari peran, Cici. Di luar dugaan, adu akting dengan Shenina pun hasilnya sebagus itu,” papar Robby Ertanto, panjang.
Advertisement
4. Rata-rata 10 Adegan Per Hari
Tantangan paling mendasar saat memproduksi film untuk platform streaming adalah jumlah hari syuting yang pendek. Dalam waktu lima hari, harus bisa mengambil gambar bagus dan mengarahkan para bintang agar bisa berakting prima.
“Rata-rata syuting 10 adegan per hari. Hari terakhir kami syuting sampai jam 3 pagi. Tantangan lain syuting di atas kapal enggak mudah. Dalam kondisi diam saja, kapal kan goyang karena mengapung di air. Belum lagi hujan,” Robby Ertanto membeberkan.
5. Eksekusi Adegan Intim
Salah satu adegan yang membutuhkan persiapan dan energi ekstra adalah hubungan intim Maya dan Harris. Butuh lebih dari sejam mengeksekusi adegan ini agar hasil akhirnya tidak vulgar dan tetap elegan.
“Dengan prosedur ketat demi kenyamanan bersama. Hanya ada tiga kru yang diizinkan di lokasi syuting yakni sutradara, asisten sutradara (perempuan -red.), dan penata sinematografi,” jelasnya. Shenina dan Chicco menghafalkan posisi serta koreografi sebelum syuting.
Advertisement
6. Meyakini Cerita Cinta
Cerita cinta remaja kebanyakan berlatar kampus atau era putih abu-abu. Robby Ertanto lewat film ini menghadirkan perspektif baru bahwa kisah cinta selalu ada di setiap hidup manusia termasuk mereka yang disebut (maaf) orang susah.
“Saya tipe yang meyakini selalu ada love story dalam setiap realitas kehidupan termasuk mereka yang berjuang keras memperbaiki nasib, bertahan dalam impitan ekonomi, dan berkali menelan pil pahit. Karenanya Cross The Line hadir dengan tema berbeda,” Robby Ertanto mengakhiri.