Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan kepada semua BUMN untuk melakukan transformasi. Transformasi ini tidak hanya penggunaan teknologi melainkan juga secara bisnis. Upaya transformsai ini juga dilakukan PT Surveyor Indonesia (PTSI).
Direktur Utama PTSI M. Haris Witjaksono menjelaskan, Surveyor Indonesia telah melakukan serangkaian transformasi sebagai langkah strategis untuk tetap eksis dan membawa Surveyor Indonesia sebagai perusahaan yang adaptif.
Advertisement
"Kami telah melakukan diversifikasi produk jasa berbasis survei, verifikasi, monitoring, dan konsultansi serta mengoptimalkan kekuatan sebagai Independent assurance dengan fokus pada penguatan empat sektor yaitu : institusi kelembagaan, infrastruktur, mineral dan batubara, Migas dan Sistem Pembangkit," katanya, Kamis (8/12/2022).
Tidak hanya itu, pada tanggal 5 Mei 2021, PT Surveyor Indonesia resmi menjadi anggota Holding BUMN Jasa Survei yang diberi nama ID Survey bersama dengan entitas lainnya yaitu : PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI) dan PT SUCOFINDO. Melalui kolaborasi ketiga entitas tersebut, bersama-sama dapat menciptakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya bersama untuk memperbesar skala bisnis dalam memperkuat pelayanan jasa survei.
Tidak berhenti sampai di sana, Surveyor Indonesia menyadari bahwa transformasi adalah suatu hal yang berkelanjutan, terlebih dalam menghadapi era TUNA (turbulency, uncertainty, novelty, ambiguity) dan disrupsi dimana terjadi perubahan secara masif yang menuntut organisasi dan sumber daya yang dimiliki untuk agile dan melakukan inovasi untuk mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru.
"Dampak dari implementasi agenda transformasi Surveyor Indonesia tercermin dalam kinerja keuangan per Oktober 2022," tegas Haris.
Kinerja Perusahaan
Pendapatan Usaha Year-to-date sebesar Rp 1,358 miliar setara dengan 100 persen dengan target RKAP sampai dengan periode yang sama, dan mengalami kenaikan 8,9 persen Year-on-year dibandingkan dengan pendapatan tahun 2021 sampai dengan bulan Oktober.
EBITDA sampai dengan bulan Oktober tercatat mengalami pertumbuhan 18 persen dari EBITDA sampai dengan bulan Oktober tahun 2021.
Margin EBITDA sebesar 18,1 persen meningkat 1,4 persen dari Margin EBITDA tahun 2021 menggambarkan adanya pertumbuhan usaha dengan proses bisnis yang menekankan pada peningkatan efisiensi dan profitabilitas.
Advertisement
Operasional Perusahaan Aman
Menyikapi pemberitaan di berbagai media massa dan pertanyaan-pertanyaan dari stakeholders tentang Kasus Dugaan Korupsi Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan (SKEBP) Sapi dan Rajungan PT Surveyor Indonesia, dalam kasus ini dapat disampaikan bahwa Surveyor Indonesia sebagai Pelapor.
"Sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bapak Erick Thohir, pelaporan kasus korupsi di perusahaan merupakan bukti berjalannya implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan," tegas M Haris.
Kasus dugaan korupsi SKEBP sapi dan rajungan terjadi pada rentang waktu 2016 sampai dengan 2018. Manajemen menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada Aparat Penegak Hukum dan mendukung untuk memberikan data dan informasi dalam bentuk apapun guna penyelesaian kasus tersebut.
Dalam menjalankan pekerjaan sebagai Independent assurance, Surveyor Indonesia berkomitmen dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan etika berusaha yang sehat berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan sejalan dengan core values perusahaan yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai spirit dan pondasi yang kuat dalam dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasional di lingkungan kerja.
"Manajemen telah memperkuat sistem pengendalian internal dalam rangka mencegah segala bentuk pelanggaran peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sehingga Surveyor Indonesia dapat mewujudkan kinerja yang lebih baik, berdaya saing global, dan memberikan layanan terbaik dan nilai tambah kepada pelanggan," pungkas Haris.