Liputan6.com, Blora - Bencana tanah bergerak melanda Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sebuah rumah milik warga bernama Taufik di RT07 RW02 di lokasi tersebut tampak hancur berantakan.
Advertisement
Selain rumah milik Taufik, rumah warga lain yang ada di sekitar bantaran Kali Lusi itu juga rusak parah alias berat terimbas akibat bencana tanah bergerak.
"Kurang lebih tiga hari kejadian longsor ini. Mulai hari Senin retak- retak, terus malamnya pohon bambu di belakang rumah pada bertumbangan hanyut ke sungai karena banjir," ujar Taufiq kepada Liputan6.com, Kamis (08/12/2022).
Sementara dirinya mengungsi ke rumah sang nenek yang tidak jauh dari lokasi rumahnya yang rusak. Sedangkan barang-barangnya diungsikan secara bertahap.
"Alhamdulilah nggak ada korban, semua selamat," kata Taufik.
Sementara itu, Ketua RT07 RW02, Kelurahan Mlangsen, Nurul Huda membeberkan, kondisi longsoran yang terjadi kurang lebih sekitar satu meter.
"Ini tiga hari sudah satu meter, jadi perhari itu pergeseran sekitar 30cm, sampai saat ini dari awal," bebernya.
Huda mengungkapkan, warga yang terdampak bencana tanah bergerak sudah mengungsi ke rumah sanak saudara mereka. Totalnya kurang lebih ada sebanyak delapan rumah yang terdampak.
"Yang empat itu ada di wilayah RT saya di bantaran Sungai Lusi," katanya.
Tindakan Antisipasi
Huda mengharapkan pihak Pemkab Blora untuk segera bergerak cepat mencarikan solusi atas musibah longsor yang terjadi di kelurahannya ini.
Tindakan dari pihaknya sendiri sudah mengantisipasi adanya dampak susulan. Serta, meninjau lokasi longsoran akibat tanah bergerak. Selain itu melaporkan ke dinas yang membidangi.
"Ini DPUPR juga langsung mengadakan rapat untuk berupaya mengambil tindakan antisipasi," kata Huda.
Untuk diketahui, kondisi Blora dalam beberapa pekan ini hujan deras sehingga banyak bencana terjadi. Khusus di Kelurahan Mlangsen, terpantau dari dinas sosial turut memberikan bantuan ke sejumlah warga terdampak bencana tanah gerak.
Advertisement