Liputan6.com, Surabaya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas Sarang Burung Walet (SBW) menuju negara China dengan nilai transaksi sebesar Rp8 miliar saat kunjungannya ke Surabaya. Ekspor tersebut merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produksinya.
"Saya bersama Kapolda dan juga eksportir lainya akan mengawal ini, karena sarang burung walet memiliki potensi ekspor yang besar dan menjadi lapangan kerja bagi masyarakat," ujar SYL di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/12).
Advertisement
Menurut SYL, potensi ekspor SBW sangat besar karena banyak masyarakat dunia menggunakannya sebagai makanan sehat, obat dan bahkan digunakan juga sebagai bahan alami untuk kecantikan kaum hawa. Oleh karena itu, SYL meminta potensi SBW mampu dijaga bersama.
"Kalau ini (SBW) diproses secara baik, maka akan ada banyak tenaga kerja yang pasti tercover. Karena itu saya minta tidak ada sarang burung walet yang apa adanya. SBW Indonesia harus berkualitas. Kenapa? karena sarang burung walet ini makanan raja-raja. Bahkan kemarin di China dipakai untuk pemulihan Covid-19," katanya.
Sejauh ini, kata SYL, sudah ada puluhan eksportir yang siap mengekspor SBW ke berbagai negara di dunia. Mereka bahkan berkomitmen akan melobi negara-negara untuk menerima SBW asal Indonesia.
"Oleh karena itu ekspor sarang burung walet punya potensi. Dari dulu ada, tapi tidak pernah serius ditangani oleh pemerintah. alhamdulillah kita sudah menangani dan sudah ekspor. sekarang sudah 1000 ton lebih yang di ekspor dan pemasukannya dapat mencapai 20 triliun. Ini luar biasa," katanya.
SYL mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang mampu memperkokoh perekonomian negara. Pertanian adalah sumber kehidupan dan membuat banyak orang memiliki penghasilan. Pertanian menjadikan sebuah negara menjadi damai dan tentram.
"Pertanian itu memperkokoh negara bapak dan umber kehidupan manusia. Dengan pertanian orang tidak lagi miskin. Kalau mau liat negeri makin danai jawabnya pertanian. Apalagi kalau kau ekspor pasti rakyat dapat apa apa. Dapat sesuatu yang memberi kehidupan," jelasnya.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto mendukung penuh berbagai program Kementerian Pertanian yang berkaitan dengan peningkatan produksi dan ekspor. Salah satunya memperbesar produksi sarang burung walet, serta meningkatkan produksi komoditas unggulan lainya.
"Kepolisan siap berkomitmen mendukung program kementan. Karena itu kami (Polda Jatim) akan menyesuaikan aktivitas anggota dengan bercocok tanam untuk mendukung kedaulatan pangan," ujarnya.
Bagi Toni, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki hamparan lahan pertanian subur. Khusus di Jawa Timur, lahan pertanian di sana memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
"Oleh karena itu kami akan menyesuaikan aktivitas kepolisian dalam memperkuat ketahanan pangan. Semoga harapan kita Indonesia tetap tangguh dalam menghadapi krisis pangan global," katanya.
(*)