Sindir Bamsoet, Demokrat: Nafsu Sekali Mau 3 Periode, Padahal Rakyat Susah

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menyinggung wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan. Hal itu disampaikan Bamsoet dalam acara rilis survei Poltracking kemarin.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Des 2022, 12:23 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, (Foto: dokumentasi Demokrat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menyinggung wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan. Hal itu disampaikan Bamsoet dalam acara rilis survei Poltracking kemarin.

Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi pernyataan Bamsoet itu dan menyebut banyak politikus begitu bernafsu melanggengkan kekuasaan.

“Dengan entengnya secara bergantian melantangkan wacana presiden tiga periode ataupun penundaan pemilu 2024. Seakan-akan melanggar konstitusi, mengkhianati amanah reformasi 1998 yang membatasi kekuasaan presiden maksimal dua periode, itu hal receh dan biasa saja bagi mereka,” kata Herzaky pada wartawan, Jumat (9/12/2022).

Herzaky menyebut makin hari kini makin terlihat wajah buruk pemerintahan periode ini yang terus emunculkan isu presiden tiga periode.

“Berulang kali, terus dan terus, secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan, ingin terus berkuasa, padahal prestasi cekak, dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi. Seakan urat malu sudah putus, karena mungkin hidup hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja,” kata dia.


Rakyat Susah

Demokrat mengingatkan, rakyat banyak yang sedang susah dan banyaknya pengangguran, namun pemerintah bukan bekerja namun mengusulkan perpanjangan masa jabatan.

“Merebaknya pemutusan hubungan kerja dimana-mana, dan masih terus diuji dengan tontonan perilaku elite yang menganggap pelanggaran konstitusi sebagai goyunan. Tak ingin meninggalkan gelanggang, padahal tak kunjung bermanfaat untuk rakyat. Tak berprestasi, tapi tak malu meminta perpanjangan waktu. Sudah ditolak keras oleh rakyat, tapi masih terus mencoba dengan segala pembenaran,” kata dia.

Herzaky menegaskan tak pernah ada pro kontra mengenai perubahan masa jabatan presiden menjadi maksimal tiga periode ataupun perpanjangan masa jabatan presiden dua atau tiga tahun.

“Yang ada hanya nafsu segelintir elit yang tak kunjung padam yang terus mendapatkan penolakan secara luas oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Berhentilah menghembuskan angin sesat yang bisa membuat Presiden Jokowi terjerumus,” kata dia.


Kawal Isu

Demokrat mengajak rakyat agar peduli dengan demokrasi di negeri ini dan kawal isu tersebut.

“Mari kita tetap waspada dengan upaya permufakatan jahat melanggengkan kekuasaan, yang terus disuarakan segelintir elite. Jangan surut walaupun hanya selangkah,” pungkasnya.

Infografis Kode Pemimpin Rambut Putih ala Jokowi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya