Liputan6.com, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) sekaligus mantan Menhub Ignasius Jonan menanggapi pesan menyentuh penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang boleh berbaring di kursi prioritas karena sakit pada Kamis 8 Desember 2022.
Dia mengucapkan terima kasih kepada wanita paruh baya bernama Andari itu. Pasalnya Andari, kata Jonan telah mempercayai KRL sebagai angkutan untuk mengantarkannya ke tempat tujuan dengan aman dan selamat
Advertisement
"Saya berterima kasih karena Ibu sudah mempercayai kereta Commuter Jabodetabek sebagai angkutan yang dapat mengantarkan ibu ke tempat tujuan dengan aman dan dengan selamat," kata Jonan melalui akun resmi Instagram @ignasius.jonan, dikutip Jumat (9/12/2022).
Dalam video singkat itu, Jonan mengatakan bahwa ia juga pernah bertugas di PT KAI selama hampir enam tahun yaitu sejak 2009 hingga akhir 2014. Jonan menuturkan usai membaca tulisan Andari, ia menyadari PT KAI terus melakukan perbaikan hingga saat ini.
"Saya juga berterima kasih setelah saya membaca tulisan Ibu yang sekarang beredar luas bahwa rekan-rekan saya di KAI dan Commuter tetap melanjutkan perbaikan layanan dari waktu ke waktu," kata dia.
Lebih lanjut, Jonan juga mengucap syukur karena rekan-rekannya telah memperlakukan masyarakat bukan hanya sebagai pelanggan, melainkan juga sebagai sesama anak bangsa yang harus tolong-menolong.
PT Kereta Commuter Indonesia membenarkan soal beredarnya foto yang memperlihatkan seorang penumpang KRL berbaring di kursi prioritas. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 8 Desember 2022.
"Jadi memang kejadiannya itu tanggal 7 kemarin," kata Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan kepada Liputan6.com saat dikonfirmasi, Kamis (9/12/2022).
Dia menjelaskan bahwa wanita tersebut bernama Andari. Eja menyampaikan saat itu Andari dalam kondisi kurang sehat dan baru pulang dari rumah sakit melakukan kontrol.
"Ibunya, apa yang sesuai diceritakan ibunya ya bahwa ibunya sedang kontrol rumah sakit," ungkapnya.
Sedang Sakit
Mendapati itu, Leza menyatakan bahwa petugas di kereta yang berjaga membantu Andari untuk tidur di kursi prioritas.
"Jadi memang kondisinya sedang sakit dan petugas kami membantu tidur di kursi prioritas," kata dia.
Andari naik kereta dari Stasiun Cikini menuju Stasiun Tanjung Barat. Leza menyebut saat itu kondisi kereta dalam kondisi sepi penumpang. Sehingga, Andari diperbolehkan untuk berbaring.
"Jadi itu kan kondisi keretanya sepi, lagi kosong. Jadi memungkinkan untuk beliau berbaring. Iya (diizinkan berbaring) kan karena kondisinya kosong," jelasnya.
Petugas KAI Commuter pun tidak membangunkan Andari saat itu. Menurut Leza, Andari hanya berbaring dan tidak tertidur lelap.
"Enggak (dibangunkan). Jadi dalam kondisi tertidur saja (berbaring). Engga tidur (pulas) begitu ya," ujar dia.
Advertisement
Andari Sampaikan Terima Kasih
Sementara itu, dalam pesan yang beredar di media sosial, Andari turut membagikan pesan terima kasih kepada PT Kereta KAI Commuter Indonesia yang telah melayani dengan sepenuh hati. Saat itu, Andari mengaku tengah merasakan nyeri di kepala.
Dia mengatakan baru pulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) mendapatkan tindakan dokter karena penyakit yang diderita.
Andari yang saat itu membawa bantal sejak pagi takut jatuh pingsan di jalan sehingga memutuskan berbaring di kereta.
Dia sadar betul bahwa KRL bukan untuk orang sakit. Namun, dia mengaku telah meminta suaminya untuk izin pada satpam agar saya bisa berbaring untuk meredakan nyeri.
Andari menyampaikan bahwa Satpam yang bertugas bernama Mustahillah. Tak hanya mengizinkan untuk berbaring, tapi Mustahilah juga membimbingnya ke bangku prioritas.