Bawaslu Enrekang Gandeng Perpusnas Tingkatkan Literasi soal Pemilu Bagi Warga

Program Layanan Pocadi dari Perpusnas merupakan sarana bagi publik untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kepemiluan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Des 2022, 20:00 WIB
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, menghadirkan Pojok Baca Digital (Pocadi) atas kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) guna meningkatkan minat baca dan literasi pengetahuan kepemiluan bagi masyarakat setempat.

"Kami tentu memberi apresiasi atas kerja sama ini bersama Perpusnas terkait dengan bantuan dukungan elektronik Pocadi ini yang membantu memfasilitasi program tersebut ke Bawaslu Kabupaten Enrekang," ujar Kepala Sekretariat (Kasek) Bawaslu Provinsi Sulsel, Jalaludin dilansir dari Antara, Jumat (9/12/2022).

Jalaludin menjelaskan bahwa layanan Pocadi merupakan program Perpusnas dengan harapan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi anak sekolah dan mahasiswa, serta meningkatkan minat baca masyarakat.

Ia menyampaikan, terima kasih kepada Perpusnas yang memberikan kepercayaan atas pelaksanaan program Layanan Pucadi di Kantor Bawaslu Kabupaten Enrekang.

"Jadi, Bawaslu Kabupaten Enrekang dapat mengombinasikan antara Pojok Pengawasan, JDIH, dan Pocadi serta bahan literasi lainnya untuk Pemilu 2024," ucap dia.

Pada kesempatan itu, anggota Bawaslu Kabupaten Enrekang, Suardi Mardua mengemukakan bahwa program Layanan Pocadi dari Perpusnas merupakan sarana bagi publik untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kepemiluan.

Menurut Suardi, masyarakat bisa dengan bebas mengakses sarana tersebut untuk mencari informasi terkait dengan Pemilu.

Suardi menjelaskan bahwa pojok baca digital program Perpusnas hampir mirip dengan Pojok Pengawasan yang merupakan program Bawaslu.

"Harus dimanfaatkan secara maksimal. Ini menjadi wadah publik untuk mengetahui terkait dengan kepemiluan," tambah Suardi.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya