Liputan6.com, Jakarta - Direktur Teknologi Informasi (TI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Timothy Utama menambah kepemilikan saham BMRI sebanyak 50.000 lembar saham pada Kamis, 8 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/12/2022), Timothy Utama membeli saham BMRI sebanyak 50.000 lembar dengan harga pelaksanaan Rp 10.100. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 505 juta.
Advertisement
"Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (9/12/2022).
Sebelumnya, Timothy Utama menggenggam saham BMRI sebanyak 517.000 lembar saham. Setelah melakukan transaksi pembelian saham, Timothy menggenggam saham BMRI sebanyak 567.100 lembar saham.
Diberitakan sebelumnya, Direktur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Sigit Prastowo membeli 300.000 lembar saham BMRI secara bertahap pada 28 Oktober dan 3 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Jumat, 4 November 2022, Sigit Prastowo membeli saham BMRI sebanyak 300.000 lembar saham. Sehingga, saat ini Sigit Prastowo menggenggam 1.093.400 saham BMRI atau setara dengan 0,00234 persen.
Seperti diketahui, Sigit Prastowo membeli saham BMRI sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 10.100 pada 28 Oktober 2022. Kemudian, ia kembali memborong saham BMRI sebanyak 200.000 lembar dengan harga Rp 9,975 pada 3 November 2022. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 3 miliar.
“Tujuan transaksi adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan Mandiri, Rudi As, dikutip Jumat, 4 November 2022.
KUR Bank Mandiri Sentuh Rp 34,38 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 34,38 triliun hingga Oktober 2022. Jika dihitung, penyaluran KUR ini sudah capai 85,96 persen dari target 2022 yang sebesar Rp 40 triliun.
"Sejalan dengan aspirasi Pemerintah dalam mendukung UMKM, penyaluran KUR juga menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif," kata SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi yang mencapai Rp 20,53 triliun atau 59,71 persen dari total realisasi KUR di akhir Oktober 2022.
"Penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produktif terus meningkat dari tahun ke tahun. Antara lain ke sektor pertanian, perikanan, jasa produksi dan industri pengolahan," imbuh Josephus.
Bila dirinci berdasarkan sektornya, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,34 persen, sektor jasa produksi 20,14 persen, sektor industri pengolahan 8,22 persen, dan sektor perikanan 1,99 persen.
"KUR Bank Mandiri difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," paparnya.
Bank Mandiri pun optimis dapat memenuhi target penyaluran KUR yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Advertisement
Rumah BUMN
Di samping itu, Bank Mandiri lanjut Josephus juga terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi.
Salah satunya melalui inisiatif pengembangan Rumah BUMN sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) Melalui Rumah BUMN, Bank Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UMKM.
Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media untuk memperluas pasar UMKM lokal.
Hasilnya, sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri sudah lebih dari 13.600 UMKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 42 ribu.
"Secara sektoral, bsinis UMKM terus menunjukan pertumbuhan. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerindah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," tutup Josephus.
Agen Pembangunan
Sebagai agent of development, Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, yang tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp31,3 triliun sampai dengan September 2022.
Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 156 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,1 juta nasabah.
Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar ini, terang Darmawan menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.
Hasilnya, sampai dengan September 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp221 triliun. Dari portofolio itu, porsi yang khusus untuk portofolio hijau sebesar Rp101 triliun atau 24,4 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
"Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” ujar Darmawan.
Advertisement