Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin menjelaskan kronologis dan proses evakuasi para pekerja yang berada di dalam tambang batu bara di Kota Sawahlunto yang meledak.
Ridwan menjelaskan ledakan tambang batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan Batubara Nomor SK IUP OP No.570/1338-Periz/DPM-PTSP/VII/2020 ini terjadi pada Jumat (9/12/2022) pagi pukul 08.50 WIB.
Advertisement
"Ledakan terjadi pada awal shift kerja dimana sudah terdapat 14 orang pekerja tambang yang berada di lubang tambang," kata dia pada Jumat (9/12/2022).
Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut, dimana 3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan, 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto.
"10 orang pekerja tambang dinyatakan meninggal dunia. Jenazah 10 orang pekerja tambang tersebut sudah dibawa ke RSUD Kota Sawahlunto," tambah Ridwan.
Seluruh kegiatan operasional di site PT Nusa Alam Lestari sudah dihentikan sementara, sampai hasil investigasi kecelakaan tambang berakibat mati telah seluruhnya ditindaklanjuti, dan atau kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan aman dan selamat sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara nomor 06.E/37.04/DJB/2019 tanggal 15 Agustus 2019 perihal Surat Edaran Kewajiban Perusahaan terkait Tindak Lanjut Kecelakaan Tambang Berakibat Mati.
BPJS Ketenagakerjaan Siap Beri Santunan 10 Korban Meninggal Ledakan Tambang Batu Bara Sawahlunto
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK memastikan memberikan bantuan kepada para pekerja yang menjadi korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan penanganan sesuai prosedur dan perawatan maksimal kepada para korban ledakan tambang batu bara.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar menjelaskan, Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJAMSOSTEK Solok telah berada di lokasi kejadian dan rumah sakit setelah mendapatkan informasi ledakan tambang dari media masa dan HRD PT Perusahaan Nusa Alam Lestari (PT NAL).
"BPJAMSOSTEK memastikan tenaga kerja yang menjadi korban mendapatkan perawatan terbaik," kata Maulana Anshari Siregar, dikutip dari Antara, Jumat (9/12/2022).
Dia mengatakan, kehadiran tim LCT bertujuan untuk memastikan proses layanan perawatan dan pengobatan di masa golden hour (masa kritis) terhadap tenaga kerja yang sudah menjadi peserta BPJAMSOSTEK diberikan secara optimal sesuai haknya.
PT NAL merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok terhitung mulai tanggal (TMT) November 2012 dengan jumlah tenaga kerja yang terdaftar sebanyak 336 orang.
Negara melalui BPJAMSOSTEK hadir memberikan manfaat program kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja yang menjadi korban.
Advertisement
Pembayaran Klaim
Untuk percepatan pembayaran klaim kecelakaan kerja, katanya, juga segera dikoordinasikan agar manfaat segera dibayarkan kepada ahli waris baik santunan meninggal maupun beasiswa pendidikan untuk dua orang anak sampai perguruan tinggi.
Sampai saat ini BPJAMSOSTEK menerima laporan korban 14 orang dengan 10 meninggal dunia, di mana sembilan orang diantaranya sudah berada di RSUD Sawahlunto dan satu orang belum dapat dievakuasi.
Sedangkan masih ada satu orang rawat jalan, satu rawat inap dan dua orang di kontainer perusahaan (faskes PT).
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi persiapan proses rujukan ke mitra Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) yang ada di Kota Solok, Bukittinggi dan Padang untuk perawatan terbaik jika dibutuhkan.