Lewat Gernas BBI Erick Thohir Tegaskan Keberpihakan BUMN ke UMKM

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan posisinya dalam mendukung UMKM. Salah satunya melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernae BBI)

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Des 2022, 16:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Dia melihat beragam produk UMKM yang dipasarkan di Mal Sarinah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan posisinya dalam mendukung UMKM. Salah satunya melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernae BBI).

Kementerian BUMN kali ini mendaoat bagian dalam menyelenggarakan Gernas BBI Kalimantan Barat dengan tajuk Corak-Corak Kalbar Membangun UMKM Kalbar Go Global. Setidaknya, helatan ini melibatkan 1.900 UMKM yang menjadi mitra BUMN.

“Kementerian BUMN, beserta BUMN akan terus hadir dalam upaya menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia. Dengan peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian sudah sejatinya kita perlu dukung dan dorong bersama, peningkatan kapasitas UMKM termasuk dalam berbagai bentuk program keberpihakan. Hal ini sebagai salah satu ikhtiar dalam membumikan produk lokal di Indonesia,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022).

Gernas BBI Kalbar ini melibatkan 1.900 UMKM mitra Rumah BUMN, dan mendorong 30 UMKM onboarding di Platform Digital (PaDi) UMKM. Program Gernas BBI Kalbar mampu menghasilkan kinerja yang baik.

UMKM Kalbar mampu mendapatkan akses permodalan yang dapat mendukung mereka naik kelas. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gernas BBI Kalbar turut mendukung penyaluran kredit digital UMKM (digiKU), yang digawangi Himbara, di Kalimantan Barat sebesar Rp200 miliar selama periode Agustus - Oktober 2022.

Tak hanya itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan ke lebih dari 75.000 UMKM di Kalbar mencapai lebih dari Rp4,26 triliun sepanjang Januari-November 2022. Sementara itu, selama periode yang sama, tujuh UMKM eksportir asal Kalbar dengan catatan transaksi mencapai lebih dari Rp1,1 triliun.

“Pada penghujung tahun ini, Kementerian BUMN mengemban amanah sebagai movement manager Gernas BBI di Provinsi Kalimantan Barat. Berkat kolaborasi dan berbagai pemangku kepentingan , rangkaian kegiatan yang dimulai sejak September tahun 2022 telah berjalan baik dan dapat mendorong munculnya produk-produk daerah setempat yang makin memperkaya kreasi anak bangsa,” bebernya.

Selama 3 bulan terakhir telah diselenggarakan sejumlah kegiatan yang ditujukan untuk kemajuan UMKM. Melalui pelatihan dan pendampingan bagi UMKM terkait prosedur ekspor, perluasan akses pemasaran dengan cara showcase produk secara luring di beberapa lokasi strategis.

Maupun secara daring melalui virtual expo paviliun Gernas BBI, serta business matching antara BUMN dan pelaku UMKM Kalimantan Barat.

 


Anugerah Bangga Buatan Indonesia

Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Sektor UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain Gernas BBI Kalbar, Kementerian BUMN dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga akan menggelar malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 di Jakarta pada Selasa, 13 Desember 2022 mendatang.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud apresiasi bagi para pelaku dan artisan UMKM, maupun Industri Kecil dan Menengah (IKM).

“Melalui Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022, para artisan UMKM maupun IKM terpilih akan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak para pelaku UMKM untuk terus semangat, ciptakan dan kembangkan produk berkualitas, perluas networking, serta manfaatkan berbagai peluang yang disediakan berbagai pihak dalam mendukung upaya UMKM naik kelas,” tandas Erick.

 


Peduli UMKM

Seorang delegasi G20 tampak menyempatkan diri melihat berbagai produk UMKM asli NTT saat mengikuti sidang pertama pertemuan kedua Sherpa atau 2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Barat (NTT) pada Minggu (10/7/2022). (Sumber: InfoPublik.id)

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong sejumlah perusahaan pelat merah untuk peduli terhadap UMKM. Hal ini dinilai menjadi langkah sukses dalam membuka lapangan pekerjaan.

Menurut catatan Liputan6.com, salah satu yang mendorong terbukanya lapangan kerja adalah adanya program pendanaan bagi usaha mikro dan kecil (PUMK) hingga Rp 250 juta. Ketentuan terbaru ini diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 tanggal 8 September 2022.

Selain itu, Erick juga meminta BUMN untuk bekerja sama dengan UMKM. Termasuk dalam pengadaan barang melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, kolaborasi BUMN dan UMKM menjadi salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pasalnya BUMN dan UMKM merupakan kekuatan ekonomi utama yang dimiliki bangsa ini.

"Salah satu upaya yang jitu yang mendorong pengembangan UMKM bisa naik kelas ialah dengan kemitraan dengan BUMN. Apalagi kalau bisa bersinergi juga dengan yang lain, ini semakin luar biasa dampaknya," ujar Faisal dalam keterangannya, ditulis Jumat (9/12/2022).

Dia menyebut kehadiran BUMN dapat memberikan jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini menghambat para pelaku UMKM, baik dari sisi permodalan, peningkatan kapasitas, pemasaran, dan akses pasar. BUMN, lanjut Faisal, juga dapat menjadi offtaker dalam menyerap produk-produk dari UMKM.

"Dukungan BUMN membuat sektor UMKM semakin berkembang. Dengan jumlah UMKM yang besar, maka ini akan berdampak positif dalam peningkatan pembukaan lapangan kerja," kata dia.

 


Peran BUMN

Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Lebih lanjut, Faisal menilai BUMN memiliki peranan besar dalam pembukaan lapangan kerja. Selain fokus pada aspek bisnis, BUMN juga memiliki kewajiban sebagai agen pembangunan.

"Contoh program BUMN yang membantu UMKM terlalu banyak (untuk disebutkan). Pada prinsipnya BUMN itu bisa mengisi atau melakukan langkah yang tidak umum yang biasanya dilakukan perusahaan yang fully commercial," ujar Faisal.

Faisal mengapresiasi komitmen BUMN dalam mendukung keberlangsungan dan kemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Faisal, langkah ini amat tepat mengingat kontribusi sektor UMKM sangat besar dalam membuka lapangan kerja.

"Padahal kalau kita melihat serapan tenaga kerja, jelas UMKM jauh lebih banyak. Tetapi perkembangannya tidak maksimal karena mereka punya keterbatasan banyak hal dari dana, kapasitas, dan akses pasar," ujar Faisal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya