Liputan6.com, Jakarta- Piala Dunia 2022 baru menyelesaikan dua pertandingan perempat final. Masih ada dua laga laga untuk memperebutkan tiket semifinal yang akan digelar pada 10 Desember 2022 ini. Namun Inter Milan sudah memastikan diri akan ada pemainnya yang berlaga di partai final.
Hingga Sabtu (10/12/2022) baru ada dua tim yang sudah lolos ke semifinal yakni Argentina dan Kroasia. Keduanya sama-sama melaju ke empat besar melalui kemenangan adu tendangan penalti.
Advertisement
Argentina mendepak Belanda. Sedangkan Kroasia secara mengejutkan comeback dan menyingkirkan calon kuat juara, Brasil.
Dua tiket semifinal lain akan diperebutkan malam nanti. Portugal bersua kuda hitam asal Afrika, Maroko. Sedangkan juara bertahan Prancis akan bertemu dengan Inggris.
Walau tim yang akan berlaga di final masih belum diketahui, Inter Milan sudah pasti akan memiliki wakil di partai puncak yang digelar 18 Desember 2022.
La Beneamata melanjutkan tradisi selalu memiliki wakil di final Piala Dunia sejak 1982. Tradisi itu dipastikan tidak terputus usai Argentina dipastikan berjumpa dengan Kroasia di babak semifinal Piala Dunia Qatar.
Dua Pemain
Di skuad Argentina dan Kroasia masing-masing memiliki satu pemain dari Inter Milan. Di Argentina, La Beneamata punya penyerang Lautaro Martinez. Sedangkan di Kroasia, ada gelandang Marcelo Brozovic.
Sebenarnya usai Kroasia mendepak Brasil, Inter sudah pasti mengamankan tradisi mengirim wakil ke final Piala Dunia 2022. Pasalnya di skuad Argentina dan Belanda mereka memiliki perwakilan.
Ada dua pemain Inter Milan yang memperkuat Belanda dan terpaksa harus pulang lebih awal. Mereka dalah bek kanan Denzel Dumfries dan bek tengah Stefan de Vrij. Inter sendiri cuma mengirimkan enam pemain di Piala Dunia 2022.
Advertisement
Dua Jadi Pecundang
Dua pemain Inter Milan ada yang menelan pil pahit tersingkir di fase grup yakni striker Belgia Romelu Lukaku dan kiper Kamerun Andre Onana. Keduanya sama-sama jadi pecundang di Piala Dunia 2022
Lukaku membuat Belgia tersingkir dengan membuang empat peluang emas saat melawan Kroasia. Sedangkan Onana bahkan dipulangkan lebih awal karena ribut-ribut dengan pelatih Kamerun.