Pemasukan TikTok di Asia Tenggara pada November 2022 Capai Rp 134 Triliun

Pada bulan November 2022, TikTok menjadi aplikasi mobile yang paling banyak memperoleh pemasukan di kawasan Asia Tenggara dengan meraup sekitar Rp 134 triliun.

oleh M Hidayat diperbarui 11 Des 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower merilis daftar aplikasi mobile teratas dengan pemasukan tertinggi untuk periode November 2022 di kawasan Asia Tenggara.

Pada bulan November 2022, TikTok menjadi aplikasi mobile yang paling banyak memperoleh pemasukan di kawasan Asia Tenggara. Aplikasi milik Bytedance tersebut meraup sekitar USD 8,6 juta; atau sekitar Rp 134 triliun.

Itu berarti, pemasukannya meningkat sebesar 39,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"33,1 persen dari pendapatan TikTok di Asia Tenggara berasal dari Malaysia, diikuti oleh 21 persen dari Indonesia dan 16,6 persen dari Vietnam," ujar Sensor Tower dikutip dari laporannya.

Di tempat kedua, Google One menjadi aplikasi mobile kedua terbesar dari segi pemasukan di Asia Tenggara pada bulan November 2022. Aplikasi milik Google itu meraup sekitar USD 5,1 juta yang berasal dari belanja pengguna.

"35,4 persen dari pendapatan Google One di Asia Tenggara berasal dari Singapura, diikuti oleh 22,3 persen dari Indonesia dan 14,4 persen dari Vietnam," kata Sensor Tower.

Aplikasi mobile berikutnya yang paling banyak meraih pendapatan adalah Vidio dari PT Kreatif Media Karya, YouTube dari Google, dan iQIYI dari QIYI.

Daftar 10 besar lintas platform

  1. TikTok
  2. Google One
  3. Vidio
  4. YouTube
  5. iQIYI
  6. Tencent Video
  7. Tinder
  8. Bigo Live
  9. Facebook
  10. Viu

 


Nilasi Pasar Aplikasi Mobile di Asia Tenggara

Pasar aplikasi mobile di Asia Tenggara menghasilkan perkiraan USD 109,7 juta dari pengeluaran pengguna di App Store dan Google Play pada bulan November 2022. Itu menandai peningkatan sebesar 9,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasar teratas untuk pendapatan di Asia Tenggara pada bulan November 2022 adalah Thailand, yang menghasilkan sekitar USD 26,5 juta. Negara tersebut berkontribusi 24,1 persen atas total pendapatan aplikasi mobile di Asia Tenggara.

Kemudian Indonesia berada di urutan kedua dengan pendapatan sebesar 21 persen, diikuti oleh Malaysia dengan 16,1 persen.

Daftar 10 besar di App Store

  1. TikTok
  2. YouTube
  3. Tinder
  4. iQIYI
  5. LINE
  6. Bigo Live
  7. Omi
  8. Netflix
  9. Facebook
  10. Meb

Daftar 10 besar di Google Play

  1. TikTok
  2. Google One
  3. Vidio
  4. Tencent Video
  5. iQIYI
  6. WEBTOON
  7. Facebook
  8. Bigo Live
  9. Omi
  10. Chamet

 

 


Daftar Aplikasi Mobile dengan Unduhan Terbanyak di Asia Tenggara Oktober 2022

Sebelumnya Sensor Tower merilis daftar aplikasi mobile teratas dengan jumlah unduhan paling banyak untuk periode Oktober 2022 kawasan Asia Tenggara.

CapCut dari Bytedance adalah aplikasi mobile yang paling banyak diunduh di Asia Tenggara untuk Oktober 2022 dengan 14 juta pemasangan. Itu menandai peningkatan 63,9 persen dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan Oktober 2021.

"Negara dengan unduhan CapCut terbanyak selama periode ini adalah Indonesia sebesar 50,2 persen dari total unduhan di Asia Tenggara, Vietnam sebesar 16,8 persen, dan Filipina sebesar 12,2 persen," kata Sensor Tower dikutip dari laporannya.

Kemudian, aplikasi TikTok yang juga ada di bawah naungan Bytedance menjadi aplikasi mobile kedua yang paling banyak diunduh di Asia Tenggara pada Oktober 2022 dengan lebih dari 10,8 juta unduhan. Itu berarti pertumbuhan 14,4 persen, apabila dibandingkan dengan Oktober 2021.

"Negara-negara dengan jumlah penginstalan TikTok terbesar adalah Indonesia dengan 44,5 persen, diikuti oleh Vietnam dengan 20,2 persen di posisi kedua dan Thailand dengan 12 persen di posisi ketiga," ujar Sensor Tower.

Facebook dari Meta, Shopee, dan Instagram dari Meta melengkapi posisi lima besar di dalam daftar aplikasi mobile yang paling banyak diunduh di Asia Tenggara untuk periode tersebut.


11 persen penurunan

Secara umum aplikasi mobile kategori non-game menghasilkan sekitar 805 juta unduhan di App Store dan Google Play di Asia Tenggara pada Oktober 2022.

Angka itu, menurut catatan dari Sensor Tower, menunjukkan penurunan sekitar 11,3 persen dari tahun ke tahun, apabila dibandingkan dengan total unduhan yang dicapai pada Oktober 2021 lalu.

"Pasar nomor satu untuk unduhan aplikasi mobile di Asia Tenggara adalah Indonesia, yang mengumpulkan hampir 347,3 juta unduhan atau sekitar 43,1 persen dari total unduhan di kawasan tersebut," tutur Sensor Tower.

Filipina, sementara itu, menduduki peringkat kedua dengan kontribusi 16,5 persen dari total unduhan. Lalu berikutnya di peringkat ketiga ada Vietnam dengan 16,2 persen kontribusi dari angka unduhan secara keseluruhan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya