Penyesalan Louis van Gaal Usai Belanda Kalah Adu Penalti di 8 Besar Piala Dunia 2022

Pelatih Belanda, Louis van Gaal tidak merasa gagal, dua puluh laga tak pernah kalah, tapi ia menyesali hasil perempat final menghadapi Argentina seperti mengulangi hal serupa di Piala Dunia 2014.

oleh Yo Kavya diperbarui 10 Des 2022, 16:30 WIB
Pada perhelatan Piala Dunia 2022 kali ini, Louis van Gaal menjadi pelatih dengan usia paling tua yang bakal tampil yakni 70 tahun 234 hari. Sebelumnya, Louis van Gaal pernah memimpin pasukan Oranje pada kompetisi Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. (AFP/John Thys)

Liputan6.com, Jakarta - Louis van Gaal menyesal Belanda harus kalah lagi lewat adu penalti di perempat final Piala Dunia 2022. Hasil ini mengulang  peristiwa serupa di Piala dunia 2014.

Belanda tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 setelah takluk melalui du penalti kontra Argentina di Lusail Stadium, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB.

Argentina bisa unggul duluan 2-0 lewat gol Nahuel Molina dan Lionel Messi dari titik penalti. Belanda bangkit dan samakan kedudukan 2-2 lewat brace Wout Weghorst. Laga kemudian dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu, kemudian masuk tos-tosan.

Argentina selanjutnya menang dengan skor 4-3. Dari kubu Belanda, eksekusi Virgil van Dijk dan Steven Berghuis ditepis kiper Emi Martinez. Sementara di kubu Argentina cuma Enzo Fernandez gagal menunaikan tugas.

"Kami imbang dan bermain adu penalti dan ini yang kedua kalinya. Itulah mengapa saya meminta para pemain untuk melatih adu penalti karena mereka memiliki pengalaman di Piala Dunia,” ujar Van Gaal.

Penyesalan Van Gaal merujuk pada pertemuan Belanda dan Argentina di semifinal Piala Dunia 2014 yang juga ditentukan melalui adu penalti. Laga hingga akhir babak tambahan tak berubah, skor kacamata 0-0.

Adu penalti di Arena Corinthians, Sao Paulo, 9 Juli 2014 itu dimenangkan oleh Argentina dengan skor 4-2. Saat itu van Gaal juga menjadi pelatih Tim Oranye.


Pesta Terakhir

Para pemain Argentina melakukan selebrasi usai babak perempat final Piala Dunia 2022 menghadapi Belanda di Lusail Iconic Stadium, Sabtu (10/12/2022) dinihari WIB. Argentina melewati babak perempat final dengan susah payah. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Mengacu pada pertemuan melawan Argentina di Piala Dunia 2022, dia menjelaskan: "Kami berlari lebih banyak dari Argentina di babak kedua, tetapi ada pemain yang sangat lelah. Dalam kasus ini yang kami inginkan adalah mencapai final.”

"Ini adalah pesta terakhir saya. Saya sudah melewati 20 laga di Piala Dunia dan saya tidak kehilangan siapa pun. Anda dapat melihatnya di Google. Itu pengalaman yang sangat bagus. Saya memilih anak-anak muda untuk belajar dan mengikuti tim yang sama sampai saya tiba di sini. Saya melihat langkah ini sangat positif."


Kanker Prostat

Bek Belanda Denzel Dumfries mencoba menjegal penyerang Argentina Julian Alvarez pada babak perempat final Piala Dunia 2022 di Lusail Iconic Stadium, Sabtu (10/12/2022) dinihari WIB. Pertandingan itu berkesudahan 4-3 (2-2) untuk kemenangan Argentina lewat drama adu penalti. (AP Photo/Ricardo Mazalan)

Mencapai perempat final adalah peningkatan yang pasti bagi Belanda setelah mereka gagal lolos sama sekali pada 2018. Namun, itu akan menjadi sesuatu yang mengecewakan setelah finish kedua dan ketiga pada 2010 dan 2014.

Mereka tetap menjadi salah satu negara sepak bola besar yang tidak pernah memenangkan Piala Dunia.

Menyusul hasil ini, Van Gaal memastikan rencana mundur. Jauh-jauh hari ia sudah menyatakan akan berhenti dan menikmati waktu bersama keluarganya.

Pada April 2022, ia memberi kabar kurang menyenangkan bahwa dirinya menderita kanker prostat.

Mantan bos Manchester United itu mengungkap penyakit yang ia derita dalam acara televisi Belanda. Meski demikian, ia menegaskan tidak akan mundur dari kursi pelatih hingga turnamen di Qatar.


Empat Dekade

Kiper Belanda, Andries Noppert (kiri), berhadapan dengan bintang Argentina, Lionel Messi, pada perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB. (AP/Alberto Pizzoli)

"Selama menjadi manajer tim nasional, saya biasanya pergi ke rumah sakit pada malam hari tanpa para pemain mengetahuinya sampai saat ini. Sambil berpikir saya sehat. Tapi, ternyata tidak," katanya.

"Saya memang mendapat perlakuan istimewa di rumah sakit. Saya diizinkan masuk melalui pintu belakang ketika membuat janji dan pergi ke sana dan segera dibawakan ke ruangan lain. Saya telah diperlakukan dengan luar biasa," lanjutnya.

Karier pelatih Van Gaal telah berlangsung hampir empat dekade. Ia sukses memenangkan gelar liga bersama Barcelona, ​​​​Ajax Amsterdam, Bayern Munchen, dan AZ Alkmaar.

Ia juga sempat menghabiskan dua musim di Manchester United. Selama berada di Old Trafford ia membawa klub meraih gelar Piala FA pada 2016 sebelum dipecat beberapa hari kemudian sebelum digantikan oleh Jose Mourinho.

 
 

Sosok Pengganti

Ronald Koeman. Pelatih berusia 59 tahun yang kini berstatus tanpa klub ini telah resmi ditunjuk menggantikan posisi Louis van Gaal sebagai pelatih Timnas Belanda usai Piala Dunia 2022 nanti. Di Liga Inggris, ia sempat membesut Everton di awal musim 2016/2017 hingga Oktober 2017. (AFP/Oli Scarff)

Di bulan yang sama, saat van Gaal mengumumkan dia terkena kanker prostat, penggantinya sebagai pelatih Tim Orange juga diumumkan oleh Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) pada 6 April 2022.

“Setelah Piala Dunia mendatang, Ronald Koeman akan mengambil alih posisi Louis van Gaal sebagai pelatih di tim nasional,” demikian pernyataan resmi KNVB, dilansir dari Sky Sports.

“Kontrak (Ronald Koeman) sebagai pelatih akan berlangsung hingga Piala Dunia 2026 dan sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak,” lanjut pernyataan tersebut.

Terpilihnya Koeman sebagai pengganti van Gaal membuatnya menjalani periode kedua. Sebelumnya, dia melatih hingga 2021. Selama masa baktinya itu, Koeman sukses mengantarkan timnas Belanda menjadi runner-up di UEFA Nations League 2018/2019.

 

 

Infografis Jadwal 8 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Babak Perempat Final (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya