Liputan6.com, Jakarta - Kaesang Pangarep telah melaksanakan akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022 siang.
Prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berjalan lancar. Saat ijab kabul, pria kelahiran 1994 ini sukses dalam satu satu tarikan napas dengan lantang.
Advertisement
Kaesang menyerahkan mas kawin berupa seperangkat alat sholat, logam mulia seberat 10, 12, 20 dan 22 gram serta uang tunai sebesar Rp300 ribu. Berat dari logam mulia sendiri pun menandakan tanggal akad nikah Kaesang dan Erina.
Lalu, pada Minggu 11 Desember 2022, resepsi pernikahan bakal digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Tamu undangan akan terbagi dalam lima sesi agar tidak terjadia penumpukan maupun antrean kendaraan.
Setelah sesi akad dan resepsi selesai, Kaesang mulai membiasakan diri hidup sebagai kepala rumah tangga dan menjadi imam sang istri, Erina Gudono.
Dan, memasuki fase baru, dalam hal pernikahan, tentunya ada hal-hal yang akan berubah dalam keseharian dua sejoli ini ke depan. Misalnya rutinitas pagi hari atau aktivitas yang dilakukan berdua.
Selain gembira memiliki teman hidup yang dicintai, pernikahan juga memiliki sederet manfaat lainnya, lho. Di bawah ini beberapa dampak positif pernikahan menurut situs Elite Daily:
1. Menurunkan Tingkat Stres
Salah satu dampak positif sebuah pernikahan yaitu bahwa hal tersebut dapat menurunkan tingkat stres. Tentu ini terjadi bila memilih pasangan yang tepat.
Dr. Ritu Trivedi-Purohit, PsyD mengatakan, "Dalam pernikahan yang sehat, pasangan menyadari bahwa cintanya bertransisi dari cinta berintensitas tinggi dan penuh gairah ke cinta yang lebih dalam dan penuh kasih sayang selama beberapa tahun."
Cinta yang intens dapat membuat pikiran dan tubuh stres sebab hal itu membuat pikiran kacau dan jantung berdegup kencang. Namun, seiring berjalannya waktu, cinta yang lebih dalam dapat melindungi pasangan dari stres, ujar Trivedi-Purohi.
"Hormon cinta oksitosin yang dilepaskan di otak membantu kita terikat dengan pasangan dari waktu ke waktu."
Fakta ini mungkin dapat membuat seseorang berusaha mencari sosok yang tepat untuk mendampinginya seumur hidup.
2. Berat badan bertambah
Saat kencan, seseorang berusaha menunjukkan sisi terbaik seperti berolahraga dan menjaga makanan agar bentuk tubuh ideal. Usai menikah, seseorang biasanya tidak terlalu memperhatikan hal ini lagi.
Tentu saja semua orang harus berolahraga dan makan sehat, tetapi mereka dapat melakukannya tanpa ada tekanan dan kekhawatiran bahwa pasangan kencannya akan meninggalkannya.
Menurut Anjhula Mya Singh Bais, kenaikan berat badan yang dialami dalam pernikahan sangat wajar, sebagai akibat dari rasa nyaman yang diterima dari pasangan.
Advertisement
3. Umur Lebih Panjang
Berada dalam hubungan yang erat dengan seseorang dapat memperpanjang umur.
"Teorinya adalah pasangan mendorong satu sama lain untuk makan lebih baik, berolahraga, menepati janji dengan dokter dan melakukan apa yang dikatakan dokter," kata Dr. Ben Michaelis, PhD.
Dia melanjutkan, bersosialisasi juga baik untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Kenyamanan memiliki pasangan yang dapat dipercaya dan diandalkan membuat tubuh memproduksi endorfin, hormon yang dapat membantu penyembuhan. Seiring bertambahnya usia, memiliki pasangan yang mengenal Anda dengan baik dapat membantu Anda hidup lebih lama dan menjadi lebih bahagia.
4. Mengurangi Rasa Cemas
Meskipun pernikahan mungkin tampak menakutkan dengan banyak pasang surut yang mungkin terjadi terutama selama beberapa tahun pertama, ini adalah ikatan yang pada akhirnya akan membuat Anda merasa lebih nyaman di dalam dan di luar.
Seorang terapis hubungan Tyra Gardner mengatakan pernikahan adalah transisi yang dapat mengubah pola pikir menjadi lebih baik.
"Perubahan pola pikir sangat besar dalam pernikahan karena cara berpikir Anda berubah dalam hal merujuk dari 'saya' menjadi 'kita.'"
Apa yang Penting Dalam Pernikahan?
Selain dampak positif yang didapatkan, perlu diingat bahwa lika-liku kehidupan pernikahan terkadang dapat merusak hubungan. Untuk menghindarinya, pasangan harus selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain.
Dr. John Gottman dan Dr. Robert Levenson yang telah meneliti pasangan sejak 1970-an, menemukan bahwa tidak hanya fisik, tetapi kasih sayang yang diberikan secara verbal dapat memberi efek positif pada pernikahan dan hubungan romantis lainnya. Ini termasuk menurunkan hormon stres dan menciptakan ikatan lebih dekat yang memungkinkan pasangan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif.
Gottman Institute mengklaim bahwa pasangan memiliki rasio reaksi positif dan negatif 5:1, yang berarti bahwa untuk setiap satu interaksi negatif yang dimiliki pasangan, keduanya harus mencoba untuk menangkalnya dengan setidaknya lima interaksi positif.
Selain itu, jangan kabur saat keadaan menjadi sulit. Dalam hubungan yang dijalani oleh dua orang, menghindar bukanlah keputusan yang bijak. Apabila terdapat suatu kesalahpahaman dalam hubungan, maka bicarakanlah baik-baik untuk menemukan solusinya.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement