Indonesia Tech Summit 2022 Dukung Upaya Pemerintah Tingkatkan Daya Saing

Mengusung tema “Roadmap to 2 Million IT Professionals” yang menargetkan 750 partisipan, ajang Indonesia Tech Summit 2022 dibuka oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, serta turut menghadirkan 15 pembicara ahli di bidang teknologi dan digital.

oleh M Hidayat diperbarui 12 Des 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Teknologi, Perkembangan Teknologi, Tren Teknologi: Kredit: Joseph Mucira via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini berupaya meningkatkan pemanfaatan teknologi digital sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi dan daya saing. Guna mendukung fokus pemerintah tersebut, Practicum Indonesia menggelar Indonesia Tech Summit 2022 pada Sabtu (10/12/2022) di Jakarta Selatan.

Ajang itu mengusung tema “Roadmap to 2 Million IT Professionals” yang menargetkan 750 partisipan. Secara resmi, ajang Indonesia Tech Summit 2022 dibuka oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, serta turut menghadirkan 15 pembicara ahli di bidang teknologi dan digital dari berbagai institusi baik pemerintahan, swasta maupun akademik.

"Pemerintah Indonesia menyusun Digital Indonesia Roadmap 2021-2024 lalu untuk mendukung Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang berdaulat, maju, dan sejahtera. Dalam roadmap tersebut, ada empat pilar utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar Chairman dari Indonesia Tech Summit 2022, Putra Nasution.

Pria yang juga merupakan Marketing Director of Practicum Indonesia itu menyebut Indonesia Tech Summit 2022 sebagai upaya pihaknya untuk membantu merealisasikan misi Pemerintah Indonesia tersebut melalui gerakan "ANGKALIMA (Angkatan Kerja Teknologi Indonesia Emas)".

Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini, Practicum mengangkat tiga poin utama yang selaras dengan tema, yaitu Pentingnya Transformasi Digital dalam Industri di Indonesia, Solusi Bagaimana Mengembangkan Keterampilan, serta Bagaimana Berkarir di Bidang IT dengan Perkembangan yang Cepat, Gaji Tinggi, dan Prospek Karir yang Cerah.

 


Diskusi Panel

Ketiga topik dituangkan ke dalam konsep diskusi panel dan turut mengundang beberapa pembicara.

Antara lain Sandy Kusuma sebagai Wakil Ketua Umum Aptiknas, Hengki Sihombing sebagai Director of Operations dari PMO Kartu Prakerja, Raine Reinaldi sebagai Chief of Economy and Digital Asset Committee dari KADIN, Mohammad Fahreza dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka Head, Universitas Koperasi Indonesia, Rahadian Rizki sebagai Head of Data Analytics Telkom Indonesia, dan pembicara lainnya yang kompeten di bidangnya.

Sebagai bentuk upaya mendukung inisiasi gerakan ANGKALIMA, Practicum merangkum beberapa kebutuhan dalam mempersiapkan bidang IT yang lebih maju serta solusi yang dapat digunakan oleh publik. Pada diskusi panel pertamanya, Indonesia Tech Summit 2022 membahas transformasi digital akan mengubah Indonesia dan persiapan yang Indonesia perlukan untuk menyediakan tenaga kerja di bidang digital.

 


Pentingnya memperbarui skill

Selanjutnya, diskusi membahas pentingnya memperbarui skill untuk menghadapi era digital dan menyatakan kesiapan untuk menjadi wadah dalam melahirkan talenta teknologi digital yang siap bersaing. Lalu, diskusi akan ditutup dengan pembahasan mengenai jenis profesi baru yang akan muncul dan benefit yang didapatkan.

Practicum adalah IT online bootcamp yang hadir di Indonesia sejak 2022. Berorientasi pada praktik, Practicum Indonesia menyediakan platform dan metode pembelajaran interaktif dalam bidang Web Developer, Data Analyst, dan Data Scientist.

Perusahaan menargetkan dapat mempersiapkan dan menciptakan lulusan terampil di bidang digital yang mampu bersaing engan portofolio kuat dan kemampuan mumpuni, sehingga semakin banyak talenta yang dipersiapkan masuk ke pasar kerja kompetitif.

"Bukan hanya kemajuan dan kemampuan setiap individu yang hendak berkarir di bidang IT, tapi Practicum berharap hadirnya metode dan kurikulum pembelajaran dengan standar internasional ini juga dapat menjawab kebutuhan nasional akan tenaga kerja digital yang juga mampu bersaing di kancah global, serta berkontribusi pada bidang teknologi," kata Putra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya