PMI Dirikan Hunian Sementara untuk Korban Gempa Cianjur, Target 150 Unit

Hunian sementara bagi warga terdampak gempa Cianjur ini untuk mengurangi jumlah warga yang tinggal di posko pengungsian.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2022, 19:36 WIB
Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (5/12/2022). Pemerintah membangun 200 unit rumah tahan gempa bagi warga terdampak lindu Cianjur. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan hunian sementara (emergency shelter) untuk warga korban gempa Cianjur yang mulai kembali ke rumahnya setelah hari ke-20. Hunian tersebut dibangun di dekat atau halaman rumah warga.

Wakil Ketua PMI Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur mengatakan pembangunan hunian sementara merupakan upaya PMI untuk mengurangi jumlah warga yang tinggal di posko pengungsian, sehingga dapat kembali menjalani kegiatan seperti biasa sambil menunggu pembangunan rumah kembali.

"Kita sudah membangun 14 emergency shelter yang tersebar di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang dan Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang. Sedangkan emergency shelter yang terbanyak di Desa Ciherang sebanyak 10 unit," jelas Frida dilansir Antara, Sabtu (10/12/2022).

Frida menyebut pihaknya menargetkan 150 unit hunian sementara dapat dibangun di desa yang terdampak parah, bukan di desa yang masuk dalam relokasi BMKG atau Pemkab Cianjur.

Sehingga warga yang ingin dibangunkan hunian sementara dapat menghubungi relawan, Markas PMI Cianjur atau hotline center PMI.

Sedangkan target pembangunan 150 unit hunian sementara di sejumlah desa terdampak, dapat tercapai di akhir tahun, sehingga tahun depan dapat dialokasikan lebih banyak sesuai permintaan warga, tidak menutup kemungkinan jumlahnya lebih dari 300 unit yang akan dibangun.

"Kita terus berupaya untuk memberikan pelayan yang dapat meringankan beban warga korban gempa. Pastinya mereka akan membutuhkan hunian sementara yang dekat dengan rumah yang akan segera dibangun setelah mendapat bantuan dari pemerintah," katanya.

 


Target 150 Unit Rumah Selesai dalam 3 Pekan

Warga melewati puing bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di kawasan Cibeureum, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kawasan Cibeureum merupakan salah satu kawasan yang parah akibat gempa bumi dimana puluhan rumah mengalami kerusakan berat dengan beberapa korban yang diduga masih tertimbun bangunan rumah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Koordinator pembangunan hunian sementara PMI, Ujang Cipta mengatakan untuk menyelesaikan satu unit hunian sementara pihaknya membutuhkan waktu satu hari dengan tenaga relawan delapan orang, dibantu pemilik rumah dan warga sekitar.

"Kita targetkan dalam tiga pekan terakhir dapat menuntaskan target 150 unit di sembilan desa di tiga kecamatan yang sebagian besar permintaan warga. Untuk pembangunan kami melibatkan warga sekitar selain pemilik rumah dan keluarganya agar cepat selesai," katanya.


Jokowi Instruksikan Pembangunan SDN Sukamaju 1 Cianjur Rampung 3 Bulan

Presiden Jokowi meninjau SDN Sukamaju 1 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang rusak parah akibat gempa. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera membangun kembali fasilitas pendidikan yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Instruksi tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamaju 1 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kamis (8/12/2022). Jokowi meminta agar pembangunan SDN Sukamaju 1 Cianjur rampung dalam tiga bulan.

"Saya tadi sudah perintahkan ke Menteri PU untuk yang sekolah dasar ini selesai tiga bulan harus selesai karena anak-anak harus belajar," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (8/12/2022).  

Dia menyampaikan bahwa berdasarkan data yang diterima, saat ini ada sekitar 53.000 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa. Sebanyak 12.900 rumah rusak berat, 15.000 rumah rusak sedang, dan 25.000 rumah rusak ringan.

Dari data tersebut, Kecamatan Cugenang merupakan daerah yang paling parah terdampak gempa bumi.

"Saya sudah ke sini ke Kecamatan Cugenang sudah dua kali ini, jadi yang rusak berat memang di sini karena ini adalah pusatnya gempa. Kerusakan rumah, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan memang yang paling parah di Cugenang," ungkapnya.

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya