Liputan6.com, Jakarta - Pengembang gim Riot Games menggugat NetEase dan menuding mobile game besutan perusahaan teknologi Tiongkok itu, Hyper Front, menyalin beberapa aspek dari Valorant.
Dilaporkan Law360, seperti dikutip dari Engadget, Senin (12/12/2022), Riot Games menyebut Hyper Front sebagai "salinan dari bagian penting Valorant."
Advertisement
Riot juga mengatakan, selain formatnya mirip, NetEase juga mereplikasi bagian dari desain karakter, peta gim, desain senjata, dan lain-lainnya.
Polygon melaporkan, kasus ini dibawa ke pengadilan tinggi Inggris dan Wales, serta diadukan di Jerman, Brasil, dan Singapura.
Hyper Front merupakan gim first-person shooter gratis di mana tim yang beranggotakan lima orang, dapat saling beradu tembak dalam sebuah match di mode yang berbeda-beda. Mirip dengan Valorant.
Riot mengklaim, Hyper Front memulai pengembangan tidak lama setelah mereka mengungkapkan secara awal Valorant--saat itu disebut "Project A"--pada bulan Oktober 2019. NetEase, di sisi lain, memamerkan versi beta dari Hyper Front dengan kode "Project M."
Dirilisnya Hyper Front di Singapura dan negara lain juga disebut memicu keluhan dari pengguna, yang menyebut gim itu pada dasarnya adalah "tiruan" dari Valorant.
Mengutip Polygon, Riot Games menjabarkan sejumlah kemiripan antara kedua gim ini dalam gugatannya di Inggris, meliputi karakter, peta, senjata, skin senjata, dan charms, sampai membandingkan statistik senjata.
Hyper Front Sudah Lakukan Modifikasi
Riot mengatakan, berbagai kemiripan memang sudah membuat NetEase melakukan modifikasi dalam gim, tetapi tingkat pelanggarannya melampaui itu.
"Semua pilihan kreatif kami tercermin dalam gim NetEase," kata pengacara Riot Games Dan Nabel kepada Polygon.
"Kami tidak berpikir bahwa sedikit mengubah warna kemampuan karakter atau sedikit mengubah tampilan visual mengubah fakta bahwa itu adalah pelanggaran hak cipta," imbuhnya.
Versi modifikasi dari Hyper Front pun sudah tersedia di Google Play Store dan App Store, dengan lebih dari satu juta unduhan dan lebih dari 48 ribu ulasan di Play Store.
Adapun, alasan Riot mengajukan gugatannya ke beberapa pengadilan adalah karena "hak cipta bersifat teritorial" dengan undang-undang yang berbeda di berbagai wilayah di dunia.
"Kami tidak ingin bergantung pada satu pasar tertentu untuk menyelesaikan masalah ini," kata Nabel. Belum ada komentar dari NetEase soal gugatan yang ditujukan ke mereka ini.
Advertisement
Riot Games Mau Bawa Valorant ke Konsol
Riot Games sendiri kabarnya tengah berupaya untuk membawa Valorant ke konsol, setelah sebelumnya hanya dirilis di PC tahun 2020.
Mengutip IGN Southeast Asia, Senin (5/12/2022), beberapa laporan memang menyebutkan kabar soal kemungkinan Valorant untuk dirilis di Xbox maupun PlayStation.
Kerja sama antara Riot Games dan Microsoft untuk Xbox Game Pass adalah alasan lain untuk kemungkinan kehadiran gim tersebut di platform Xbox.
Namun, isyarat terbaru adalah munculnya bukaan lowongan kerja, di mana Riot mengunggah lowongan untuk senior designer dan design manager, yang keduanya ditujukan untuk konsol.
Dalam deskripsinya, mereka menuliskan pekerjaan ini akan "mengembangkan visi pertempuran Valorant pada konsol," dan juga "merancang dan menyempurnakan fitur, mode, dan sistem untuk membantu menghadirkan produk konsol ke pasar."
Riot Games belum mengumumkan atau berkomentar apapun soal unggahan tersebut, maupun menyatakan gim itu akan dirilis di platform selain PC. Namun hal ini jelas menunjukkan bahwa Valorant suatu saat akan rilis di konsol.
Valorant Versi Mobile
Sebelum isu perilisan di konsol, Riot juga mengonfirmasi sedang menggarap Valorant untuk perangkat mobile. Gim ini terbilang sukses dengan memecahkan rekor sejak closed beta dan sukses dalam peluncuran globalnya.
Valorant pun dengan cepat bertransformasi menjadi gim favorit bagi penggemar di seluruh dunia dan mampu unjuk gigi sebagai salah satu gim FPS terpopuler di PC.
Dengan antusiasme yang terus bertumbuh, Riot sedang bersiap untuk melebarkan sayapnya dengan meluncurkan Valorant Mobile, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Kamis (3/6/2021).
"Kami tidak memulai dengan 'kita buat Valorant versi mobile,' kami memulai dengan 'Bisakah kami membuat Valorant untuk perangkat mobile dan tablet?' dengan banyak skeptisisme," kata produser eksekutif Valorant, Anna Donlon.
Kepada Polygon, Donlon menambahkan, "apa pun yang didapat saat bermain di PC, player akan temukan juga hal yang sama saat bermain Valorant Mobile. Tapi kita harus menyadari kebutuhan pemain mobile berbeda dengan PC."
(Dio/Ysl)
Advertisement