Liputan6.com, Jakarta Wanita bernama Anaya Peterson hampir alami kebutaan usai membuat tato di mata. Ya, eksperimen wanita berusia 32 tahun dari Belfast, Irlandia dalam membuat tato di bola mata viral. Ia bereksperimen menato bola matanya menjadi biru dan ungu meskipun ia tahu itu bisa membuatnya alami risiko kebutaan.
Anaya Peterson memang tertarik dengan eksperimen modifikasi bagian tubuh. Peterson mulai menyukai eksperimen modifikasi bagian tubuh setelah menjadi fans dari influencer bernama Amber Luke. Saking mengidolai Amber Luke, Peterson mengikut jejak sang idola yang juga menato bola matanya menjadi putih.
Advertisement
Amber Luke menato bola matanya jadi putih hingga membuat wanita tersebut alami tiga minggu buta. Meski tahu risiko akan buta, Peterson tetap membulatkan tekad untuk menato bola matanya. Tak warna putih, Peterson memilih warna biru dan ungu untuk tato bola mata.
Keputusan Anaya Peterson menato bola matanya mendapatkan respon tida setuju dari sang putri yang berusia 7 tahun. Meski mendapat pertentangan dari sang anak, Peterson tetap bersikeras lakukan eksperimen tato bola mata jadi biru dan ungu.
Berikut Liputan6.com rangkum dari Odditycentral, kisah perempuan yang hampir alami buta usai menato bola mata jadi biru dan ungu, Minggu (11/12/2022).
Efek tato di bola mata
Keputusan Anaya Peterson menato bola matanya sudah bulat. Ia pun melakukan eksperimen tak biasa itu dengan tato bola mata warna biru dan ungu. Setelah berhasil menato bola mata, ada beberapa efek yang dirasakan oleh Peterson.
Efek yang kini dirasakan yakni terasa peradangan di bola mata efek dari cat tato. Cat yang dipakai untuk menato bola mata nyatanya bisa berdampak serius pada penglihatan dan kesehatan mata secara umum. Peterson pun memeriksakan bola mata ke dokter mata dan mendapatkan diagnosis bahwa matanya berisiko tinggi terkena glaucoma. Anaya Peterson pun berujar bahwa kini penglihatannya telah memburuk secara drastis.
“Saya pada dasarnya hampir buta,” kata Anaya Peterson berusia 32 tahun itu.
Advertisement
Pasrah menjadi buta secara perlahan
Anaya Peterson mengakui bahwa efek dari tato di bola mata sangat merugikannya. Ia berujar sudah tak bisa melihat dari kejauhan secara jelas lagi. Ia akan susah mengenali orang jika dilihat dari kejauhan.
“Saya tidak memiliki visi 20/20 lagi. Dari kejauhan, saya tidak bisa melihat ciri-ciri di wajah. Jika bola mata saya tidak ditato, saya tidak akan mengalami masalah ini,” ungkap Peterson.
Mirisnya, Anaya Peterson seolah-olah sudah bersiap dengan risiko kebutaan. Ia berujar bahwa seiring bertambahnya usia, ia akan membiarkan maanya buta dan tidak ingin berobat ke dokter.
“Saya tidak menemukan solusi untuk hilangkan tato mata. Saya akan selalu mengalami masalah ini. Jadi, seiring bertambahnya usia, sebaiknya saya biarkan saja menjadi buta. Ketika berusia 60 atau 70 tahun, saya tidak ingin pergi ke dokter mata setiap dua atau tiga hari,” tambah Anaya Peterson.
Penyesalan diungkapkan oleh Anaya Peterson. Ia menyesal tak mendengarkan sang anak yang melarangnya untuk tato kedua matanya. Peterson bahkan memiliki gagasan untuk tato satu bola mata saja agar mata yang lainnya tetap bisa digunakan secara normal.