Liputan6.com, Banyumas - Kapan waktu datangnya kiamat tak ada seorangpun yang tahu, termasuk manusia termulia, nabi akhir zaman, Muhammad SAW. Hari datangnya kiamat hanya Allah SWT semata yang mengetahui pasti.
Namun, Rasulullah SAW sendiri, meski tak pernah secara gamblang menjelaskan kapan datangnya kiamat, memberikan sejumlah tanda-tanda kiamat, yang menunjukkan bahwa kiamat sudah dekat.
“Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” kata Nabi Muhammad dalam hadis riwayat Hudzaifah bin Asid al-Ghifari.
Baca Juga
Advertisement
Dari beberapa tanda-tanda kiamat yang disebut Nabi, kali ini kita akan membicarakan Dajal. Seperti disebut dalam hadis di atas, Dajal merupakan salah satu tanda dari beberapa tanda kiamat kubra (hari akhir). Ia merupakan perkara ‘ghaib’ atau sam’iyyat. Umat Musli, Ahlusunnah wal Jamaah, wajib mengimani kedatangan Dajal di akhir zaman nanti.
Mengutip laman NU, dalam satu hadis riwayat Abu Dawud, Nabi Muhammad menjelaskan ciri-ciri Dajal. Bahwa Dajal, secara fisik, merupakan seorang laki-laki pendek, berambut keriting, matanya buta sebelah.
Dia mengaku sebagai Tuhan sehingga membuat umat manusia ‘kebingungan’. Namun, Nabi menegaskan bahwa Tuhan tidak buta sebelah, sebagaimana Dajal. Suatu hari, Nabi Muhammad pernah menyampaikan pidato di hadapan para sahabatnya secara panjang mengenai Dajjal.
Merujuk Hayatush Shahabah (Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, 2019), Nabi Muhammad mengawali pidatonya dengan mengatakan bahwa setiap nabi yang diutus Allah pasti mengingatkan kaumnya terhadap Dajal, termasuk dirinya sebagai nabi terakhir.
“Dajal pasti akan muncul di tengah kalian,” ucap Rasulullah SAW.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Wilayah Munculnya Dajal
Nabi mengatakan beliau akan menjadi pelindung bagi setiap Muslim manakala Dajal muncul pada zamannya. Namun, jika Dajal datang setelah Nabi wafat maka setiap Muslim menjadi pelindung atas dirinya sendiri. Dan Allah akan menggantikan Nabi untuk melindungi umatnya.
Nabi kemudian menjelaskan perihal wilayah kemunculan Dajjal. Disebutkan bahwa Dajjal akan datang dari suatu wilayah yang sepi antara Syam (Suriah, kini) dan Irak. Lalu dia membuat keonaran dimana-mana, di seluruh penjuru dunia.
“Dajal akan mulai muncul dan berkata, ‘Aku adalah nabi’, padahal tidak ada lagi nabi sesudahku. Lalu ia mengulanginya, sampai akhir berkata, ‘Aku adalah Tuhanmu’, padahal kalian tidak melihat Tuhan kalian sebelum mati,” jelas Nabi Muhammad.
Selain ciri-ciri fisik di atas, Nabi juga mengungkapkan bahwa ciri Dajjal lainnya adalah ada kata ‘kafir’ di antara kedua bola matanya. Semua orang yang beriman bisa membaca kata di jidat Dajal tersebut. Oleh karena itu, Nabi memerintahkan umatnya yang menjumpai Dajal agar meludahi wajahnya dan membacakan awal-awal Surat Al-Kahfi.
Dajal dijelaskan Nabi Muhammad sebagai ‘seorang yang sakti.’ Dia akan menguasai umat manusia. Ia bisa menghidupkan manusia setelah membunuhnya. Tapi, Nabi menegaskan bahwa Dajal tidak bisa melakukan lebih dari pada itu. Juga tidak bisa menguasai manusia lainnya.
“Cobaan Dajjal antara lain ia membawa surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga, sedangkan surga Dajal adalah neraka. Barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia memejamkan mata dan meminta pertolongan kepada Allah, niscaya neraka itu menjadi dingin dan menyelamatkan, sebagaimana api menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim As,” papar Nabi Muhammad.
Advertisement
Kesaktian Dajal
Nanti, Dajal akan melewati sebuah desa di mana penduduknya mengimani dan mempercayainya. Dajal kemudian berdoa untuk kesejahteraan mereka. Maka hujanpun turun, bumi menjadi subur, binatang mereka menjadi sangat gemuk, penuh dengan daging, dan deras air susunya.
Kondisi berbeda dialami penduduk desa yang mengingkari dan tidak mengimani Dajal. Dajal mengutuknya hingga tidak ada satu pun binatang mereka yang hidup.
“Hari-hari Dajjal adalah empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari lagi seperti sebulan, satu hari lagi seperti sepekan, sedangkan hari-hari berikutnya adalah seperti hari-hari biasa, sedangkan hari terakhir adalah hari seperti fatamorgana. Pagi hari, seseorang berada di pintu Madinah dan sebelum di pintu yang lain, sore hari telah tiba,” kata Nabi Muhammad.
Demikian lah penjelasan Nabi Muhammad mengenai Dajjal. Selain menyampaikan ciri-ciri, wilayah kemunculannya, dan cobaan yang dibawa Dajjal, Nabi Muhammad juga mengingatkan agar umat Muslim tetap memegang teguh keimanan dan keislamannya. Tidak mengikuti, apalagi meyakini apa yang disampaikan Dajjal. Karena sesungguhnya surganya Dajjal adalah nerakanya Allah dan nerakanya Dajjal adalah surganya Allah.
(Sumber:https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/penjelasan-nabi-muhammad-tentang-dajjal-cisM4)
Tim Rembulan