Liputan6.com, Jakarta - Seorang fotografer bernama Lauren Moffe (36) tak akan pernah melupakan momen lamarannya. Alih-alih berdandan cantik, ia hanya mengenakan kemeja, jaket, dan celana jeans robek saat sang pacar melamarnya.
Itu terjadi karena sang pacar mengerjainya. Moffe sebelumnya diminta membantu temannya mengambil gambar dari momen lamaran seseorang. Ketika ia tiba di Three Sixty Bridge di Austin, Texas, bulan lalu, dia langsung diminta membantu temannya merekam video lamaran pasangan.
Baca Juga
Advertisement
Tapi, pacar Moffe, Nick Maffeo (40), punya rencana lain untuk mengejutkannya. Dikutip dari New York Post, Senin (12/12/2022), Maffeo telah mengumpulkan dua anak Moffe, Romeo (8) dan Theo (6), untuk mengejutkan kekasihnya dengan melontarkan pertanyaan lamaran pada 19 November 2022 lalu.
Moffe tak menyangka karena Maffeo yang bekerja di bidang keuangan mengaku sedang bekerja di Jepang. "Saya sangat bingung, karena saya pikir dia ada di Tokyo," ujarnya kepada South West News Service.
Fakta sebenarnya, Maffeo sedang berada di Singapura untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum pulang demi melamar pacarnya. Khawatir akan merusak kejutan yang telah direncanakan selama sebulan, Maffeo bekerja sama dengan sahabat Moffe untuk memastikan lamaran itu berjalan lancar
Ia bahkan menuliskan poin-poin jawaban untuk mengantisipasi pertanyaan dari Moffe. "Ada banyak bolak-balik antara saya dan sahabat Lauren," katanya. "Dia membantu saya dengan banyak hal. Saya punya ide di mana dan bagaimana dan dia punya ide bagaimana mengaturnya."
Nyaris Gagal
Momen lamaran itu didahului dengan meminta izin pada kedua anak Moffe. Bagi Maffeo, sangat penting hubungan serius yang dijalaninya dengan Moffe juga disetujui oleh anak-anak itu.
Namun, rencana lamaran romantis itu nyaris gagal karena maskapai mendadak membatalkan penerbangan dari San Francisco ke Austin. Karena itu, Maffeo terpaksa terbang ke Houston dan melanjutkan perjalanan menuju Austin pada pukul 5 pagi. Ia langsung menuju jembatan tempat dia melamar pasangannya.
Moffe yang terkejut tak menolak saat Maffeo menyodorkan cincin kepadanya. Setelah lamaran, pasangan yang berencana menikah di Meksiko pada Desember 2023 itu saling mengungkapkan pujian mereka satu sama lain.
"Dia adalah gadis yang cantik, saya sudah mengenalnya untuk sementara waktu, dan saya tahu orang seperti apa dia - rasanya tepat," kata Maffeo, menambahkan bahwa dia menyukai 'senyumnya, tawanya, dan segala sesuatu tentang dia'.
"Sulit untuk menggambarkan ketika aku bersamanya," lanjutnya. "[Saat] kami bersama, rasanya berbeda dengan hubungan lain yang pernah saya miliki."
Advertisement
Lamaran dengan Drone
Lain pasangan, lain juga cara lamaran. Seorang pria Singapura memilih pertunjukan cahaya drone di tengah Gardens by the Bay yang melibatkan tidak kurang dari 150 drone itu jadi pilihannya saat hendak melamar kekasihnya.
Drone skala besar itu sampai menarik perhatian orang-orang di sekitar Marina Bay, lapor Mothership, Selasa, 5 April 2022. Langit malam Singapura kala itu berhias cahaya membentuk cincin raksasa dan tulisan "I LOVE U."
Vendor drone lokal, MIRS Innovate, mengunggah video lamaran dan rencana proposal itu ke TikTok, Senin 4 April 2022. Tertulis bahwa ratusan drone itu diatur di The Meadow, sebuah lapangan terbuka di tengah Gardens by the Bay.
Ketika malam tiba, "pasukan drone" berangkat, dan berubah jadi beberapa formasi. Ini termasuk membentuk kata "Medan", pesawat terbang, dan "SG." Acara lamaran itu dilakukan di atas salah satu Supertrees di Gardens by the Bay, tempat pasangan itu bisa melihat pertunjukan cahaya dengan jelas.
Konfirgurasi drone pun berubah jadi kotak hadiah, dan berubah lagi agar membentuk cincin raksasa yang berkelap-kelip di langit, dengan cakrawala kota Singapura menjadi latar belakangnya. Pria itu lalu berlutut dan memberikan sebuah cincin pada kekasihnya.
Tentunya wanita itu mungkin mengatakan "ya," pasangan itu menikmati sisa pertunjukan cahaya. Ketika itu, drone kembali berubah jadi "Bry love Van" dan berubah lagi membentuk kalimat "I LOVE U." Pertunjukan cahaya lalu ditutup dengan beberapa kembang api yang kembali dibuat dari drone.
Romantis
Pengguna yang bersepeda di malam hari tersebut juga menambahkan bahwa itu adalah isyarat yang romantis dan kreatif, dan mereka merasa bahagia untuk wanita tersebut. Pengguna ini ikut menulis bahwa mereka tersentuh pemandangan itu, dan berharap pasangan itu selalu rukun.
Pengguna Xiaohongshu lainnya juga menangkap pertunjukan cahaya dari gedung terdekat sekitar tengah malam. Mereka mengatakan seluruh pertunjukan cahaya berlangsung sekitar tujuh menit, serta menambahkan bahwa itu "terlalu romantis."
Faktanya, kejadian ini bukan pertama kalinya proposal drone semacam itu terjadi di Singapura. MIRS Innovate sebelumnya pernah membuat lamaran serupa di lapangan terbuka di Bukit Timah Oktober tahun lalu.
Menurut perusahaan itu, dibutuhkan hingga 10 minggu untuk mempersiapkan pertunjukan cahaya untuk lamaran tersebut. Periode ini meliputi survei lokasi, desain, pemrograman, uji terbang, serta latihan lengkap.
Mereka pun akan menyiapkan dua pilot dan dua petugas untuk memastikan keselamatan selama pertunjukan. Prosedur tersebut juga yang diterapkan dalam acara lamaran drone, baru-baru ini.
Advertisement