Liputan6.com, Jakarta Menonton The Curse of Rosalie yang tayang di bioskop pekan ini rasanya seperti kena tipu. Pasalnya, poster film ini terkesan wingit. Ada anak dengan tatapan mata kosong. Rona merah di bagian atas bagaikan darah.
Sejumlah salib terbalik membuat kami berpikir jangan-jangan ini horor seram bersama setan anti-Kristus. Mencermati trailernya, kita dipukau dengan adegan anak kecil menjerit histeris plus tembok bertuliskan “kill your self.”
Lagi-lagi, pikiran kami melayang dan membayangkan film The Curse of Rosalie ini horor tulen dengan klimaks bikin jantung berdebar. Dua media promosi film ini terasa sangat menjanjikan.
Baca Juga
Resensi Film Triangle of Sadness: Granat Meledak di Kapal Pesiar, Nasib Penyintas Tergantung Petugas Kebersihan
Resensi Film Midnight in the Switchgrass: Bruce Willis Cuma Numpang Lewat, Aktor Emile Hirsch Kerja Keras
Resensi Film Medieval: Seorang Satria di Medan Perang, Sarat Intrik Politik Tingkat Tinggi Berkedok Ajaran Agama
Advertisement
Lantas, bagaimana dengan filmnya? Sayang, setelah menonton sampai tuntas, harapan disuguhi horor mencekam seketika pudar kalau tak mau dibilang ambyar. Berikut resensi film The Curse of Rosalie.
Putri Satu-satunya
Daniel (Will Klipstine) dan sang istri, Theresa (Amanda MacDonald) membawa putri satu-satunya, Rosalie (Madeleine McGraw) pindah ke Midwestern. Selain urusan kerja, pasutri ini berharap hawa baru membuat Rosalie yang introver dan murung jadi ceria kayak dulu.
Sayang, kenyataan mengkhianati harapan. Rosalie malah makin menjadi dengan mendorong jatuh anak tetangga di taman bermain. Tak lama setelahnya sejumlah tetangga tewas dari perempuan paruh baya Irene (Lynnette Marie) hingga Betty (Diana Wilde) terjun ke jurang.
Detektif Tracy (Vince Duvall) menyelidiki rentetan musibah ini. Kecurigaan mengarah ke Daniel. Di sisi lain, Daniel menemui Floating Hawk (Irene Bedard) untuk menguak eksistensi belati bertuah yang diyakini bisa menyembuhkan Rosalie.
Advertisement
Kayak Film Dekade 1990-an
Menonton The Curse of Rosalie seperti menyaksikan film Hollywood di awal dekade 1990-an. Kesan pertamanya, kok kayak film jadul. Production value-nya dibanting oleh ide cerita yang kelewat grande.
Citra horor di awal cerita seketika bermetamorfosis menjadi film petualangan fantasi manakala sang tokoh utama, Daniel, bertemu Floating Hawk yang lebih mirip cenayangan lintas generasi.
Alur membuat film ini mengarah ke perburuan senjata kuno bertuah untuk menyelamatkan sang buah hati. Ini sebenarnya masih bisa dimaafkan asal, sineas Will Klipstine bisa membangun set yang meyakinkan.
Mau Nangis Kejer
Jangankan bikin set dengan artistik detail agar penonton serasa masuk ke perbatasan antara fana dan neraka, rumah tokoh utama saja tidak ditangani dengan paripurna. Yang tampak dilayar seolah hanya set rumah. Lengang, kosong, tidak hangat apalagi bikin kerasan.
Alur pencarian barang antik pun terkesan mudah saja. Belati bertuah yang mestinya didapat lewat perjuangan penuh ujian ternyata hanya tergeletak di bawah batu di samping gereja. Sampai di sini, kami rasanya mau nangis kejer tapi, masih mencoba berprasangka baik.
Advertisement
Gong Film Ini
Gong film ini, babak pamungkas yang sok rumit, berlarut-larut, dengan penampakan makhluk gaib yang jauh dari kata seram karena lagi-lagi efek visual yang digunakan seperti kurang budget.
Hasil akhirnya seperti ketinggalan selama 32 tahun, mengingatkan kami pada efek visual Ghost yang dibintangi Demi Moore. Kondisi ini diperburuk dengan akting para bintang yang tidak terarah.
Terlihat saling menunggu dalam aksi-reaksi. Ini terasa di babak akhir. Amanda MacDonald tampak seperti orang bingung di tengah pertikaian sejumlah lelaki dan baru tahu apa yang diperbuat saat titik terang permasalahan muncul.
Tampak Kerepotan
The Curse of Rosalie memiliki judul asli The Harbinger. Apa yang dimaksud harbinger? Anda bisa saksikan sendiri hingga tuntas. Saran kami siapkan stamina karena durasi 1 jam dan 54 menit akan terasa sangat lama.
Will Klipstine di sini merangkap setidaknya empat jabatan, yakni produser, penulis naskah, sutradara dan pemeran utama pria. Wajar jika dalam film ia tampak kerepotan dan hasilnya, karakter Daniel Snyder yang dimainkannya terasa dangkal. Minim karisma.
Advertisement
Tata Musik Apik
Lantas apakah film The Curse of Rosalie tak punya kelebihan sama sekali? Tenang, ada kok. Tata musik. Terdengar megah, cukup efektif menyiapkan mental penonton untuk menyambut sejumlah adegan krusial.
Tata musik yang digarap Chad Olivera dalam banyak kesempatan berhasil mengatrol adegan menjadi lebih seru dan terasa bertenaga. Tanpa tata musik, The Curse of Rosalie bakal menjadi lebih garing dan bikin penonton gondok berat.
Pemain: Madeleine McGraw, Amanda MacDonald, Will Klipstine, Irene Bedard, Lynnette Marie, Jamie Bozian, Vince Duvall, Diana Wilde
Produser: Steven Reed, Will Klipstine, Amy Mills
Sutradara: Will Klipstine
Penulis: Amy Mills, Will Klipstine
Produksi: Singing River Productions, Veteran Films
Durasi: 1 jam, 54 menit