KAI Siapkan 5,5 Juta Tiket di Libur Nataru 2023, Naik 202 Persen dari Tahun Lalu

PT KAI (Persero) menyiapkan total sekitar 5,56 juta tiket kereta api selama periode libur Nataru 2023, pada 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2022, 13:40 WIB
Logo baru PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI (dok: KAI)

Liputan6.com, Jakarta PT KAI (Persero) menyiapkan total sekitar 5,56 juta tiket kereta api selama periode libur Nataru 2023, pada 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Jumlah itu naik 202 persen dibanding total tiket yang disediakan pada libur Nataru tahun sebelumnya, yakni 2,1 juta.

"Dengan 2021 itu hampir 202 persen (kenaikan penjualan tiket kereta api) dibanding 2021. Jadi kita menyedikan tempat duduk dibandingkan 2021, atau sekitar 5,5 juta tempat duduk," jelas Direktur Niaga PT KAI (Persero) Hadis Surya Palapa di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/12/2022).

Dari jumlah tiket tersebut, Hadis mengatakan, KAI tidak target semua terjual ludes. "Target penjualan kita dari 5,5 juta sekitar 4 juta," terangnya.

Adapun menurut data PT KAI, porsi penjualan tiket terbesar selama libur Nataru 2023 yakni untuk KA Reguler, sekitar 4,76 juta kursi. Sementara untuk KA tambahan disediakan sekitar 513 ribu kursi.

Adapun penyediaan tiket terbesar terjadi pada 23-25 Desember 2022 serta 30 Desember 2022-1 Januari 2023, dimana masing-masing hari disediakan sebanyak 311.776 kursi.

"Untuk tambahan saja sekitar 26-30 ribu tempat duduk tambahan rata-rata per hari. Untuk regulernya sendiri sekitar 265 ribu. Jadi total untuk tempat duduk tersedia sekitar 300 ribu," papar Hadis.

Selain KA penumpang untuk kereta api jarak jauh dan KA lokal komersial, KAI juga memprediksi adanya kenaikan okupansi penumpang di KRL Jabodetabek sebesar 8 persen saat Nataru 2023 dibanding tahun sebelumnya.

Menampung hal tersebut, KAI juga menyiapkan tambahan armada setiap harinya.

"Sehingga total growth Kereta Api akan ada hariannya rata-rata menjalankan sebanyak 1.653 kereta api per hari, atau total selama libur Nataru ini 29.759 perjalanan kereta api per hari," tutur Hadis.

 


Tak Ada One Way saat Libur Nataru 2023, Ini Alasannya

Kendaraan pemudik melintas saat penerapan kebijakan jalur satu arah atau one way di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Subang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Kepadatan kendaraan pemudik masih terlihat di beberapa titik, meskipun kebijakan one way telah dilakukan sejak pagi hari Jumat ini dimulai dari KM 47 sampai KM 414 Tol Kalikangkung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tak seperti saat  libur panjang Idul Fitri 2022, pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini Jasa Marga tak akan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way. Ada beberapa pertimbangan tak ada pengaturan one way kali ini. 

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, langkah tak ada pengaturan one way ini agar bisnis di rest area bisa berjalan dengan baik. "Nataru tidak perlu adanya one way, itu (bisnis) rest area tetap harus jalan," kata Subakti Syukur dalam acara Ngopi Bareng BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2022).

Subakti menerangkan, dalam pengalaman sebelumnya, penerapan one way akan mengurangi kunjungan pengguna jalan tol ke rest area. Padahal di dalam rest area tersebut terdapat bisnis dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "(Nanti) berdampak positif UMKM di rest area," ucapnya

 


Pengaturan Lalu Lintas

Kendaraan pemudik melintas di Jembatan Kalikuto di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meski begitu, Jasa Marga akan tetap menerapkan sejumlah pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tol selama Nataru. Salah satunya mengoperasikan sejumlah ruas tol baru secara situasional.

"Nanti di gerbang tol juga diatur untuk kelancaran," imbuhnya.

Selain itu, Jasa Marga juga menyiapkan sejumlah titik pengisian bahan bakar minyak (BBM) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini untuk memudahkan pengguna tol untuk mengisi bahan bakar.

"Kami siapkan titik pengisian BBM dan SPKLU untuk kendaraan listrik," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya