Liputan6.com, Jakarta - Salah satu realita kejam yang terjadi dalam percintaan adalah seringkali hubungan yang tidak sehat diawali dengan perasaan paling romantis dan membahagiakan. Hal tersebut lantaran bisa jadi Anda tengah terjebak dalam perilaku love bombing.
Love bombing atau bom cinta merupakan upaya yang dilakukan seseorang dengan menunjukkan perhatian dan kasih sayang lewat berbagai cara. Anda akan merasa sangat dicintai dan diperhatikan secara intens pada awal hubungan.
Advertisement
"Seringkali love bombing sulit dikenali karena budaya kita melalui televisi, film, atau dongeng memberi tahu bahwa perilaku yang kita kenal sebagai love bombing adalah hal normal dan romantis," ujar terapis trauma, Laura Reagan mengutip Self pada Selasa, (13/12/2022).
Lalu, masalahnya dimana? Love bombing sendiri memiliki tujuan berbeda, yang seringkali tidak disadari oleh pelaku maupun korbannya. Pelaku love bombing biasanya akan memanipulasi hubungan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Love bombing adalah salah satu dari banyak gerakan yang digunakan pelaku untuk mencoba menghilangkan kekuatan dan kendali pasangannya sebagai seorang individu," kata psikolog klinis sekaligus penulis Trauma Survivors Strategies for Healing, Dr Elena Welsh.
Korban seringkali merasa nyaman karena memang itu bagian dari manipulasi itu sendiri. Segalanya bisa terasa begitu menyenangkan dan terasa seperti mimpi.
Para ahli hubungan menganggap love bombing adalah sesuatu yang tidak sehat (toxic) dan masuk kategori red flag atau sesuatu yang perlu diwaspadai.
Sehingga penting untuk mengetahui apa-apa saja tandanya agar Anda bisa menghindar dari risiko love bombing. Apa sajakah tanda-tandanya? Berikut tiga diantaranya:
1. Komunikasi yang Berlebihan
Punya komunikasi yang stabil dengan orang baru adalah hal normal. Tetapi Anda perlu waspada jika dirinya membanjiri Anda dengan pesan, telepon, bahkan likes di media sosial. Menurut penyintas dan penyidik pencegahan pelecehan, Ashley Bendiksen, Anda bisa jadi sedang menjadi korban love bombing berbasis teknologi.
Dengan kata lain, Anda perlu memerhatikan bagaimana ia melewati batasan pribadi Anda. Pekerja sosial klinis sekaligus pelatih pemberdayaan di New Jersey, Lena Suarez-Angelino mengungkapkan bahwa pelaku love bombing tidak bisa membiarkan Anda menikmati waktu Anda bersama orang lain.
Seperti saat sedang keluar dengan teman, misalnya. Pelaku love bombing akan menghujani Anda dengan pesan atau telepon saat Anda tidak membalas. Padahal Anda sudah memberi tahu bahwa Anda akan menghubunginya lagi nanti setelah urusan selesai.
"Pelaku love bombing akan merasa tidak senang jika Anda sedang beraktivitas tanpa dirinya, isyaratnya seperti Anda tidak menghormati dia karena Anda tidak terus-menerus memberikan kabar," ujar pekerja sosial klinis yang melatih trauma, Kimberly Perlin.
Advertisement
2. Memberi Hadiah yang Ekstra
Anda perlu waspada dengan hadiah mewah seperti selusin mawar yang dikirimkan ke tempat kerja, perhiasan mahal, liburan, bahkan bantuan keuangan terutama jika hubungan masih di tahap awal.
Menurut Kimberly, memberi hadiah yang berlebihan dapat menunjukkan bahwa pelaku sebenarnya sedang mencoba memanipulasi Anda dengan membangun perasaan cinta dan kepercayaan secara cepat.
"Saya telah melihat banyak klien yang mencoba mengubah penampilan mereka dengan hadiah pakaian atau kosmetik. Dengan cepat, hadiah itu kemudian menjadi ekspektasi. Mereka kemudian ditanyai saat memilih pakaian atau riasan yang tidak dipilih oleh pelaku," ujar Kimberly.
"Jika Anda kurang aman secara finansial. Pelaku love bombing juga mungkin akan memberikan Anda dukungan untuk itu, dengan memberikan uang," kata Ashley.
Ashley menjelaskan, itu menjadi tanda awal saat pelaku mencoba membuat Anda bergantung secara finansial pada mereka. Pelaku love bombing seringkali akan berupaya untuk membuat Anda bergantung dalam hal apapun dan perlahan tidak bisa mengurus diri Anda sendiri.
3. Pujian Berlebih dengan Tiba-Tiba
Memberikan pujian sebenarnya adalah hal wajar. Namun, pujian yang muluk-muluk dan berlebihan seperti mengungkapkan bahwa Anda adalah segalanya bagi dia dan tidak ada yang sebaik Anda untuknya adalah tanda awal manipulasi.
"Komentar seperti itu akan mempercepat rasa komitmen. Padahal Anda perlu belajar tentang satu sama lain lebih dulu untuk membangun hubungan yang berkelanjutan," ujar Ashley.
Dalam skenario love bombing, Elena mengungkapkan bahwa Anda biasanya tidak akan melihat perhatian atau kasih sayang pelaku sebagai sesuatu yang berlebihan, sebelum semuanya berubah menjadi kemarahan, tindakan posesif, mengendalikan, atau kekerasan secara tiba-tiba.
"Biasanya pelaku love bombing akan menunjukkan perubahan mendadak itu setelah membuat Anda merasa tersanjung. Jadi perhatikanlah perubahan suasana hati yang tiba-tiba itu," kata Elena.
Advertisement