Langkah Samator Indo Gas Dongkrak Pertumbuhan Pendapatan

Samator Indo Gas (AGII) merencanakan target pendapatan melalui perkembangan bisnis, konsumer, ritel, dan manufaktur.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Des 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) atau yang berubah nama menjadi PT Samator Indo Gas Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan 1–2 kali dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dalam 2-3 tahun ke depan. 

"Kami targetkan agar pendapatan tumbuh 1-2 kali dari pertumbuhan PDB nasional dalam 2-3 tahun ke depan. EBITDA 32-34 persen dari pendapatan, margin laba 7 sampai 9 persen,” kata Direktur Keuangan AGII, Nini Liemijanto dalam paparan publik Samator Indo Gas, Senin (12/12/2022).

Aneka Gas Industri merencanakan target tersebut melalui perkembangan bisnis, konsumer, ritel, dan manufaktur. 

"Kami optimis laba yang baik lewat penjualan berkelanjutan, keunggulan operasional, dan strategi keuangan dan lainnya,” kata dia.

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur AGII, Budi Susanto menambahkan, pihaknya memasok seluruh sektor industri. Sehingga, hal tersebut membuat pertumbuhan AGII pada 2023 semakin membaik. 

“Samator suplai seluruh sektor industri. program pemerintah hilirisasi industri itu nantinya akan perbanyak manufaktur-manufaktur di Indonesia. Setelah pandemi kebutuhan consumer goods naik, kebutuhan gas medis kembali normal. tentu itu membuat pertumbuhan kita pada 2023 semakin baik,” kata Budi.

Kemudian, terkait dengan perawatan kesehatan atau healthcare, Samator Indo Gas memiliki kerja sama untuk kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit.

"Kita kerja sama distributor untuk kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Kami pegang alat-alat dan punya teknologi instalasi gas di rumah sakit, kita bisa instal dan konsumsi. Kita sebagai distributor alat-alat kesehatan tersebut. Itu bisa mendukung tingkatkan pasar kami ikuti pertumbuhan medical yang meningkat baik RS pemerintah, swasta," kata Wakil Direktur Utama AGII, Ferryawan Utomo. 


Program ESG

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur AGII Imelda Mulyani Harsono menuturkan, pihaknya berkomitmen dalam melakukan program keberlanjutan atau biasa disebut environment, social and governance (ESG).

“Selama 2022, kami capai berbagai milestone, peresmian pabrik gas untuk  PT Timah Tbk di Bangka Belitung dan tandatangan nota kesepahaman net zero hub untuk KADIN,” kata Imelda.

Tak hanya itu, AGII juga tercatat di IDX ESG Leader dan dapat pemeringkatan sustainability oleh sustainalytics ESG Risk Rating,

“Ke depannya, komitmen yang terbaik bagi pemangku kepentingan via proyek strategis, pengembangan bisnis, dan kerja sama lainnya,” kata dia.

 


Aneka Gas Industri Ubah Nama Jadi Samator Indo Gas

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) resmi mengubah nama perusahaan menjadi PT Samator Indo Gas Tbk. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luas Biasa (RUPSLB), pada Senin, 12 Desember 2022.

PT Aneka Gas Industri Tbk berubah nama menjadi PT  Samator Indo Gas Tbk untuk memperkuat branding dari perusahaan. Selain itu, menyelaraskan dengan induk Samator. 

"Kita lakukan dalam perubahan nama, tujuannya sebagai branding supaya lebih tajam ke pasar,” kata Wakil Direktur Utama AGII, Ferryawan Utomo dalam paparan publik, Senin (12/12/2022). 

Sementara itu, Direktur Samator Indo Gas, Imelda Mulyani Harsono menuturkan, pihaknya berkomitmen dalam melakukan program keberlanjutan atau biasa disebut environment, social and governance (ESG).

“Selama 2022, kami capai berbagai milestone, peresmian pabrik gas untuk  PT Timah Tbk di Bangka Belitung dan tandatangan nota kesepahaman net zero hub untuk KADIN,” kata Imelda.

Tak hanya itu, perseroan juga tercatat di IDX ESG Leader dan dapat pemeringkatan sustainability oleh sustainalytics ESG Risk Rating,

“Ke depannya, komitmen yang terbaik bagi pemangku kepentingan via proyek strategis, pengembangan bisnis, dan kerja sama lainnya,” kata dia. 

 


Bangun KIT Batang

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) siap membangun pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau KIT Batang, Jawa Tengah, Indonesia.

Hal itu menyusul ditandatanganinya perjanjian jual beli untuk menjadi pemasok gas industri salah satu pabrik milik KCC Glass Corporation (KCC Glass), perusahaan asal Korea Selatan yang tengah membangun pabrik yang diproyeksikan akan menjadi salah satu pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara di KITB.

Sebelumnya, perseroan telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB) pada 6 Oktober 2022.

Melalui perjanjian tersebut, Aneka Gas Industri akan membangun pabrik baru yang berlokasi di KITB, di mana proses pembangunan ditargetkan untuk berlangsung selama 18-24 bulan ke depan.

"KCC Glass adalah pelanggan pertama kami di KITB.Pabrik baru ini tidak hanya akan menjadi the leading industrial gas provider untuk tenant-tenant KITB, namun juga untuk pelanggan industri maupun pelanggan kesehatan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmat Harsono dalam keterangan resmi, Jumat (25/11/2022).

Perseroan telah menyaksikan peningkatan yang pesat tidak hanya dari sisi kebutuhan gas industri, tetapi juga dari sisi kebutuhan gas medis dari wilayah tersebut.

Tambahan kapasitas ini akan mendukung perseroan memenuhi pertumbuhan permintaan yang ada, dan pada saat bersamaan juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dikarenakan mengurangi kemungkinan distribusi produk dari Jawa Barat dan Timur.

Pabrik baru Aneka Gas Industri di KITB akan melayani kebutuhan gas secara pipeline, bulk (gas cair) maupun cylinder. Sektor-sektor yang dilayani akan mencakup manufaktur, infrastruktur, ritel, kesehatan dan barang konsumsi.

Perusahaan kini tengah mengevaluasi beberapa sumber pendanaan investasi yang kompetitif untuk mendukung kinerja operasional maupun keuangan perusahaan selama pembangunan pabrik di KITB.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya