Rangkaian Koleksi Imlek Berkelanjutan dari Sissae, Terinspirasi Dewi Mitologi China

Sissae hanya meluncurkan koleksi baru tiga kali dalam setahun meski permintaan semakin meningkat.

oleh Henry diperbarui 13 Des 2022, 15:02 WIB
Peluncuran koleksi terbaru Sissae menyambut Imlek.  foto: dok. Sissae

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Imlek, jenama fesyen Sissae menawarkan koleksi busana-busana cantik berhias bordir premium yang bertajuk “The Tale of Nü Wa”. Menurut salah satu pendiri Sissae, Veronica Willy, koleksi “The Tale of Nü Wa” merayakan kekayaan budaya yang berakar dalam komunitas Tionghoa Indonesia.

Nü Wa adalah sosok dewi dalam mitologi China yang memberikan kehidupan dan harapan. Koleksi-koleksinya terdiri dari qipao alias cheongsam, busana tradisional perempuan China, yang dibuat dalam versi modern dengan siluet gaya Manchu yang longgar.

"Nu Wa mencerminkan kehidupan dan harapan. Chinese New Year identik dengan harapan baru, semoga kehidupan baru lebih baik," terang Veronica saat ditemui di butik Sissae, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022.

Rangkaian warna dari 'The Tale of Nü Wa' didominasi oleh tangerine, merah marun, merah muda, dan hijau sage yang dipadukan dengan warna pastel yang kontras dengan detail bordir yang anggun dan ikonis yang sarat akan keindahan budaya Tionghoa. Total ada 40 koleksi baru busana perempuan yang berhias bordir tangan premium bermotif bunga-bunga cantik.

Sebagian di antaranya punya kembaran versi anak perempuan, karena didedikasikan untuk ibu dan anak perempuannya. Butik Sissae Plaza Senayan pun disulap menjadi runway untuk menampilkan sebagian koleksi The Tale of Nü Wa.

Peragaan busana dimeriahkan oleh Jacqueline Karina, Melly Samantha, Corina Koesliono dan Paulina Koesliono. Trunk show eksklusif ini juga menampilkan beberapa anak perempuan yang membawakan koleksi terbaru Sissae.

Rangkaian koleksi terbaru ini, menurut Veronica, termasuk nyaman dipakai, chic, dan elegan untuk menyambut hari, harapan dan semangat baru di tahun kelinci air.  "Tidak hanya menghadirkan busana dengan full bordir, kami juga menampilkan busana kasual berbahan knit tapi tetap bernuansa oriental untuk mereka yang ingin tetap tampil cantik sambil merayakan Imlek atau tahun baru di rumah," kata Veronica.

 


Aplikasi Bordir

Peluncuran koleksi terbaru Sissae menyambut Imlek. (Liputan6.com/Henry)

Meramaikan dunia fashion Indonesia sejak 2011, Sissae kembali menghadirkan teknik bordiran tangan yang halus untuk menghasilkan koleksi yang premium.

"Layaknya sebuah karya seni, pembuatan bordiran kami membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Satu busana biasanya dikerjakan oleh satu perajin bordir, dan satu perajin membutuhkan sekitar 3-4 hari untuk menghasilkan desain dengan bordir yang padat dengan menggunakan 8--10 warna benang," tutur Veronica.

Veronica menambahkan, pengaplikasian bordir pada busana Sissae cukup rumit dan prosesnya panjang. Biasanya perajin mereka akan menggambar dulu garis bordirnya di atas kertas kalkir. Lalu, dari kertas kalkir akan dipindahkan ke kain berpola untuk mengatur peletakan hasil akhir bordirnya. Setelah posisi sudah bagus, barulah dibordir satu-satu.

Setiap bordiran diciptakan oleh perajin, jadi produk-produknya tidak dijual terlalu banyak. Untuk bordir yang rumit, satu model dibuat hingga 40 potong. Sementara itu, busana yang bordirnya bisa dibilang lebih sederhana bisa dibuat hingga 120 potong.

"Material yang kami gunakan pada koleksi ini beragam, mulai dari kain sutra organza, linen, satin hingga katun. Aksen seperti fringe dan pleats makin membuat koleksi ini fun tetapi tetap oriental dan anggun seperti seorang goddess," ungkap Veronica.

 


Lebih Ramah Lingkungan

Proses bordir koleksi terbaru Sissae menyambut Imlek.  (Liputan6.com/Henry)

Model busana yang lebih condong ke tradisional hingga modern ada dalam koleksi ini. Ada busana dengan bordir yang memenuhi kain, kemeja putih simpel dengan hiasan bordir di bagian tangan, hingga kombinasi atasan rajut, dan celana panjang longgar berhias bordir yang lebih kasual dan nyaman untuk merayakan hari istimewa.

Veronica menambahkan koleksi-koleksi dari jenama tersebut dibuat dengan gaya yang mendukung keberlanjutan. Setiap busana lebih “timeless” dan bisa dipakai di berbagai kesempatan, bahkan diturunkan dari generasi ke generasi. Ia pun mengklaim Sissae tidak menganut pola fast fashion.

Pihaknya juga membatasi peluncuran koleksi baru hanya tiga kali dalam setahun, meski permintaan semakin lama semakin meningkat. Veronica juga mengungkapkan Sissae membuka kemungkinan untuk membuat koleksi yang terbuat dari bahan-bahan yang sustainable (berkelanjutan) dan lebih ramah lingkungan.

Namun, ia mengakui langkah itu bukan hal yang mudah karena butuh waktu tidak sebentar untuk mendapatkan bahan yang bisa didaur ulang. "Ada beberapa bahan yang bisa dikombinasikan untuk menghasilkan bahan yang lebih ramah lingkungan. Ada beberapa bahan seperti tencel yang cukup populer, tapi mungkin bisa berimbas pada harga produksi sehingga harga baju akan lebih mahal," terang Veronica.

"Jadi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kita masih butuh waktu buat mencari formula dan bahan yang pas untuk menghasilkan koleksi yang berkelanjutan," lanjutnya.

 


Kurasi Brand Lokal

Peluncuran koleksi terbaru Sissae menyambut Imlek.  foto: dok. Sissae

Sissae diprakarsai oleh tiga saudara perempuan yang memiliki passion dalam fesyen. Jenama ini sekarang telah dipasarkan di Singapura dan melayani pelanggan dari Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Dubai dan Inggris melalui penjualan dari laman resmi mereka. Jennifer Lopez adalah salah satu tokoh yang pernah memakai busana ini.

Pada Mei 2014, Sissae meluncurkan Sissae CHIC untuk memuaskan pangsa pasar anak muda dengan gaya busana chic dan casual namun tetap sarat dengan unsur embroidery sebagai DNA utama dari koleksi utama Sissae. Pada Desember tahun lalu, Sissae dan jenama lokal lainnya, Rounn, berkolaborasi untuk terus berunjuk gigi dengan beragam produk berkualitas buatan brand lokal.

Berlokasi di butik Sissae di Plaza Senayan, tersedia beragam kurasi brand lokal. Salah satunya adalah produk tas kulit premium milik Rounn yang menjadi pelengkap. Sissae ke depannya akan menampilkan pengalaman belanja yang lebih holistik dan untuk mendukung ekosistem fashion anak bangsa.

Melansir Fimela, 21 Desember 2021, Tim Sissae akan secara selektif mengkurasi brand fashion lokal untuk bergabung di dalam butik. Hal itu dilakukan untuk mendukung kemajuan industri fashion Indonesia.

Menurut Inwi Willy, salah seorang co-founder Sissae, Roimm da Sissae sama-sama mengutamakan kualitas lewat produk-produk handmade dengan craftsmanship yang tinggi. Dengan bergabungnya Rounn di butik Sissae, diharapkan para pelanggan setia dapat menikmati pengalaman belanja yang lebih lengkap, mulai dari baju hingga aksesori serta makeup.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya