IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 13 Desember 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.676-6.834 pada Selasa, 13 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Des 2022, 07:22 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa, 13 Desember 2022. Nilai tukar rupiah dan harga komoditas masih akan memberikan sentimen terhadap IHSG.

Hal itu disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya, Selasa (13/12/2022).

“Pergerakan IHSG saat ini menunjukkan upaya untuk keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas masih akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG,” ujar dia.

Ia menambahkan, aliran dana investor asing yang masih masuk secara year to date menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia sehingga membuat IHSG berpotensi menguat terbatas.

Adapun investor asing kembali melakukan aksi jual signifikan Rp 1,5 triliun pada Senin, 12 Desember 2022. Sepanjang 2022, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 68,58 triliun.  IHSG akan bergerak di kisaran 6.676-6.834 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,3 persen ke 6.734 pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 disertai dengan munculnya volume pembelian.

Selama tidak terkoreksi ke bawah 6.641, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iv dari wave c dari wave (y) pada skenario hitam sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.799-6.847.

“Pada skenario alternatifnya, IHSG berpeluang menguat membentuk wave c dari wave (x) ke arah 6.982. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah pergerakan IHSG masih berada pada fase bearishnya,” tutur Herditya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.607,6.641 dan level resistance 6.747,6.804.

Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Selain itu,  PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP)).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Teknikal

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas

1.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness

Saham INDF ditutup menguat 0,7 persen ke 6.975 pada perdagangan 12 Desember 2022, penguatan saham INDF pun masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Kami perkirakan, posisi INDF sedang berada di akhir wave (i) dari wave [iii] dari wave 3, sehingga penguatan INDF akan terbatas dan rawan koreksi membentuk wave (ii).

Buy on Weakness: 6.725-6.825

Target Price: 7.100, 7.300

Stoploss: below 6.550

 

2.PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) - Spec Buy

Saham IPPE ditutup menguat 0,6 persen ke 165 pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama tidak terkoreksi ke bawah 153 sebagai stoplossnya, maka posisi IPPE saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (A).

Spec Buy: 161-165

Target Price: 200, 224

Stoploss: below 153

 

3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness

Saham ITMG ditutup menguat 1,7 persen ke 39.900 pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 disertai dengan munculnya volume pembelian.

"Kami perkirakan, posisi ITMG diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (5)," tutur dia.

Buy on Weakness: 39.175-39.525

Target Price: 41.900, 43.950

Stoploss: below 37.550

 

4.PT Bangun Karya Perkasa Tbk (KRYA) - Buy on Weakness

Saham KRYA ditutup menguat 9 persen ke 510 pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022, penguatan KRYA disertai dengan munculnya volume pembelian dan mampu berada di atas MA20. Selama KRYA tidak terkoreksi ke bawah 450 sebagai stoplossnya, maka posisi KRYA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v] dari wave C.

Buy on Weakness: 480-496

Target Price: 540, 600

Stoploss: below 450

 

 

 


Penutupan IHSG pada 12 Desember 2022

Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin (12/12/2022). Mayoritas sektor saham menghijau, dan sektor saham teknologi kembali masih tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,29 persen ke posisi 6.734,45. Indeks saham LQ45 bertambah 0,61 persen ke posisi 938,74. Sebagian besar indeks acuan menguat. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.734,45. Sepanjang perdagangan awal pekan ini, IHSG berada di zona merah. Bahkan, IHSG sentuh level terendah 6.641,81.

Sebanyak 316 saham menguat sehingga angkat IHSG. 226 saham melemah dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 992.960 saham. Total volume perdagangan saham 22,8 miliar saham dan nilai transaksi Rp 12,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.620.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi merosot 2,35 dan sektor saham infrastruktur susut 0,24 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,54 persen, sektor saham basic bertambah 0,16 persen, sektor saham industri melesat 0,22 persen, dan sektor saham nonsiklikal melejit 1,21 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,04 persen, sektor saham kesehatan naik 0,73 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,18 persen, sektor saham properti naik 0,78 persen, dan sektor saham transportasi bertambah 1,06 persen.

 


Penutupan Bursa Saham Asia pada 12 Desember 2022

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 seiring investor antisipasi jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,2 persen, dan berakhir ke posisi 19.463,63. Indeks Hang Seng teknologi tumbang 4,05 persen ke posisi 4.192,67. Di Australia, indeks ASX200 melemah 0,45 persen ke posisi 7.1808. Indeks Nikkei 225 merosot 0,21 persen ke posisi 27.842,33. Indeks Topix turun 0,22 persen ke posisi 1.957,33.

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,67 persen ke posisi 2.373,02. Indeks Kosdaq terpangkas 0,59 persen ke posisi 715,22. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,13 persen.

Di bursa saham China, indeks Shanghai merosot 0,63 persen ke posisi 3.179,04. Indeks Shenzhen turun 0,673 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya