Macan Tebar Teror di Gunungkidul, Bikin Resah Warga

BKSDA DIY mengatakan, hewan yang muncul di ladang penduduk tersebut adalah spesies jenis kucing hutan.

oleh Hendro diperbarui 14 Des 2022, 02:00 WIB
Warga akan melakukan antisipasi dengan berjaga di sekitar lokasi yang diduga menjadi jalur lalu lintas hewan tersebut. Selain itu, pihaknya akan bekerjasama dengan BPBD Upt Damkar akan memasang perangkap.

Liputan6.com, Gunungkidul - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meninjau langsung lokasi jejak diduga macan di Padukuhan Budegan 2, Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul, Senin (12/12/2022). Selain melihat lokasi dan mengukur jejak kaki, Tim KSDA juga memberikan pemahaman kepada warga terkait hewan yang diduga macan tersebut.

KSDA DIY Tugimayanto  mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya seorang warga Piyaman yang bertemu hewan liar saat di ladang penduduk. Bahkan, warga tersebut melihat secara jelas bahwa yang dilihat saat itu adalah macan.

Tugi menjelaskan, wilayah Gunungkidul sendiri memang kawasan yang sebagian besar masih hutan. Keanekaragaman hewan masih banyak ditemui di wilayah tersebut hingga tak sedikit warga resah akibat kemunculan macan yang masuk ladang penduduk.

"Jadi di Gunungkidul sendiri pernah terjadi seperti yang dialami warga Budegan 2 ini, namun yang berbeda adalah di wilayah ini adalah merupakan daerah perkotaan. Jadi sangat jarang sekali dijumpai hewan seperti itu," katanya.

Menurutnya, hewan yang muncul di ladang penduduk tersebut adalah spesies jenis kucing hutan. Hal ini dibuktikan dengan jejak kaki di beberapa tempat. Bahkan, jika dilihat dari ukurannya sudah dapat dipastikan bahwa hewan tersebut bukan harimau yang seperti yang dikabarkan warga sebelumnya.

"Ukuran jejak kakinya sendiri kurang 8 centi, sehingga ukuran tersebut mengarah pada hewan macan jenis tutul atau kumbang. Tapi belum bisa pasti sebab hanya berbekal dari keterangan warga dan jejak kaki yang ditemukan," tuturnya.

Sementara itu, pihak KSDA DIY masih akan terus memantau terkait kemunculan hewan tersebut hingga beberapa hari ke depan. Jika masih ditemukan, maka pihaknya akan memasang kamera trap untuk mengetahui jenis hewan.

“Kami akan memasang kamera trap untuk melihat jenis hewan yang dimaksud, tentunya hal ini akan disosialisasikan kepada warga agar juga menjaga keaman dari kamera tersebut,” jelas Tugi.

 


Resahkan Warga

Pihak KSDA juga akan memberikan edukasi kepada warga terkait langkah yang harus dilakukan jika bertemu hewan buas di ladang. Hal ini guna meminimalisir adanya korban akibat kemunculan hewan tersebut.

Seorang warga, Isiwi Puji Astuti mengaku, dirinya merasa resah dengan kemunculan hewan buas di ladang. Apalagi sebagian besar warga di Budegan 2 banyak yang sehari-harinya menghabiskan waktu di ladang.

Warga akan melakukan antisipasi dengan berjaga di sekitar lokasi yang diduga menjadi jalur lalu lintas hewan tersebut. Selain itu, warga akan bekerja sama dengan BPBD UPT Damkar akan memasang perangkap.

"Warga sekarang ini takut dan resah, jadi kami akan berjaga mencari dengan membuat kelompok untuk patrol di sekitar wilayah. Selain itu, kami akan memasang perangkap dengan memancing dengan ayam,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya