Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten akan membagikan dividen interim. Analis menilai untuk saham yang membagikan dividen interim tentu harus melihat dulu berapa persen dividen yield.
"Untuk saham yang membagikan dividen interim tentu kita lihat dulu berapa persen dividend yield nya,” kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, (13/12/2022).
Dengan demikian, area harga beli juga menjadi penting untuk diperhatikan karena ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.
“Oleh karena itu area harga beli menjadi penting diperhatikan karena kita ingin mendapat return yang maksimal. Sebaiknya menggunakan analisa teknikal, beli di area yang dekat dengan support,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Jono mengatakan, dalam waktu dekat PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim. Menurut dia, saham HRUM menarik karena diversifikasi bisnis nikel yang dilakukan sudah mencatatkan hasil positif.
“Untuk yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ada HRUM dan BFIN. terutama HRUM menarik karena diversifikasi bisnis nikel yang dilakukan sudah mencatatkan hasil positif.
Sejalan dengan Jono, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, saham HRUM menarik untuk dicermati mengingat yield dividend yang cukup tinggi dibandingkan emiten lain.
“Bisa dilakukan buy untuk HRUM dengan target price 2.000,” kata dia.
Adapun PT Harum Energy Tbk (HRUM) membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 1 triliun. Pembagian dividen interim itu sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 2 Desember 2022.
PT Harum Energy Tbk membagikan dividen interim 2022 setara Rp 75,1. Adapun yang menjadi pertimbangan perseroan membagikan dividen interim 2022 berdasarkan data keuangan per 30 September 2022.
Sedangkan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 421,10 miliar. PT BFI Finance Indonesia Tbk akan membayar dividen interim tunai 2022 pada 22 Desember 2022.
PT BFI Finance Indonesia Tbk akan bagikan dividen interim 2022 setara Rp 28 per saham. Perseroan akan membagikan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 1,30 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 7,72 triliun, dan total ekuitas Rp 8,59 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG 12 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin (12/12/2022). Mayoritas sektor saham menghijau, dan sektor saham teknologi kembali masih tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,29 persen ke posisi 6.734,45. Indeks saham LQ45 bertambah 0,61 persen ke posisi 938,74. Sebagian besar indeks acuan menguat. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.734,45. Sepanjang perdagangan awal pekan ini, IHSG berada di zona merah. Bahkan, IHSG sentuh level terendah 6.641,81.
Sebanyak 316 saham menguat sehingga angkat IHSG. 226 saham melemah dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 992.960 saham. Total volume perdagangan saham 22,8 miliar saham dan nilai transaksi Rp 12,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.620.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi merosot 2,35 dan sektor saham infrastruktur susut 0,24 persen.
Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,54 persen, sektor saham basic bertambah 0,16 persen, sektor saham industri melesat 0,22 persen, dan sektor saham nonsiklikal melejit 1,21 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,04 persen, sektor saham kesehatan naik 0,73 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,18 persen, sektor saham properti naik 0,78 persen, dan sektor saham transportasi bertambah 1,06 persen.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 12 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022 seiring investor antisipasi jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,2 persen, dan berakhir ke posisi 19.463,63. Indeks Hang Seng teknologi tumbang 4,05 persen ke posisi 4.192,67. Di Australia, indeks ASX200 melemah 0,45 persen ke posisi 7.1808. Indeks Nikkei 225 merosot 0,21 persen ke posisi 27.842,33. Indeks Topix turun 0,22 persen ke posisi 1.957,33.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,67 persen ke posisi 2.373,02. Indeks Kosdaq terpangkas 0,59 persen ke posisi 715,22. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,13 persen.
Di bursa saham China, indeks Shanghai merosot 0,63 persen ke posisi 3.179,04. Indeks Shenzhen turun 0,673 persen.
Penutupan Wall Street pada 12 Desember 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022. Penguatan wall street memulihkan kondiri dari koreksi pekan lalu seiring pelaku pasar menantkan pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dan data inflasi baru.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 528,58 poin atau 1,58 persen menjadi 34.005,04. Indeks Dow Jones ditutup pertama kali di atas 34.000 sejak 2 Desember 2022. Indeks S&P 500 menguat 1,43 persen ke posisi 3.990,56. Indeks Nasdaq melejit 1,26 persen ke posisi 11.143,74.
Kenaikan saham Boeing mendorong indeks Dow Jones lebih tinggi. Hal ini menyusul laporan maskapai ini mendekati kesepakatan dengan Air India. Di sisi lain, saham energi menguat karena harga minyak yang stabil seiring penurunan beberapa minggu.
Wall street mengalami pekan yang sulit dengan rata-rata indeks acuan tertekan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengalami koreksi dan pekan terburuk sejak September. Indeks tersebut masing-masing turun 2,77 persen dan 3,4 persen. Indeks Nasdaq turun sekitar 4 persen.
“Tindakan hari ini sebagian besar merupakan pantulan refleks setelah kinerja buruk pekan lalu,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management Yung-Yu Ma, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (13/12/2022).
Ia menambahkan, kemungkinan ada sejumlah optimisme dengan hati-hati menjelang laporan inflasi pada Selasa, 13 Desember 2022 waktu setempat. “Tetapi juga sejumlah kekhawatiran. Kita dapat melihat kekhawatiran itu hari ini di pasar yang naik yang sebenarnya membuat VIX naik cukup tajam,” ujar dia.
Yung Yu-Ma menuturkan, saat ini berbicara tentang pasar yang berombang dengan keyakinan rendah, pasar yang kuat memiliki keseragaman yang lebih baik.
Advertisement