Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Setelah diam selama 38 tahun, pada 27 November lalu, Gunung Berapi Mauna Loa di Pulau Besar Hawaii, dilaporkan meletus. (Robyn BECK / AFP)
Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Survei Geologi AS (USGS) Observatorium Gunung Api Hawaii pada pada 11 Desember mengatakan sembutan lava dan emisi gas vulkanik di Mauna Loa Hawaii, gunung berapi aktif terbesar di dunia, menurun. (Robyn BECK / AFP)
Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Observatorium Gunung Api Hawaii, menurunkan tingkat peringatan gunung berapi menjadi peringatan dari tingkat peringatan sebelumnya, dengan lava terbatas pada area kecil. (Robyn BECK / AFP)
Observatorium Mauna Loa terlihat dari udara di atas Gunung Api Mauna Loa dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Dengan statusnya yang kini berubah menjadi waspada, letusan Mauna Loa masih berlangsung, tetapi menimbulkan bahaya terbatas. (Robyn BECK / AFP)
Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Lava merah dari letusan Gunung Berapi Mauna Loa, yang mengalir terang menyebabkan langit Hawaii menjadi merah. (Robyn BECK / AFP)
Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Setelah diam selama 38 tahun, pada 27 November lalu, Gunung Berapi Mauna Loa di Pulau Besar Hawaii, dilaporkan meletus. (Robyn BECK / AFP)
Gunung Api Mauna Loa terlihat dari udara dekat Kailua-Kona, Hawaii, Senin (12/12/2022). Survei Geologi AS (USGS) Observatorium Gunung Api Hawaii pada pada 11 Desember mengatakan sembutan lava dan emisi gas vulkanik di Mauna Loa Hawaii, gunung berapi aktif terbesar di dunia, menurun. (Robyn BECK / AFP)