Liputan6.com, Jakarta - Pemberian pangkat Letnan Kolonel atau Letkol Tituler pada Deddy Corbuzier menuai kontroversi. Bahkan terdapat dorongan agar pangkat itu dicabut.
Menanggapi hal itu, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan mendalami terlebih dahulu kasus tersebut. Ia juga akan bertanya pada KSAD sebagai pengusulan.
Advertisement
"Nanti kita tanyakan dulu, karena itu kan pengusulannya kan diawali dari kepala staf angkatan, dan baru disahkan," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Yudo pemberian pangkat Letkol Tituler sah diberikan kepada nonmiliter, dengan catatan untuk kemajuan TNI ke depannya.
"Enggak ada, ada aturannya. Boleh tituler apabila itu dibutuhkan profesionalismenya untuk kemajuan TNI," ujar dia.
Menurut Yudo, Letkol Tituler memang berhak mendapatkan tunjangan, namun bukan berupa gaji. "Kalau sesuai ketentuan ada. Kalau Tituler sudah sah Tituler memang ada. Berupa tunjangan bukang gaji, tapi tunjangan," ujar Yudo.
Selain itu, Yudo menyebut penyematan gelar Letkol Tituler terhadap Deddy Corbuzier mulanya diusulkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Nanti kita tanyakan dulu, karena itu kan pengusulannya kan diawali dari kepala staf angkatan,” pungkas Yudo.
Pengamat Militer Minta TNI Kaji Ulang Penyematan Pangkat Tituler ke Deddy Corbuzier
Pengamat Militer Universitas Padjadjaran, Muradi mengkritisi pangkat Tituler Letnan Kolonel yang diberikan kepada artis Deddy Corbuzier. Ia meminta agar pemberian pangkat tituler itu dikaji ulang.
Sebab, Muradi menduga pemberian pangkat kepada Deddy Corbuzier hanya karena kedekatan personal antara Deddy dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Andika Perkasa.
"Saya sih menduga dugaan saya karena mohon maaf Pak Andika suka alat berat kemudian Deddy Corbuzier juga, ada kesamaan gym, mungkin itu menurut saya, kalau melihat dari kontribusi Deddy ya, ditambah pernah ngundang Pak Prabowo (di podcast) dan dianggap bagus, mungkin itu, kalau itu sih saya bilang ya gegabah teman teman TNI memberikan Pangkat tituler itu, kalau itu alasannya ya," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, TNI AD harus mengkaji betul apalah sudah tepat Deddy diberikan pangkat tersebut. Dia mempertanyakan apa kontribusi Deddy untuk TNI.
"Jadi memang harus memungkinkan, tapi timnya harus memastikan kontribusi untuk TNI apa, saya sih tidak mempermasalahkan Deddy Corbuzier nya tapi apakah timnya mengkaji pemberian pangkat tituler itu, betul betul paham dan clear kontribusi Deddy Corbuzier kepada institusi TNI," tuturnya.
Muradi mengatakan, harusnya pertimbangan pemberian pangkat bukan karena Deddy memiliki platform podcast yang besar dan terkenal. Jika itu faktornya, maka artis seperti Raffi Ahmad dan Atta Halilintar juga bisa dapat pangkat itu.
"Ya enggak gitu dong, itu kalau podcastnya besar model model kaya mohon maaf Raffi Ahmad bisa dapat juga, kemudian yang Asiap itu siapa Atta (Atta Halilintar) bisa dapat, kan dia juga besar pengikutnya," ujarnya.
"Jadi bukan itu poinnnya makanya harus di clear kan makanya saya jujur saya, sama pertanyaan saya juga apa ya kira kira (kontribusi Deddy) karena buat saya itu agak unik, karena jarang sekali masyarakat umum bukan ASN, bukan pejabat, itu dikasih pangkat tituler," katanya.
Advertisement
Soroti Gelar Letkol Tituler Deddy Corbuzier, DPR: Harus Bisa Baris-berbaris dan Tidur di Barak
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Demokrat, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mengaku terkejut atas pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat kepada Deddy Corbuzier. Sebab, di tengah ancaman keamanan siber, pemerintah malah mengangkat seorang youtuber.
"Di tengah-tengah ancaman keamanan siber pemerintah mengangkat youtuber menjadi perwira menengah. Mungkin dengan cara ini cyber army dari followers dan viewers konten Deddy Corbuzier bisa turut serta menangkal ancaman keamanan zaman sekarang," kata Rizki, saat dikonfirmasi, Senin (12/12/2022).
Dia pun meminta kepada Deddy Corbuzier agar mendalami perannya sebagai abdi negara. Seperti menghadiri upacara apel setiap hari hingga tidur di barak tentara.
"Kami berharap Deddy Corbuzier mulai beradaptasi dengan kehidupan perwira, seperti belajar baris-berbaris, hadir apel setiap hari, dan tidur di barak tentara. Dengan begitu, dia akan semakin mendalami perannya sebagai abdi negara yang sesungguhnya," ujarnya.
Tak hanya itu, Rizki pun berharap agar pemberian pangkat tersebut kepada Deddy mampu membantu persoalan yang terjadi di prajurit TNI salah satunya persoalan berat badan.
"Tapi kami optimis kehadiran Deddy Corbuzier bisa memberikan semangat kepada anggota TNI untuk berdisiplin pola makan sehat dan rajin berolah raga," ucap Rizki.
"Kalau lihat youtube-nya Panglima Andika, kelihatan tentara zaman sekarang memang banyak yang sulit menjaga berat badan, mungkin terlalu banyak makan gorengan. Jadi kehadiran Deddy Corbuzier bisa memberikan mereka semangat baru untuk makan makanan sehat," imbuh dia.