Liputan6.com, Jakarta PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mulai melaksanakan pembangunan hotel yang diawali dengan Ceremonial Groundbreaking pada hari ini, Selasa 13 Desember 2022. Sebelumnya, perseroan telah resmi mendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk Kedaton 8 Xpress Hotel & Lounge dengan lokasi Rest Area Tol Cikopo - Palimanan KM 166 dan KM 164 yang pengelolaannya berada di bawah PT Wirani Sons.
Hotel dengan luas masing-masing 1.500 meter persegi ini dilengkapi dengan lounge, taman bermain untuk anak, fasilitas lainnya yang akan memanjakan para pengunjung ini ditargetkan rampung dalam enam bulan ke depan. Sehingga diharapkan secepatnya memberikan kontribusi revenue dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar.
Advertisement
“Kami tidak ingin berlama-lama menahan dana investasi yang berasal dari pulik melalui IPO. Untuk itu, proyek pembangunan Kedaton 8 Xpress Hotel kM 166 & KM 164 Rest Area Cipali ini kita bangun cepat dengan target selesai dan bisa beroperasional pada akhir Juni 2023 untuk hotel di KM 166, dan Akhir Juli 2023 untuk hotel di KM 164,” ungkap Direktur Puri Sentul Permai, Aan Rohanah dalam keterangan resmi, Selasa (13/12/2022).
Realisasi pembangunan Kedaton 8 Xpress Hotel KM 166 ini merupakan bukti bahwa perseroan konsisten dalam pengembangan bisnis yang telah dituangkan sebelumnya pada prospektus. Dalam pembangunan hotel Kedaton 8 Xpress di Rest Area Tol Cipali KM 166 dan KM 164 ini, perseroan menggandeng CV Usach Utama sebagai kontraktor pelaksana pembangunan hotel. CV Usach Utama sendiri merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang jasa kontraktor dan berdiri pada 2019.
“Speed kerja dari team CV Usach Utama diharapkan mampu menyelesaikan project ini dengan cepat sesuai target. Sehingga Kedaton 8 Xpress Hotel Rest Area Tol Cipali ini bisa cepat beroperasional untuk mendatangkan revenue & profit setelahnya,” tambah Aan.
Adapun perseroan akan menggelontorkan dana investasi senilai Rp 7 miliar-Rp 8 miliar untuk setiap pembangunan hotel yang berasal dari IPO. Adapun opex yang dibutuhkan per hotel sekitar Rp 300 juta sampai hotel ini bisa membukukan laba sebagai modal kerja.