Tafsir Al-Qur'an Surah An-Nas, Makna Al-Mu'awwidzatain atau Ayat Perlindungan

Kandungan Q.S An-Nas, makna beserta tafsirnya. Bersama surah Al-Falaq surah An-Nas disebut Al-Mu'awwidzatain atau Ayat Perlindungan atau surat perlindungan

oleh Muhamad Husni TamamiLiputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 23:16 WIB
Alquran. shutterstock/Egypix

Liputan6.com, Jakarta - Surah An-Nas merupakan surah terakhir dalam Al-Qur’an bersama dengan surah Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Surat An-Nas adalah salah satu dari dua Al-Mu'awwidzatain, di samping Al-Falak yang artinya "Ayat Perlindungan" atau surat yang melindungi.

Membaca Surah An-Nas diyakini dapat memberi perlindungan dari gangguan setan dan hal-hal buruk lainnya. Oleh karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui dan memahami makna dan tafsir dari surah An-Nas. 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk pula di dalamnya seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.

مَلِكِ النَّاسِۙ

raja manusia

Allah menjelaskan bahwa Tuhan yang mendidik manusia itu adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama. Barang siapa yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.

اِلٰهِ النَّاسِۙ

sembahan manusia

Allah menambah keterangan tentang Tuhan pendidik manusia ialah yang menguasai jiwa mereka dengan kebesaran-Nya. Mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah itu secara keseluruhan, tetapi mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu, sehingga dapat mempengaruhi seluruh jiwa raga mereka.

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi

Allah memerintahkan manusia agar berlindung kepada Allah Rabbul-'Alamin dari kejahatan bisikan setan yang senantiasa bersembunyi di dalam hati manusia. Bisikan dan was-was yang berasal dari godaan setan itu bila dihadapkan kepada akal yang sehat mesti kalah dan orang yang tergoda menjadi sadar kembali, karena semua bisikan dan was-was setan yang akan menyakiti manusia itu akan menjadi hampa bila jiwa sadar kembali kepada perintah-perintah agama.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Godaan Setan dan Perintah Agar Memohon Pertolongan Hanya kepada-Nya

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ

dari (golongan) jin dan manusia.

Allah menerangkan dalam ayat ini tentang godaan tersebut, yaitu bisikan setan yang tersembunyi yang ditiupkan ke dalam dada manusia, yang mungkin datangnya dari jin atau manusia, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:

Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin (al-An'am/6: 112)

Setan-setan jin itu seringkali membisikkan suatu keraguan dengan cara yang sangat halus kepada manusia. Seringkali dia menampakkan dirinya sebagai penasihat yang ikhlas, tetapi bila engkau menghardiknya ia mundur dan bila diperhatikan bicaranya ia terus melanjutkan godaannya secara berlebih-lebihan.

Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah sebagaimana Dia telah memberi petunjuk yang serupa dalam surah al-Fatihah, bahwa dasar yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah baik dalam ucapan, maupun perbuatan lainnya dan memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.

Penulis : Putry Damayanty

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya